Halal Bi Halal, Dwi Ria Latifa dan Soerya Respationo Saling Bongkar Rahasia. Apa Saja?

Beberapa kali dia diadukan Ria kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnopoetri. Tidak hanya aduan soal kepartaian, namun hal lainnya.

Penulis: Dewi Haryati |
Tribun Batam/M Ikhwan
Dwi Ria Latifa, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan Kepri 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Anggota DPR RI daerah pemilihan Kepri, Dwi Ria Latifa dan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kepri, Soerya Respationo, saling bongkar rahasia.

Kejadian itu berlangsung saat kegiatan silaturahmi dan halal bihalal dengan masyarakat Kota Batam bertempat di kediaman Ria di Perumahan Taman Dutamas, Batam Center, Jumat (21/7/2017) malam.

Suasana keakraban antara petinggi dan anggota partai itu terlihat jelas.

Keduanya saling buka rahasia yang selama ini tak banyak diketahui publik.

Soerya, misalnya. Pria yang pernah menjabat Wakil Gubernur (wagub) Kepri itu bercerita kalau Ria merupakan seorang pengadu.

Beberapa kali dia diadukan Ria kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnopoetri. Tidak hanya aduan soal kepartaian, namun hal lainnya.

"Bu Ria ini pengadu. Saya sering diadukan ke Ketum. Bu Ria ini di Jakarta, selain anggota DPR RI, juga timnya Bu Megawati," kata Soerya malam itu.

Ria pun mengakui beberapa kali dia memang mengadukan Soerya kepada Ketua Umum PDIP.

Satu diantaranya, saat Soerya direkomendasikan DPP PDIP sebagai calon wagub untuk mengisi kekosongan kursi wagub di Kepri, pasca Nurdin Basirun menjadi gubernur, sepeninggal HM Sani. Namun Soerya menolaknya.

"Waktu itu Romo (panggilan akrab Soerya) dipanggil Ketum. Arahannya ketum ingin bicara khusus masalah Kepri. Saat itu lagi proses cari calon wagub. Romo dipanggil ke Jakarta, tapi Romo tolak," kata Ria.

Jawaban Soerya saat itu, dia sangat memahami apa yang diharapkan Ketum DPP PDIP.

Namun Soerya juga ingin dipahami, kalau dia tetap ingin menjadi orang biasa dahulu.

Ria juga pernah mengadukan Soerya pada Megawati, saat petinggi partai di Kepri itu tidak memperhatikan kesehatan dirinya, sepeninggal istri tercinta, alm Rekavenny.

"Saya ngadu ke ketum, Romo tak keluar-keluar dari Nongsa (pendopo yang juga tempat pemakaman alm Rekavenny). Tak cukuran, rambutnya gondrong, kesehatan menurun. Saya sih dimarahi tak apa-apa. Itu satu hal kedekatan emosional di PDIP," ujar dia.

Terkait adanya rekomendasi DPP PDIP sebagai calon wagub Kepri, Soerya yang dikonfirmasi wartawan, membenarkannya. Diapun kembali menegaskan penolakannya.

"Saya tak mau. Saya mau konsentrasi dulu untuk 2019. Ketua partai diberi amanah untuk memenangkan partai di daerah. Untuk pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden 2019," kata Soerya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved