Piala AFF U18 2017
Muhammad Rafli, Santri Pencetak Hattrick yang Lanjutkan Impian Sang Ayah
Ia tiba-tiba menjadi algojo perang yang menyeruak dari barisan belakang ke garis depan pasukan Garuda Muda di Piala AFF U-18 Myanmar.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Nama Muhammad Rafli Mursalim menjadi pembicaraan jagatr sepakbola di Tanah Air.
Ia tiba-tiba menjadi algojo perang yang menyeruak dari barisan belakang ke garis depan pasukan Garuda Muda di Piala AFF U-18 Myanmar.
Di pertandingan terakhir lawan Brunei Darussalam, Rafli menjadi starter menggantikan Hanis Saghara sebagai striker.
Belum semenit pertandingan dimulai, Rafli sudah mengoyak gawang Brunei melalui aksi jatuh-bangunnya di kota penalti, setelah mendapat umpan lambung dari Egy Maulana Vikri.
Bukan hanya satu gol, Rafli bahkan mencetak dua gol lagi setelah itu, yang kemudian membawa Timnas Indonesia berhasil melaksanakan mission impossible dengan mencetak delapan gol tanpa balas.
Rafli menjadi pemain sepakbola sebagai penyambung impian sang ayah, Rizal Kulle.
Rizal gagal menjadi pemain sepak bola meskipun pernah memperkuat PSM Makassar junior.
Namun, kata Rafli, impian sang ayah akhirnya pupus untuk menjadi pesepakbola.
"Bapak gagal karena waktu itu rumah di Makassar terbakar. Dia lalu ke Jakarta dengan bawa uang Rp 15 ribu," kisah Rafli.
Malang-melintang di perantauan dan melahirkan seorang putra bernama Rafli, si bocah ternyata suka sepakbola.
"Lalu bapak bertanya kepada saya, apakah saya ingin menjadi pemain sepak bola? Saya menjawab iya," tutur Rafli.
Pemain yang mengidolakan Luis Suarez tersebut kemudian dimasukkan ke akademi Villa 2000.
Saat bersekolah di SMA Darussalam, Tangerang Selatan, Rafli kemudian menjadi santri di Ponpes Al Asyariah.
"Awalnya saya hanya ikut-ikutan masuk pesantren karena diajak teman," jelasnya.
Namun, ia justru menjadi bintang di Ponpes tersebut saat tampil di Liga Santri Nusantara pada 2017.
Remaja kelahiran 5 Maret 1999 tersebut tampil sangat tajam sehingga dinobatkan sebagai top scorer dengan catatan 15 gol dari 8 pertandingan.
Penampilan apik Rafli ternyata diketahui pelatih Indra Sjafri yang memang sering mencari para pemain dari berbagai tempat.
Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut kemudian terpilih masuk tim nasional U-19 di Piala AFF U-18.
Rafli pun mampu melunasi kepercayaan Indra dengan mempersembahkan empat gol.
Tiga diantaranya dicatatkan Rafli saat tampil sebagai starter dalam pertandingan terakhir melawan Brunei dengan skor 8-0.
Setelah Piala AFF, Rafli berharap bisa memperkuat salah satu klub Liga 1.
"Inginnya Persija Jakarta atau PSM Makassar. Soalnya Makassar adalah kampung orangtua," akunya.
Nantinya, selepas memperkuat salah satu klub tersebut, dia berambisi mewujudkan impian besarnya.
"Saya berharap bisa bermain di Liga Inggris. Saya sangat mengidolakan Manchester United," tutur Rafli.
Semoga beruntung Rafli...