Siapa Stephen Paddock? Pelaku Penembakan Paling Mengerikan di AS Minggu Malam Lalu

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Siapa Stephen Paddock, pria yang menjadi tersangka penembakan paling mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat?

Tembakan membabi-butanya ke lokasi acara konser musik country telah menewaskan 58 orang, lebih dari 200 orang lainnya terluka.

Polisi Amerika Serikat masih menelusuri motif penyerangan itu, meski Stephen Paddock yang melakukan aksinya dari sebuah kamar hotel di Mandala Bay Resort, ditemukan tewas, diduga bunuh diri.

Polisi menyebutkan, Stephen Paddock, selama ini tidak memiliki catatan kriminal di negara bagian Nevada.

Pria berumur 64 tahun itu,tinggal di kota Mesquite, yang jaraknya hanya 90 menit dari Las Vegas.

Lokasi rumah Stephen Paddock di Mesquite (dailymail)

Baca: BERAKSI SENDIRIAN. Ini Dia Pelaku Penembakan di Acara Konser Musik yang Tewas 58 Orang

Baca: NGERI! Puluhan Penonton Konser Musik Tewas Usai Diberondong Tembakan di Las Vegas

Baca: Teror di Las Vegas - TERUNGKAP! Ayah Pelaku Masuk Daftar 10 Paling Dicari FBI. Ini Kejahatannya

Di Mesquite itu, Paddock membeli rumah di sebuah komunitas pensiun dengan harga 369 ribu dolar AS. Rumah itu dibeli dua tahun lalu, tepatnya tahun 2015.

Di rumah itu, ia tinggal bersama pacarnya, Marilou Danley (62 tahun).

Seperti dilansir Daily Mail, polisi menyebut, Paddock memiliki izin berburu dan memancing. Ia juga memiliki izin pilot untuk pesawat rendah.

Stephen Paddock adalah pensiunan akuntan.

Ia juga seorang manajer dan investor di kompleks apartemen yang berlokasi di Mesquite, Texas dan California.

Paddock adalah anak dari Benjamin Hoskins Paddock.

Ayahnya pernah masuk dalam daftar pencarian orang FBI dalam kasus perampokan bank tahun 1969.

Ayah Stephen Paddock yang pernah jadi buronan FBI (dailymail)

Ia melarikan diri dari penjara federal saat menjalani hukuman 20 tahun atas kasus yang melibatkan dirinya.

Stephen Paddock ditemukan tewas bunuh diri saat polisi berhasil memasuki kamar yang menjadi tempat melepaskan tembakan di Mandalay Bay Resort pada pukul 10 malam pada hari Minggu (1/10/2017).

Serangan itu terjadi saat Jason Aldean tampil di atas panggung untuk menutup hari ketiga Festival Musik Harvest Route 91.

Lebih dari 22.000 orang hadir di acara konser tersebut.

Polisi mengatakan dalam sebuah konferensi pers Senin pagi bahwa mereka menemukan sekitar 10 pucuk senapan di kamar yang dihuni Paddock itu.

Pejabat penegak hukum mengatakan Stephen Paddock diduga beraksi sendirian dalam serangan tersebut.

Di hotel Mandala Bay Resort itu, Paddock sudah tinggal sejak Kamis atau tiga hari sebelum kejadian.

Sering berjudi

Sejumlah sumber yang dikutip Daily Mail menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir, Paddock banyak menghabiskan waktunya untuk berjudi.

Penegak hukum juga menemukan sejumlah transaksi di Las Vegas yang jumlahnya mencapai puluhan ribu dolar AS.

Ia bahkan melakukan transaksi 30 ribu dolar AS dalam sehari, dan di hari lain ia menghabiskan 20 ribu dolar AS.

Disebutkan juga bahwa tempat tinggalnya di Nevada juga tidak jauh dari arena perjudian.

Paddock pernah mengajukan tuntutan hukum pada Cosmopolitan Hotels & Resorts pada 2012, karena ada insiden di sebuah kasino di Las Vegas.

Wanita Danley yang menjadi pacarnya diyakini bukanlah dalang dari serangan mematikan itu, karena yang bersangkut ditemukan berada di luar wilayah tersebut, yakni di Filipina.

Tinggal di komunitas elite

Paddock dan Danley tinggal di sebuah komunitas elite kelas atas.

Perumahan itu memiliki lapangan golf 18 lubang, kolam renang indoor dan outdoor, dan pusat rekreasi dengan gym.

Warga yang tinggal di perumahan harus berusia lebih dari 55 tahun.

Tidak ada anak yang diizinkan tinggal dalam komplek yang memiliki lebih dari 1.000 unit rumah itu.

Selain properti mahal di Nevada itu, Paddock juga pemilik dua pesawat. Berdasarkan catatan FAA Paddock memiliki sertifikasi sebagai pilot pribadi tahun 2003.

Alamatnya pada sertifikasi 2003 itu terdaftar sebagai Mesquite, Texas, tempat tinggalnya.

Polisi belum mengatakan saat ini apakah Paddock memiliki hubungan dengan kelompok teror dalam negeri atau luar negeri, tapi dia tidak yakin memiliki koneksi antara berbagai sumber termasuk saudaranya.

Sementara itu ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut Senin pagi, dengan mengatakan bahwa orang bersenjata itu adalah seorang yang baru masuk Islam.

Klaim tersebut dengan cepat didiskreditkan oleh beberapa pejabat, yang menyatakan bahwa tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.(*)