Longsor di TPA Punggur Makan Korban, Meski Kurang Fit, Amsakar Achmad Langsung ke Lokasi

Insiden longsor itu memakan korban jiwa. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari TPA, Rokhaya (40), meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Penulis: Dewi Haryati |
ist
Lokasi longsor di TPA Punggur, Batam, Jumat (10/11/2017). Satu orang tewas dan beberapa warga mengalami luka. 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Meski kondisinya sedang tidak fit, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad langsung meninjau lokasi longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur, Jumat (10/11/2017).

Insiden longsor itu memakan korban jiwa.

Seorang warga yang tinggal tak jauh dari TPA, Rokhaya (40), meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Sementara itu, anaknya berusia 4 tahun yang saat itu bersamanya selamat karena tubuhnya tersangkut pohon pisang.

Baca: BREAKINGNEWS. Longsor di TPA Punggur, Rokhaya Tewas Tertimbun

Baca: Terungkap! Saat Teken Perintah Hukuman Mati Kartosuwiryo, Presiden Soekarno Nangis! Ini Alasannya!

Baca: MotoGP Valencia - Alamak! Marquez Terjatuh di FP2, Lorenzo dan Pedrosa Bersaing Ketat

Baca: Kisah Tertangkapnya Napi yang Kabur dari Lapas Tanjungpinang, Gara-gara Buang Bungkus Plastik

Jasad Rokhaya langsung dibawa ke RS Bhayangkara.

Sejumlah warga lainnya, mengalami luka-luka dan dibawa berobat ke puskesmas terdekat.

"Informasi tadi ada delapan orang yang luka karena longsor. Tapi yang meninggal satu orang," kata Kabag Humas dan Protokol Pemko Batam, Yudi Admaji.

Wakil Wali Kota, Amsakar mengatakan, semula dia mendapat informasi bahwa TPA Punggur tertutup akibat longsor.

Beberapa hari ini curah hujan yang turun di Kota Batam memang berintensitas tinggi dan menjadi pemicu longsor tersebut.

"Ternyata akibat longsor itu merenggut satu korban juga. Ini bukan karena bak lindi ada di tempat pemukiman, tapi lebih disebabkan, saat kejadian, almarhumah mandi di sumur umum," kata Amsakar kepada wartawan di lokasi kejadian.

Begitu mengetahui ada warga yang tertimbun akibat longsor, lanjut dia, warga sekitar segera mengambil langkah evakuasi.

"Jenazah dan korban lain sudah dievakuasi. Anak almarhumah dapat menyelamatkan diri, lari ke pohon," ujar dia.

Mengingat perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, Amsakar juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap fenomena alam yang terjadi.

Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pinggir pantai, di seputaran sungai dan titik-titik banjir.

"Kami berharap masyarakat betul-betul mewaspadai cuaca ekstrem di akhir tahun ini sampai tiga bulan ke depan, hingga awal 2018," kata Amsakar.

Sementara itu terkait warga yang tinggal di sekitaran TPA, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan dinas-dinas terkait, bagaimana solusi ke depan.

"Kalau bisa relokasi. Karena dari sisi kesehatan dan lingkungan sosial ini berpengaruh sekali. Dan memang ada aturan mainnya, di TPA tidak bisa ada pemukiman. Mudah-mudahan setelah ini ada langkah yang diambil. Apalagi warga yang tinggal di sini sampai 400-an Kepala Keluarga," ujar dia. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved