MotoGP Valencia - Sejarah Tak Memihak Dovizioso. Marquez Hanya Bisa Kalah karena 1 Hal Ini

Persaingan juara dunia MotoGP 2017 ditentukan hingga seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia Spanyol, Minggu (12/11/2017).

net
Marc Marquez 

TRIBUNBATAM.id, VALENCIA - Persaingan merebut juara dunia MotoGP 2017 ditentukan hingga seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia Spanyol, Minggu (12/11/2017).

Gelaran ini berlangsung pukul 19.00 WIB dan disiarkan langsung oleh Trans7 dan Fox Sport.

Pebalap Repsol Honda Marc Marquez, di atas kertas, bakal merayakan gelar juara dunia keempatnya di kampungnya sendiri.

Dengan raihan 282 poin, sangat sulit bagi pebalap Ducati Andrea Dovizioso untuk bisa menyalip Marquez.

Baca: MotoGP Valencia - Iannone Unjuk Gigi di FP1, Marquez dan Dovizioso Hanya Selisih 0,035 Detik

Baca: MotoGP Valencia - Alamak! Marquez Terjatuh di FP2, Lorenzo dan Pedrosa Bersaing Ketat

Pebalap Italia yang tampil impresif pada beberapa seri terakhir MotoGP berjarak 21 poin dari pemuncak klasemen.

Namun, sejarah dan sejumlah fakta ini, sepertinya harus membuat pebalap Ducati ini ikhlas memberikan gelar juara bagi "baby alien", julukan bagi Marquez.

 1. Satu Syarat

Kendati demikian, dunia balap bisa saja memunculkan drama yang kadang menyakitkan.

Di Valencia hal itu bisa saja terjadi kendati hal itu juga belum bisa otomatis membuat Dovizioso berada di zona nyaman.

Peluang satu-satunya bagi Dovi untuk juara dunia adalah jika ia berhasil finis di podium 1. 

Itu pun dengan syarat, Marquez terjatuh atau finis di urutan 12 ke atas karena poin yang diperoleh adalah 4.

1. Semangat Catalunia

Para pebalap yang bersaing di seri terakhir ini di tengah panasnya isu politik di Spanyol.

Apalagi kalau bukan isu referendum Catalonia untuk memisahkan diri dari negara Spanyol.

Semangat pemisahan diri itu tentunya juga membakar Marc Marquez yang berasal dari Catalonia.

Pebalap 24 tahun itu lahir di Cervera, Catalunia, kendati ia sendiri tidak mau terpengaruh dengan isu politik tersebut.

Hanya saja, bersaing di depan publik sendiri, tentunya akan memacu Marquez untuk merayakan gelar juara dunia.

2. Gengsi Spanyol

MotoGP berbeda dengan Formula 1 yang lebih mengedepankan team ketimbang negara.

Di MotoGP, rivalitas pebalap Spanyol dengan Italia sudah terjadi sejak dulu.

Apalagi Sirkuit Valencia, selama ini selalu menjadi gengsi tersendiri bagi pebalap-pebalap Spanyol untuk meraih podium.

Jorge Lorenzo

Karenanya, tidak hanya Marc Marquez, pebalap Ducati Jorge Lorenzo diperkirakan akan tampil habis-habisan untuk menutup MotoGP 2017 dengan pesta sampanye terakhir.

Dalam sejarah MotoGP, pebalap yang paling banyak memenangkan sirkuit ini adalah Jorge Lorenzo dengan empat gelar (2010, 2013, 2015, 2016) saat masih menunggangi Yamaha.

Peraih podium terbanyak lainnya di MotoGP juga masih dari Spanyol, Dani Pedrosa yang juga kompatriotnya Marquez.

kendati demikian, Pedrosa mencatat rekor sebagai pebalap terbanyak memenangkan lomba memenangkan enam kejuaraan, terdiri atas 1 gelar 125cc (2002), dua gelar 250cc (2004,2005) dan  tiga gelar MotoGP (2007, 2009 dan 2011).

Pebalap di luar Spanyol yang mencatat hasil impresif di Valencia barulah Casey Stoner yang memenangkan gelar tahun 2008 (Ducati) dan 2011 (Honda).

3. Tak Disukai Ducati

Sirkuit Valencia termasuk bukan kesukaan tim Ducati kendati memiliki trek lurus sepanjang 238 meter.

Sirkuit ini memiliki banyak tikungan pendek-pendek yang tidak begitu cocok dengan Ducati.

Karenanya jangan heran jika sejak sirkuit ini digunakan untuk MotoGP tahun 1999, Ducati baru meraih satu kali juara tahun 2006 melalui pebalap Australia, Troy Bayllis.

Selebihnya, Honda dan Yamaha selalu bergantian mendapatka gelar juara.

Hanya saja, dengan perkembangan aerodinamika Ducati yang mengesan dalam separuh musim terakhir  MotoGP 2017, bisa saja pabrikan Italia ini unjuk kekuatan.

4. Marquez vs Dovizioso

Marc Marquez memang belum begitu impresif di Valencia. Ia baru satu kali juara MotoGP di sirkuit ini tahun 2014 dan di Moto2 satu kali tahun 2012.

Kendati demikian, prestasi Marquez yang baru turun di kelas MotoGP tahun 2013 jauh lebih baik dibanding Dovizioso.

Sejak bergabung di MotoGP tahun 2014, Marquez selalu naik podium, sementara Dovi baru sekali menenggak sampanye di Valencia tahun 2011 saat meraih juara 3.

             Marquez      Dovizioso
2013          3                    9
2014          1                    4
2015          2                    7
2016          2                    7

Nah, bagaimana tahun 2017 ini?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved