Kisah Romantis Bujang dan Nenek yang Terpaut 30 Tahun. Saat Nikahpun Penuh Sesak

Janda itu biasa. Saya kira, ini memang sudah keajaiban cinta berkat rahmat Allah

Tribunbatam.id/istimewa
Suasana pernikahan Syukrin Syah (30) dan Idah Wahdaniyah (60) di Kantor Urusan Agama (KUA) Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (15/11/2017). 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Kisah bujang menikahi nenek-nenek menjadi sejarah yang tidak biasa bagi penduduk kampung Duare Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Provinsi Kepri.

Sebab, pasangan nikah yang diluar kebiasaan ini menarik perhatian warga.

Sang mempelai pria adalah bujang yang masih berumur 30 tahun atas nama Syukrin Syah.

Baca: Beda Usia 30 Tahun, Pria dari Lingga Nikahi Perempuan 60 Tahun

Baca: Ketika Ustaz Solmed dan Aa Gym Berkomentar untuk Rina Nose

Baca: Rina Nose Lepas Hijab Karena Pria Ini. Inikah Indikasinya?

Dan mempelai perempuan adalah janda yang ditinggal mati suaminya berusia 60 tahun dengan nama Idah Wahdaniyah.

Menurut informasi yang diterima Tribunbatan.id, karena proses pernikahan itu, banyak warga yang meninggalkan aktivitas keseharianya.

Akibat, Kantor Urusan Agama (KUA) Lingga Utara pun penuh sesak dengan warga yang ingin melihat prosesi akad nikah itu.

Akad nikah digelar di gelar di balai nikah yang disediakan KUA.

Menurut peterangan penghulu KUA Lingga Utara, M Latif, hari itu (15/11/2017) warga dan tokoh masyarakat menghadiri prosesi akad nikah.

Baca: ASTAGA! Suami Injak Leher Istrinya hingga Tewas

“Biasanya, yang datang kan hanya keluarga mempelai saja. Kemarin itu yang datang itu juga banyak dari warga,” kata dia ketika dikonfirmasi Tribunbatam.id, Kamis (16/11/2017).

Prosesi nikah pasangan itu bejalan lancar.

Layaknya pasangan nikah lainnya, kedua pun berdandan rapi dengan pakaian terbaik mereka.

Romantisme kedua mempelai juga terlihat saat prosesi akad nikah yang membuat warga lain ternyum.

Baca: Lulus Lembaga Sensor Film, Film Gangster Kampung Man Siap Tayang di Bioskop

Kisah Cintanya

M. Latif mengatakan tidak mengetahui secara detail kisah cinta keduanya.

Namun, ketika petugas KUA beberapa kali memberikan penyuluhan dan pengertian tentang makna pernikahan serta kewajiban suami istri, saat itu mempelai sudah bulat bertekad untuk menikah.

Entah bagaimana prosesnya mereka jatuh cinta, namun menurut Latif, pertemuan kedua bisa di bilang intens karena masih satu  kampung.

“Mereka sama-sama tinggal di Duare,” kata Latif lagi.

Jika dikaitkan dengan motif harta, Latif mengatakan, hal itu tidak mungkin, sebab janda Ida itu bukanlah orang kaya bergelimang harta.

Baca: LIHAT Video Ketika Para Putri Miss International 2017 Terkekeh-kekeh Gegara Benda Besar di Kepala

“Kalau motif ekonomi, saya kita tidak. Janda itu biasa, seperti masyarakat kebanyakan lainya di Duare. Saya kira ini memang sudah keajaiban cinta berkat rahmat Allah,” kata dia lagi.

Sang pemuda, katanya lagi, memang sudah berniat untuk menikah, namun tak kunjung mendapatkan pasangan.

“Mungkin karena sering menolong atau membantu si perempuan, dari sanalah timbul niat itu. Tapi pastinya merekalah yang tahu,” kata dia lagi.

Pengalaman pertama

Bagi M Latif sendiri, menikahkan pasangan yang terpaut usia hingga 30 tahun itu adalah pengalaman pertama.

Latif tidak grogi sebab ia adalah seorang penghulu yang sedang ditugaskan pemerintah untuk Kecamatan Lingga Utara.

“Ini pengalaman pertama saya,” kata dia.

Baca: Bupati Bintan Apri Sujadi Larang Warga Beli Handphone. Ini Alasannya

Dia pun tak menyangka bahwa peristiwa itu bakal terjadi di tempatnya bertugas.

Selama ini, informasi pernikahan nenek-nenek dengan remaja ataupun pemuda maupun pernikahan kakek dengan gadis, terjadi di luar daerah tugasnya.

“Saya mendokan semoga mempelai bahagia,” kata dia. (arm)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved