In Memoriam Bondan Winarno
Terungkap! Inilah Fakta-fakta Mengejutkan di Balik Bondan Maknyus dan Jalansutranya! Bikin Bergetar!
Terungkap! Inilah Fakta-fakta Mengejutkan di Balik Bondan Maknyus dan Jalansutranya! Bikin Bergetar!
Bisa ceritakan sepak terjang Anda berkarier di dunia bisnis?
Saat sedang di kantor SWA, saya kedatangan seorang tamu, yaitu Sutrisno Bachir. Beliau meminta saya membantu negosiasi bisnis hasil laut milik kakaknya, Kamaluddin Bachir, ke Jepang. Saya hanya sebagai penerjemah.
Singkat cerita, selanjutnya Kamaluddin malah meminta saya bekerja untuknya. Kami pun mulai berbisnis. Tak disangka, bisnis kami sukses hingga ke pasar Amerika. Saya kemudian mendirikan perusahaan hasil laut di Los Angeles dan tinggal di sana bersama istri dan tiga anak.
Kebetulan putri bungsu saya, Gwen, memang bercita-cita sekolah di Amerika. Sayang, setelah tiga tahun perusahaan kami kena tipu konsultan di Amerika. Kami sangat syok, sampai akhirnya Kamaluddin pun terkena serangan jantung dan meninggal.
Saya akhirnya kembali ke Tanah Air. Tahun 1998 saya menjadi konsultan di World Bank.
Selama berbisnis, bagaimana kegiatan menulis?
Saya tetap aktif di SWA. Lalu,sejak tahun 1984 menjadi penulis kolom KIAT setiap minggu di Majalah TEMPO dan sempat dihimpun dalam dua buku. Kegiatan ini berhenti Juni 1994 ketika TEMPO dibredel.
Saya juga menulis kolom Asal Usul di KOMPAS selama tiga tahun, novel dan beberapa buku manajemen kasus.
Apa karya yang paling berkesan bagi Anda?
Satu buku saya yang berisi laporan investigasi kasus emas Busang, berjudul Bre X: Sebungkah Emas Di KakiLangit (1998). Itu sempat mengundang kontroversi. Saya dituduh melakukan investigasi karena dibayari orang.
Saya dituntut Rp 2 triliun oleh IB Sudjana yang merasa namanya tercemar. Buku itu ditarik karena tuntutan hukum. Persidangan selesai tahun 2000, saya dinyatakan kalah dan bersalah.
Satu lagi, buku saya yang terbaru, yaitu kumpulan cerpen Pada Sebuah Beranda (2005). Buku ini saya terbitkan untuk merayakan ulangtahun ke-55. Saya bahagia bisa melampaui usia kakak laki-laki dan ayah saya yang meninggal sebelum usia 55 tahun.
Sekarang apa kesibukan di luar bidang kuliner?
Saya sedang dalam proses menulis buku tentang personal branding. Selain menulis buku, saya ingin pensiun dari segala kesibukan yang rutin dan benar-benar menikmati hidup.
Omong-omong, Anda hobi makan tak takut bermasalah dengan kesehatan?
Itu pasti sangat saya perhatikan. Walau hobi, tetap harus dibatasi. Saya sangat menjaga tubuh dengan konsultasi ke dokter dan olahraga. Dan selama ini tak bermasalah. (Intisarionline)