Sering Tertidur di Bus dan Terlewat Tempat Pemberhentian? Di Negara Ini Disediakan Bus Penyelamat

Lelah setelah seharian seringkali membuat para pekerja tertidur di dalam bus.

NTBC
Bus Nesugoshi Kyusai. 

TRIBUNBATAM.ID- Lelah setelah seharian seringkali membuat para pekerja tertidur di dalam bus dalam perjalanan pulang ke rumah.

Tidak jarang halte pemberhentian mereka telah terlewatkan jauh, bahkan hingga tiba di terminal pemberhentian terakhir.

Nah, bagi warga Tokyo, Jepang, mereka tidak perlu khawatir lagi.

Pasalnya sebuah perusahaan bus menyediakan sebuah bus penyelamat khusus, selama musim liburan.

Baca: BAK Film Ninja, Tiga Orang Tewas di Kuil dan Diduga Dibunuh Pakai Samurai

Bus Nesugoshi Kyusai di terminal terakhir.

Namanya, bus ‘Nesugoshi Kyusai’ atau bus penyelamat (bagi mereka) yang tertidur.

Seperti namanya, bus ini membawa penumpang kembali ke halte tujuan yang telah terlewat gara-gara tertidur selama perjalanan.

Tentunya para penumpang itu dipertemukan di terminal terakhir, sebelum diantar kembali ke halte tujuan mereka.

Untuk itu, mereka dikenakan ongkos sebesar 880 yen atau setara Rp100 ribu.

Jumlah itu lebih kecil dibandingkan mereka harus menyewa sebuah kamar hotel.

Ide bus ‘Nesugoshi Kyusai’ berasal dari seorang sopir Nishi Tokyo Bus.

Sang sopir menyampaikan idenya kepada perusahaan itu sekitar 4 tahun lalu, dan sejak itu ada pelayanan jenis ini.

Pengadaan bus seperti ini terutama berlangsung selama masa liburan.

Baca: DENGAR Anaknya Sakit di Kampung, TKW Ini Loncat dari Lantai 5 tapi Tidak untuk Bunuh Diri

Pada masa liburan 2016 saja tercatat ada 75 penumpang yang menggunakan bus ‘Nesugoshi Kyusai’, termasuk 32 penumpang pada malam-malam yang sibuk.

Tahun 2017 ini, bus penyelamat itu akan beroperasi setiap Jumat sore selama bulan Desember.

Pasalnya, mayoritas perusahaan menggelar pesta minum-minum akhir tahun, yang disebut ‘bonenkai’ di Jepang.

Tidak heran mereka jadi mabuk dan tertidur di bus selama perjalanan.

Dilansir dari RocketNews, November lalu, bus ‘Nesugoshi Kyusai’beroperasi terbatas di jalur Chuo, yang menghubungkan pusat Tokyo dengan daerah pinggiran di bagian barat.

Terminal terakhir jalur itu adalah Terminal Takao, yang terletak di kaki bukit di kawasan pegunungan, sekitar 48 km dari pusat Tokyo.

Di tempat itu hanya ada sedikit hotel yang nyaman atau restoran yang buka selama 24 jam.

Tempat dimana para penumpang terdampar dan mungkin mencari penginapan.

Baca: SOAL Pajak e-Commerce, Aulia Blak-Blakan Minta Hal Penting Ini ke Pemerintah

Itu sebabnya mereka butuh pelayanan semacam bus penyelamat ini untuk kembali ke kawasan Tokyo.

Bus akan menunggu di terminal Takao pada pukul 12.55 malam untuk menunggu kereta terakhir yang tiba di sana pada malam 9, 16, dan 23 Desember 2017 ini.

Kemudian bus akan berangkat pada pukul 01.05 malam untuk kembali ke Terminal Hachioji.

Diharapkan para penumpang akan turun di halte tujuan mereka di sepanjang jalur itu.

Terminal Hachioji adalah terminal terakhir yang berlokasi cukup jauh dari pusat kota Tokyo.

Namun, di kawasan itu banyak menyediakan pelayanan seperti hotel pagi para penumpang, apabila mereka masih belum sampai ke jalan rumah mereka.

Para penumpang memuji pelayanan bus penyelamat ini.

Banyak dari mereka yang berharap bus serupa di jalur lainnya untuk mengikuti langkah seperti ini.

Dan juga, menjadikan bus penyelamat ini ke dalam pelayanan tetap selama liburan.

(intisari online/Khena Saptawaty) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved