Suasana Horor Saat Gempa Terjadi : Jerit dan Tangis Bocah Dimana-mana, Lalulintas pun Jadi Ramai
"Begitu merasakan guncangan kuat kami langsung berhamburan keluar. Jerit tangis anak-anak yang ketakutan terjadi di mana-mana,"kata warga.
TRIBUNBATAM.ID, TASIKMALAYA - Ketua Rukun Nelayan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Yana mengungkapkan detik-detik saat gempa berkekuatan 7,3 SR yang kemudian direvisi menjadi 6,9 SR mengguncang Tasikmalaya.
Saat kejadian kata Yana ia mendengar jerit tangis anak-anak yang ketakutan.
Ia pun menggambarkan situasi saat gempa begitu panik dan menegangkan.
"Begitu merasakan guncangan kuat kami langsung berhamburan keluar. Jerit tangis anak-anak yang ketakutan terjadi di mana-mana. Warga berlarian menuju tempat yang tinggi, membawa barang seadanya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu(16/12/2017).
Baca: Gempa Malam Tadi Telan Korban Jiwa, Warga Tewas Tertimpa Runtuhan Bangunan
Baca: Goncangannya Sangat Besar, RSUD Banyumas pun Rusak dan Begini Nasib Para Pasiennya
Baca: BREAKINGNEWS - Gempa 6,9 SR Guncang Selatan Jawa. BMKG Prediksi Timbulkan Tsunami
Kantor Samsat Tasikmalaya rusak akibat gempa, Jumat (15/12/2017). Foto: ISTIMEWA / DOKUMENTASI HUMAS SAR KOTA BANDUNG
Situasi lalu-lintas yang biasanya sepi juga berubah ramai.
Kendaraan roda dua dan empat berseliweran menuju dataran tinggi.
Bunyi klakson terdengar di mana-mana.
"Pokoknya panik Pak. Sampai saat ini kami masih memantau air laut. Belum diketahui apakah ada kerusakan bangunan maupun korban. Mudah-mudahan tidak ada," kata Yana.
Sementara informasi yang dihimpun, sejumlah rumah di Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan.
Kantor Pemkab Tasikmalaya juga dilaporkan ada kerusakan di Kota Tasikmalaya, tiga unit ruang belajar SMK Negeri 3 dilaporkan mengalami kerusakan.
Kantor Bupati Tasikmalaya rusak pasca-gempa yang mengguncang Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017).(Dok. Pemkab Tasik)
Petugas Satpam bersama guru dan penjaga sekolah berupaya menyingkirkan material yang berserakan.
Warga lanjut Yana kini juga terus memantau kondisi air laut.
Namun begitu warga masih berupaya mengungsi ke dataran tinggi karena khawatir muncul tsunami.
Mereka masih trauma bencana tsunami yang melanda pantai Cipatujah tahun 2009 lalu. (tribunnews.com/Firman Suryaman)