Sempat Ditahan Bea Cukai, INA Bold Pastikan Rokok Mereka Memiliki Pita Cukai Sesuai Aturan

PT Sukses Perkasa Mandiri selaku distributor dan suplier resmi rokok INA Bold menyampaikan jika produk mereka sama sekali tidak menyalahi aturan.

Petugas DJBC Khusus Kepri memeriksa rokok yang sempat diduga ilegal. Rokok INA Bold kemudian dilepas karena memiliki cukai asli. 

Laporan Elhadif Putra, Karimun

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - PT Sukses Perkasa Mandiri selaku distributor dan suplier resmi rokok INA Bold menyampaikan jika produk mereka sama sekali tidak menyalahi aturan.

Meski sempat dibawa ke Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Tanjungbalai Karimun, Kamis (7/12/2017) lalu, namun produk rokok INA Bold tersebut kembali dilepas.

Direktur PT Sukses Perkasa Mandiri, Andre Siswanto menjelaskan, produk rokok yang didistribusikan perusahaannya memiliki pita cukai SKM (Sigaret Kretek Mesin) resmi, sebagaimana seharusnya.

Baca: Gara-Gara Duit Seribu Rupiah, Dua Remaja Duel Berdarah di Parkiran RSUP Kepri Tanjungpinang

Baca: Jonghyun SHINee Bunuh Diri, Penggemarnya Tak Percaya: Dont Kidding Me Oppa. Katakan Ini Hoax

Baik itu rokok dengan kemasan 20 ataupun kemasan 12 batang.

"Ketika dicek (petugas) ternyata memang sesuai dengan peruntukannya. Maka ini kita klarifikasi ke Polres (Karimun) dan Bea dan Cukai juga membenarkan. Kita legal, ya, legal. Kita sudah sekitar dua tahun di Karimun," ujar Andre, Senin (18/12/2017).

Andre menyebutkan produk rokok tersebut memang sempat dihentikan petugas ketika hendak didistribusikan, Kamis [ekan lalu.

Ia menyampaikan pihaknya koperatif dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian beserta BC.

"Kejadiannya bukan di kantor kami tapi pas pengiriman. Sempat ditarik Bea Cukai dan diperiksa, kemudian dilepas karena memang sesuai aturan. Kemarin itu hanya sekitar dua jam di kantor Bea dan Cukai," jelasnya.

Terkait adanya rokok ilegal yang ditangkap dan kedapatan menyalahi aturan, ditegaskan Andre bukanlah rokok merk INA Bold yang didistribusikan perusahaan yang dipimpinnya.

"Maksudnya mungkin rokok lain, bukan INA Bold. Artinya bukan yang ini. Apakah dipolitisir atau bagaimana kita tidak tau," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved