Seperti Tak Hiraukan Sanksi Baru dari PBB, Korea Utara Bersiap Luncurkan Satelit Kwangmyongsong-5!
PBB juga melarang Korea Utara untuk melakukan peluncuran dengan teknologi rudal balistik termasuk satelit
TRIBUNBATAM.ID - Korea Utara dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan satelit.
Hal ini ditulis di sebuah surat kabar Seoul pada Selasa (26/12/2017).
Saat ini, negeri pimpinan Kim Jong Un berada di bawah sejumlah sanksi PBB atas uji coba nuklir dan misilnya.
Baca: Di 5 Negara Ini Praktik Penyewaan Rahim Dilegalkan, Tarifnya Fantastis. Apa Pasangan Gay Boleh Sewa?
Baca: Asyik Main Games, Ponsel yang Dipegang Bocah 5 Tahun Ini Dirampas Orang Tak Dikenal
Baca: Inilah 12 Smartphone dari 6 Merek yang akan Dirilis 2018. Kamu Pilih yang Mana?
PBB juga melarang Korea Utara untuk melakukan peluncuran dengan teknologi rudal balistik termasuk satelit.
"Melalui berbagai sumber, baru-baru ini kami mengetahui bahwa Korut telah menyelesaikan satelit baru dan menamainya Kwangmyongsong-5", harian Joongang Ilbo melaporkan, mengutip sumber dari pemerintah Korea Selatan.
"Rencana mereka adalah memasang satelit yang dilengkapi kamera dan perangkat telekomunikasi ke orbit," katanya.
Dilansir dari Daily Nation, Pyongyang meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 mereka pada bulan Februari 2016.
Baca: Shukatsu Festa, Cara Orang Jepang Siapkan Kematian, dari Urusan Make-up, Peti Mati sampai Wasiat
Sebagian besar masyarakat internasional memandang itu sebagai penyamaran ballistic missile test.
Seorang juru bicara kepala staf gabungan militer Korea Selatan mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang luar biasa pada saat ini, namun menambahkan bahwa Seoul mengawasi tindakan provokatif "termasuk tes rudal jarak jauh yang disamarkan sebagai peluncuran satelit."
Laporan tersebut muncul saat surat kabar partai berkuasa Korea Utara, Rodong Sinmun, menegaskan kembali rezim tersebut berhak untuk meluncurkan satelit dan mengembangkan teknologi antariksa.
Dalam sebuah komentar yang diterbitkan pada hari Senin dan berjudul "program ruang damai adalah hak sah negara-negara yang berdaulat", harian tersebut mengatakan bahwa peluncuran satelit Pyongyang "benar-benar sesuai" dengan undang-undang internasional mengenai pengembangan ruang angkasa.
Baca: BREAKINGNEWS - Kaget Lihat Mobil Terbalik, 4 Pengendara Motor Malah Nyungsep Bareng di Tikungan Ini
Pada sebuah pertemuan dewan Majelis Umum PBB pada bulan Oktober, wakil perdana menteri Korea Utara Kim In-Ryong mengatakan negaranya memiliki rencana 2016-2020 untuk mengembangkan "satelit praktis yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kehidupan masyarakat".
Dia menekankan hak Korea Utara untuk memproduksi dan meluncurkan satelit "tidak akan berubah hanya karena AS menyangkal hal itu".
Korea Utara diyakini telah berhasil menempatkan satelit ke orbit pada bulan Desember 2012 setelah bertahun-tahun mengalami kegagalan sejak tahun 1998 ketika meluncurkan satelit pilot dan menamainya Kwangmyongsong-1.
Awal bulan ini, surat kabar Rusia Rossiyskaia Gazeta mengutip seorang ahli militer Rusia, Vladimir Khrustalev, yang mengatakan bahwa Korea Utara diperkirakan akan meluncurkan dua satelit - satelit eksplorasi Bumi dan sebuah satelit komunikasi - dalam waktu dekat.
Baca: 10 Smartphone yang Paling Dicari Netizen Indonesia Tahun 2017. Adakah Ponsel Favoritmu?
Khrustalev membuat pernyataan tersebut setelah kembali dari perjalanan selama seminggu ke Korea Utara pada pertengahan November saat bertemu dengan perwakilan dari National Aerospace Development Administration (NADA), harian Rusia tersebut mengatakan.
Ketegangan melonjak saat rezim yang terisolasi tersebut telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik atom dan antarbenua baru-baru ini pada 29 November 2017.
(Tribunnews/ Rika Apriyanti)