Shukatsu Festa, Cara Orang Jepang Siapkan Kematian, dari Urusan Make-up, Peti Mati sampai Wasiat

Kematian, biasanya menjadi momen paling menyedihkan bagi banyak orang. Tapi di Jepang, kematian justru dijadikan sebuah festival meriah.

via intisari
Shukatsu Festa. 

TRIBUNBATAM.ID- Kematian, biasanya menjadi momen paling menyedihkan bagi banyak orang.

Tapi di Jepang, kematian justru dijadikan sebuah festival yang banyak diminati warga.

Walau tercatat sebagai salah satu negara maju di dunia, ternyata Jepang masih memegang teguh budaya tradisionalnya.

Salah satunya menyelenggarakan festival khusus untuk mempersiapkan kematian.

Festival itu disebut “Shukatsu Festa” dan sangat terkenal di Tokyo dan kota lainnya.

Dilansir dari huffingtonpost.com, Shukatsu dalam bahasa Jepang berarti “mempersiapkan yang terakhir”.

Baca: Di 5 Negara Ini Praktik Penyewaan Rahim Dilegalkan, Tarifnya Fantastis. Apa Pasangan Gay Boleh Sewa?

Baca: Hindari Jadi Kota Besar Berpenyakit, Shanghai Batasi Jumlah Penduduk Hanya 23 Juta Jiwa

Shuka.sta

Tema festival itu memang “kematian”, namun suasananya sangat cerah dan ceria.

Artinya mereka tak segan untuk mempersiapkan kematian mereka.

Shukatsu Festa diadakan selama dua hari.

Pada hari pertama, orang-orang bisa merasakan bagaimana perpisakan terakhir mereka dengan keluarga.

Misalnya, mereka bisa berbaring di peti mati, mendengarkan ceramah tentang persiapan psikologis dan hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum kematian.

Shukatsu Festa.

Sementara pada hari kedua, vendor akan menampilkan produk andalan mereka.

Mulai dari pilihan rambut sampai makeup.

Sebab, tubuh bagian atas akan ditunjukkan kepada keluarga mereka setelah kematian.

Shukatsu Festa.

Lalu ada stand yang menjelaskan kepada pengunjung tentang apa yang harus dilakukan dengan barang-barang mereka, seperti perhiasan, tas, atau pakaian.

Bahkan menjelaskan bagaimana menuliskan pesan terakhir kepada keluarga dan teman.

Biasanya Shukatsu Festa mampu menarik 5.000 pengunjung setahun dan mengajak 50 vendor pemakaman untuk bergabung.

(intisari online/Mentari Desiani Pramudita) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved