Motion

Anggota SOB Rela Patungan Demi Bisa Membuat Mural

Komunitas ini tidak hanya bagi yang sudah ahli dalam membuat mural, tetapi saling support dan belajar bersama.

ISTIMEWA

BICARA soal seni, sangat erat kaitannya dengan ekspresi. Satu di antara cara berekspresi adalah melalui gambar atau lukisan. Lewat gambar atau lukisan, seseorang biasanya menuangkan berbagai hal yang ada di pikirannya.

Hal itu jugalah yang dilakukan anggota komunitas Sindikat Orang Buangan alias (SOB) yang yang terbentuk sejak 28 Oktober 2017 silam.

Mendengar kata orang buangan tentu memunculkan tanda tanya dengan namanya. Ternyata, komunitas yang berisi orang-orang yang hobi membuat mural tersebut mengaku punya alasan khusus kenapa membuat nama tersebut.

"Dulu kami satu komunitas, tapi kami sudah tidak di grup itu lagi karena sudah tidak satu misi. Dan kami memilih mundur dan membentuk komunitas baru. Karena kami punya satu misi, dan cakupan lebih luas yaitu ke komunitas yang berhubungan dengan seni," kata Fiko, anggota SOB yang juga pemilik akun instagram @fikoagriamanda tersebut.

Untuk saat ini, SOB terdiri dari tujuh orang anggota. Semuanya gemar membuat mural. Komunitas ini tidak hanya bagi yang sudah ahli dalam membuat mural, tetapi saling support dan belajar bersama serta menggali ilmu tentang mural.

"Kalau untuk jadwal ketemu tidak rutin setiap minggu atau setiap bulan. Tetapi di saat hari apapun kalau kalau kami punya waktu, maka kami akan kumpul dan membuat mural sama-sama," ujar Natasha, anggota SOB lainnya pemilik akun instagram @permenkentang/@potatocandeh).

Komunitas yang telah mempunyai basecamp sendiri ini, membuat mural pada dinding base camp ataupun pada media kertas saja. Dengan uang kas yang mereka kumpulkan, dari sanalah mereka membeli cat dan keperluan dalam membuat mural. (*)

Bermimpi Membuat Mural di Dinding Jalan Batam

ADA yang unik dan berbeda dengan komunitas Sindikat Orang Buangan (SOB) dibandingkan komunitas lainnya.
Jika dalam sebuah komunitas terdapat seorang ketua, tetapi berbeda dalam komunitas SOB ini.

Dalam komunitas ini, artian ketua bersifat dinamis, karena seorang anggota yang ditunjuk sebagai ketua akan disesuaikan saat ada ide anggota tersebut disetujui menjadi satu kegiatan. Dan tanggung jawab komunitas ditanggung oleh semua.

"Kami lagi berusaha minta izin ke wali kota agar dikasi izin buat bikin mural di dinding jalan-jalan. Karena capek juga harus kejar-kejaran dengan Satpol PP pas lagi buat mural. Rencananya tahun depan (tahun ini) kami dikasih kesempatan buat membuat mural di tembok dekat Gelael," kata Reo, anggota komunitas SOB dengan akun instagram (@reorooiid).

Menurut Vhandrea (@vhandreaart), anggota lainnya. mereka akan tetap berkarya selagi masih ada bidang untuk dibuat dan masih ada cat juga. Karena dari mural, mereka menyampaikan apresiasi sesuai dengan momentnya. Dan untuk bergabung di komunitas ini bisa lewat instagram @sindikatorangbuangan. (*)

Gelar Lomba Mewarnai di Tanjung Pinggir

SELAIN mengembangkan diri sendiri agar lebih mahir dalam membuat mural, SOB juga melakukan kegiatan dengan anak-anak di Tanjung Pinggir.

Kegiatan tersebut yakni dengan mengajarkan mereka cara mewarnai dan melakukan perlombaan mewarnai dengan anak - anak di sana.

"Gak ada moment hanya ingin refeshing saja sambil ada lomba sedikit sama anak-anak. Karena kami bukan hanya di komunitas tapi ada kerja lain. Sesekali pengen istirahat sebentar," kata Putra, anggota SOB dengan akun instagram (@putrasupermen).

Perlombaan mewarnai yang dilaksanakan SOB diikuti sekitar 10 anak saja. Dari uang kas, mereka belikan hadiah untuk pemenang lomba mewarnai. Yaitu set alat mewarnai. (*)

Butuh Empat Jam Bikin Mural Sumpah Pemuda

PADA peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu, SOB melakukan kegiatan antimainstream yakni dengan membuat mural di Simpang Seraya Bawah. Mereka melakukannya saat dini hari atau sekitar pukul satu pagi.

"Kami gambar mural memang ambil moment, kayak sumpah pemuda ini. Ada bendera merah putih dengan tulisan sumpah pemuda dengan waktu sekitar empat jam," kata Saropi, anggota SOB dengan akun instagram (@artmaker_indonesia).

Tapi kini mural tersebut sudah dihapus dan mereka tidak terlalu mepermasalahkan asalkan keinginan untuk membuatnya sudah kesampaian. Dan karena inilah mereka ingin minta izin agar boleh bikin mural di tepi jalan.

Karena kreativitas yang dipunya pihak dari instansi Agri Bisnis BP Batam di Tanjung Riau mempercayakan SOB untuk membuat mural di tembok Agri Bisnis. Dan ke depan, semua bagian tembok di agri bisnis akan dibuat mural.

"Kami juga pernah ada kegiatan buat mural di Roasteree. Mereka kasih tahu temanya gimana terus kami kasi sketsanya. Jadi dari roasteree yang pilih," kata Genji, anggota SOB dengan akun instagram (@genjiorizawa).

Dan mereka katakan jika ada bayaran, mereka syukuri, tapi dari sisa cat yang habis mereka gunakan sebenarnya sudah cukup. Karena dari cat tersebut mereka masih bisa untuk membuat mural dan berkarya serta berapresiasi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved