Lakalantas di Bintan

4 Fakta Terkait Kecelakaan yang Tewaskan Ibnu Farhan di Bintan: Baru Tadi Pagi Kita Isi TTS

Kecelakaan lalu lintas di Bintan, Kamis (11/1/2018) siang menewaskan Ibnu Farhan, pegawai protokoler Pemkab Bintan

Editor: Mairi Nandarson
ISTIMEWA
Ibnu Farhan dan kecelakaan yang merengut nyawanya, Kamis (11/1/2018) 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Kecelakaan lalu lintas di Bintan, Kamis (11/1/2018) menewaskan Ibnu Farhan, pegawai protokoler Pemkab Bintan.

Kecelakaan melibatkan dua kendaraan roda empat, yakni antara Toyota Rush hitam berplat BP 151 B yang dikemudikan Ibnu Farhan (23), dengan Toyota Avanza Silver berplat BP 1504 YB yang dikemudikan Izharyo Nasriza.

Baca: Viral di Medsos, Pria Tua Bertato Ini Ditangkap Polisi. Natizen Kaget. Ternyata Dia Anggota Yakuza

Baca: ADEM! Sebelum Tes Kesehatan, Tiga Pasangan Calon Wali Kota Tanjungpinang Sarapan Bareng

Baca: VIRAL! Dari Jambi Wanita Ini Datang ke Sulawesi. Nyanyi di Nikahan Mantan. Pengantin Pria Pingsan

Berikut fakta-fakta terkait kecelakaan tersebut:

1. Kronologi kecelakaan

Kecelakaan itu membuat nyawa Ibnu Farhan tak tertolong, karena ia mengalami pendarahan hebat pasca tabrakan.

Kasatlantas Polres Bintan AKP Anjar Yogota Pratama, Sik menyebutkan kronologi kecelakaan.

Toyota Rush yang dikemudikan Ibnu Farhan, datang dari arah Tanjungpinang hendak balik ke rumahnya di Tanjunguban.

Di pertengahan jalan sebelum jembatan I (Biasa Disebut Jembatang Kang Boi) dia hendak menyalip kendaraan motor di depannya.

Kondisi mobil tabrakan maut di jalan lintas barat, Bintan, Kamis (11/1/2018)
Kondisi mobil tabrakan maut di jalan lintas barat, Bintan, Kamis (11/1/2018) (tribunbatam/aminnudin)

Namun, dalam posisi itu, muncul dari arah berlawanan Toyota Avanza yang dikemudikan Iszharyo.

"Kemudian terjadilah persinggungan bagian depan kedua mobil,"kata Anjar.

Tabrakan cukup keras. Keterangan pelintas jalan di lokasi yang berhenti saat kejadian, kedua bagian depan mobil hancur remuk.

Bahkan material depan mobil yang dikemudikan Ibnu Farhan sampai berserakan jauh hingga ke pepohonan bakau.

Kebetulan, lintas barat yang menjadi lokasi kecelakaan di sisi kiri kanan jalur dipenuhi mangrove.

Baca: Punya Kebiasaan Malas Mandi. Tidak Mau Gosok Gigi. Wanita Ini Dicerai Suaminya

Baca: BMKG Hang Nadim: Waspada! Gelombang Laut di Natuna dan Anambas Bisa Campai 7 Meter

Kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di jalan lintas barat Bintan. Seorang korban di antaranya Yatir, anggota DPRD Bintan, Kamis (11/1/2018)
Kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di jalan lintas barat Bintan (Ist)

"Bahkan kotak aki mobil hitam mobil Rush itu sampai melayang 10 meter di semak bakau. Bisa dibayangkan betapa kerasnya tabrakan itu, sekelas kotak aki saja yang beratnya begitu melayang lho,"kata Darmat, pelintas jalan.

Keterangan Kasatlantas, akibat tabrakan, Ibnu Farhan mengalami pendarahan di bagian kepala belakang.

Tubuhnya dalam posisi terjepit di bagian pintu mobil belakang.

Sedangkan Iszharyo mengalami luka robek bolong di bagian leher bawah.

Dia mengalami pendarahan di bagian kepala belakang, tangan kanan patah dan kening robek.

2. Ibnu Farhan belum lama lulus IPDN

Ibnu Farhan adalah alumni IPDN Jatinangor di Kepri.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bintan, Ronny Kartika, Ibnu Farhan baru lulus tahun 2017.

Farhan semasa hidup
Farhan semasa hidup (tribunbatam/endrakaputra)

"Benar benar kehilangan. Alamarhum adalah adik angkatan saya di IPDN Jatinangor,"kata Ronny Kartika, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bintan.

Seingat Ronny, Ibnu Farhan, belum lama lulus di IPDN, yakni 2017 lalu.

3. Punya pribadi yang baik

Ibnu Farhan menjalani ikatan dinas program Kemendagri dan dapat tugas di bagian protokoler Setkab Bintan.

Di lingkungan kerjanya, di bagian kehumasan dan protokoler Setkab Bintan, Farhan dikenal sebagai pribadi baik dan rendah hati.

Dia juga dikenal sebagai sosok yang humoris yang suka musik.

"Anaknya itu ramah, dan menyenangkan kalau diajak ngobrol," kata Jay, fotografer Humas Pemkab Bintan.

4. Pamit pada rekan kerja

Marlina, staf sesama di protokoler di Setkab Bintan tak menyangka, Ibun Farhan adalah korban tewas dalam lakalantas di Lintas Barat.

Hal itu membuat ia tak percaya, karena pagi di hari yang sama, ia sempat isi TTS bersama.

"Aku masih ingat, dia sempat pamitan sama kami mau ke Pinang. Kami sempat ngumpul beberapa jam sebelum dia pergi (meninggal). Rasanya tak percaya, pamitnya tersebut adalah yang terakhir kalinya,"ujar Marlina.

Suasana saat Farhan pamitan mau ke Tanjungpinang kata Marlina lagi hujan. Bintan memang seharian di landa hujan.

Annisa, staf humas Pemkab Bintan pun menuturkan hal sama.

Dia bahkan masih ingat, kejadian Kamis pagi bersama Farhan sebelum dinyatakan meninggal dalam kecelakaan maut di lintas barat.

Annisa sempat menumpahkan rasa sedihnya di akun Facebook miliknya.

"Baru tadi pagi kita isi TTS sama-sama, nemenin belajar CAT, siapa sangka secepat itu kamu pergi, dek.Walau hanya sebentar kamu berada bersama kami, namun Farhan tetap memberikan warna tersendiri. Kelucuan dan keusilan Farhan akan selalu kami simpan sebagai memori terindah dek. Semoga husnul khatimah, Farhan dapat tempat sebagai penjihad yang gugur dalam bertugas. Selamat jalan dek, semoga Allah berikan Farhan bidadari syurga di sana, dapat tempat yang lebih indah, dan Farhan selalu bahagia di sana seperti arti namamu," begitu tulisnya.(min)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved