Jepang Demam 'Idol Anak'. Penontonnya Justru Pria Dewasa. Pakaian Panggung Berkeringat pun Laris
Himeno bahkan pernah menjual pantyhose yang dipakainya di panggung seharga 30 ribu yen atau sekitar Rp 3,5 juta kepada penggemarnya
Negara itu menjadi pabrik industri film porno terbesar di dunia dengan hampir 50 ribu film per tahunnya dan tidak ada larangan untuk itu.
Negara itu memang melarang pelacuran, tetapi tidak ada hukum yang mengatur soal hubungan seksual pria dan wanita. Semuanya bebas, termasuk memproduksinya.
Nah, ajang idol-idolan di Jepang ini kini menjadi sesuatu yang mengarah kepada pelecehan seksual untuk anak-anak di bawah umur.
Pemerintah Jepang memang menerbitkan undang-undang tahun 2015 terkait pornografi anak, namun hal itu tidak memadai karena hukum itu sangat lemah.
Buktinya, ajang "little idol" yang sering digelar di klub-klub malam di red-light Tokyo semakin menjamur dan hampir ada setiap hari.
Seorang pria berusia 40 tahun bernama Soichiro Seki kepada AFP mengatakan bahwa dia hadir menonton ajang pencarian bakat itu dua kali seminggu
Ia mengakui tertarik melihat para anak-anak tersebut beraksi seperti halnya juga penonton lain karena melihat tubuh wanita dewasa tidak lagi menarik.
Seorang idol bernama Tama Himeno yang telah tampil di panggung sejak usia 16 tahun, mengatakan bahwa orang-orang yang menonton pertunjukan memang sangat memuja para idol tersebut.
Mereka berusaha membangun komunikasi dengan gadis-gadis muda yang tidak dapat mereka dapatkan di tempat lain.
Perempuan yang kini berusia 20 tahun itu mengatakan, banyak yang aneh dari perilaku penonton.
Mereka mau membayar mahal untuk bisa mengobrol atau jalan-jalan dengan para penyanyi pujaannya meskipun haru membayar mahal untuk itu.
Himeno bahkan pernah menjual pantyhose yang dipakainya di panggung seharga 30 ribu yen atau sekitar Rp 3,5 juta pada penggemarnya.
Namun ia tidak mengungkapkan, apakah ada penonton yang menginginkan lebih dari sekadar mengobrol, jalan-jalan atau berburu pakaian seksi bau keringat tersebut.
"Pria mendampakan gadis muda relatif diterima di Jepang," kata Himeno terus terang.