Dari Hajatan 10 Hari Non-stop sampai Undian Mobil, Ini 5 Pesta Nikah Paling Fenomenal di Indonesia
Faktor-faktor yang menyebabkan belanja pernikahan yang makin meningkat itu antara lain disebabkan peran teknologi.
Baca: Namanya Sudah Tersohor dan Kerap Dipakai Artis, tapi Fotografer Ini tak Mau Lagi Terima Job Prewed
Rio terkenal karena banyak memotret para artis ternama, seperti pernikahan Miss Universe Indonesia 2013 Whulandary Herman dan Chelsea Olivia.
Meski demikian klien Rio tak hanya para artis, tapi juga banyak dari luar Jakarta, seperti dari Malang, Cirebon, Jawa, dan Banjarmasin.
"Justru biasanya yang dari luar Jakarta ingin foto prewedding di luar negeri," kata dia. Eropa masih menjadi tujuan paling disukai, disusul dengan Jepang.
Salah satu klien Rio adalah seleb Instagram, Tasya Farasya, yang pada hari Minggu, (18/02) menikah dengan Ahmad Assegaf.
"Mereka adalah salah satu klien saya yang menghabiskan budget tinggi. Rangkaian acaranya saja sampai enam hari," kata Rio.
Menurut Kevin Mintaraga, meskipun tren biaya meningkat, tren jumlah tamu justru menurun.
"Anggaran yang besar digunakan untuk meningkatkan style dan kualitas resepsi," kata dia. Para calon pengantin juga menjadi lebih memperhatikan detil-detil dalam pesta pernikahannya.
Hal ini dibenarkan calon pengantin bernama Dewi Setyorini, seorang praktisi terapi perilaku yang akan menikah bulan Juli mendatang dengan dua resepsi, di Balikpapan dan di Bali.
Resepsi di Bali adalah pesta privat yang hanya berisi 50 orang undangan dengan biaya sekitar Rp540 juta.
"Sebenarnya kami tak merencanakan untuk menghabiskan biaya sebesar itu, tapi makin lama biayanya makin membengkak saat kami mulai survei lokasi, memilih vendor, dan seterusnya," kata Dewi pada BBC Indonesia.
Dewi dan calon suaminya mengaku tak sayang menghabiskan biaya mahal untuk resepsi pernikahan.
"Saya ingin yang terbaik untuk mengawali kehidupan baru saya dan suami. Yang penting acaranya menyenangkan, keluarga dan sahabat berbahagia menikmati pesta," kata Dewi.
Meskipun demikian, tak semua pengantin ingin merayakan pernikahannya dengan megah.
Bagi Lika Aprilia, editor di sebuah perusahaan swasta, sahnya pernikahan lebih penting daripada resepsi.
"Saya menikah di KUA Jakarta Selatan, waktu itu gratis tanpa dipungut biaya apa-apa," kata Lika kepada BBC Indonesia.
Lika hanya menghabiskan biaya sekitar Rp10 juta untuk mentraktir sekitar 60 orang teman di pub favoritnya di Jakarta Pusat.
Menurut Lika, pesta di pub membuatnya lebih santai dan tak perlu memikirkan dekor, band atau makanan karena semua sudah tersedia.
"Kami lebih ingin merayakan dengan pesta, bukan resepsi," kata dia. (bbc indonesia)