Motion

Tak Sekadar Hobi, Anggota Komunitas Ini Hasilkan Uang Ratusan Juta Rupiah Lho!

Tak hanya menghabiskan waktu untuk melakukan hobi dan kesenangan, anggota komunitas ini mampu menghasilkan ratusan juta rupiah.

ISTIMEWA

KICAUAN burung kerap dijadikan media relaksasi dan menghilangkan rasa stres. Apalagi, kicauan burung juga memunculkan kesan nyaman di sekitarnya.

Itulah kenapa, burung kicau banyak dipelihara. Selain karena suaranya, keunikan jenis burung kicau menjadi daya tarik para pecinta burung kicauan ini. Belum lagi, harga burung kicau cukup menjanjikan yang jika ditekuni bisa jadi sumber penghasilan sekaligus melampiaskan hobi.

Komunitas Kicau Mania Tanjungpinang (KMT) Tanjungpinang, misalnya. Komunitas ini berisi penggemar burung kicau di Tanjungpinang dan dijadikan wadah berekspresi sambil menyalurkan hobi.

Arya Nova Paduka merupakan penggagas KMT Tanjungpinang. Ia bersama rekan anggota KMT lainnya nampak serius dalam menekuni hobi burung kicau. Saat ini, anggota KMT yang bergabung sudah mencapai ratusan orang.

"Ada ratusan anggota KMT. Komunitas ini sifatnya sebagai wadah informasi pecinta burung baik lewat media sosial maupun dalam pertemuan langsung. Bisa dalam bentuk latihan berhadiah, latihan berprestasi. Jumlah anggota kita bisa mencapai ratusan bahkan ribuan mungkin," kata Arya Nova Paduka ditemui di rumahnya, Minggu (25/2).

Arya sendiri bukan pemain baru dalam dunia burung. Ia sudah menggeluti bisnis ini sejak 30 tahun lalu. Di Tanjungpinang sendiri sejak tahun 2005, ia terjun sebagai perantau dari Kota Padang meramaikan para penghobi burung kicauan. Perlahan pun upaya ia dan kawan-kawan komunitas membuahkan hasil.

"Hobi ini hobi positif. Yang tentunya sangat dinanti karena antusias masyarakat Tanjungpinang yang begitu besar. Terlebih lagi, sejak masuknya era media sosial kita tak perlu susah payah mengumpulkan penghobi burung," kata Arya.

Dalam setiap kesempatan, setidaknya seminggu dua kali latihan berhadiah dan latihan prestasi digelar KMT Tanjungpinang. Aneka jenis burung diadu untuk bernyanyi. Bukan sedikit, peserta bisa capai 200 orang yang ikut bergabung. Sementara untuk latihan prestasi yang biasanya digelar satu minggu sekali ini, dapat mengumpulkan setidaknya lebih dari 500 orang.

"Mereka mengikuti latihan yang berhadiah. Selain itu juga nanti dalam setahun mungkin tiga kali ada event berskala besar yang memperebutkan piala. Seperti piala Kapolda, Kapolres dan kejuaraan lomba lainnya. Beberapa jenis burung seperti Love Bird, Kenari, Kacer , Murai Batu, Kolibri hingga Mata Putih dipertandingkan dengan kelasnya masing-masing sesuai kategori," katanya. (*)

Bisa Hasilkan Ratusan Juta Rupiah

DARI hobi menjadi ladang penghasilan. Itulah yang dirasakan anggota Komunitas Kicau Mania Tanjungpinang.
Setidaknya, hal itulah yang dirasakan Arya Nova Paduka selaku penggagas KMT. Baginya burung tidak sekadar hobi saja.

Namun di situ dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Bukan kecil lagi, jika memiliki burung yang telah memiliki nama dan kerap memenangi pertandingan, burung dengan cepat dapat dibeli dengan kisaran puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Pesatnya bisnis ini, kata dia, karena mudahnya mengumpulkan anggota komunitas ini. Sejak media sosial berkembang pesat, penggila burung ini tidak lagi susah mengakses informasi. Di akun-akun komunitas yang mereka bentuk, dengan gampang mereka akan berkumpul dalam setiap kesempatan latihan.

"Informasi lewat medsos ini sangat membantu kita. Setelah mereka berkumpul latihan, mereka tak sedikit yang memperdagangkan burungnya. Karena mereka tak hanya hobi saja, kita manfaatkan perkumpulan itu untuk mencari rezeki juga. Meski tak jarang ada yang sekadar hobi," katanya.

Setiap Senin sore dan Sabtu mereka akan berkumpul dan membawa burungnya masing-masing untuk dilatih. Untuk KMT sendiri biasa mereka berada di jalan Kartika depan Holand Bakery Tanjungpinang untuk berkumpul. (*)

Dorong Anggota Jadi Peternak Burung

TAK sekadar hobi, pecinta burung kicauan yang tergabung dalam Komunitas Kicau Mania (KMT) Tanjungpinang ini pun dapat menjadikan sebagai tempat ekonomi kreatif bagi para generasi muda di Tanjungpinang.

Mereka akan lebih bebas berekspresi dan bereksperimen dengan cara membuka peternakan burung. Selain kreatifitas, tentunya nilai ekonomi yang tidak sedikit juga yang bisa didapat dari beternak burung.

"Mereka bisa mencoba atau bereksperimen untuk menjadikan burung seperti yang diinginkan. Misalkan burung Love Bird, di sini mereka akan memadukan warna burung dengan menjodohkan induk agar mendapatkan hasil warna yang diinginkan. Ini salah satu kreatifitasnya," kata Arya Nova Paduka penggas KMT Tanjungpinang.

Nilai ekonomi yang didapat tentunya tidaklah sedikit. Para peternak ini akan dapat keuntungan berlipat. Sebab, ongkos yang dikeluarkan untuk biaya perawatan dan makanan sangatlah sebanding dengan harganya.

"Ekonomi kreatifnya di situ. Jadi selain hobi yang kita bisa jadikan penghasilan. Ini menjadi kegiatan positif untuk mendapatkan peluang bisnis. Karena kita lihat pasarnya tidak akan habis. Hal itu dari banyaknya peminat burung dari waktu ke waktu," katanya.

Banyak pemuda Tanjungpinang yang mulai merintis usaha ternak burung. Baik itu burung kenari, Love Bird hingga Murai Batu.

Hal ini merupakan langkah positif. Sebab, tak sedikit pemuda yang tadinya memanfaatkan waktunya untuk berhura-hura, kini banyak yang ramai bergabung.

"Saya lihat banyak pemuda yang minat. Saya senang sekali dari sebelumnya hobynya main motor track liar, sekarang mereka ngumpul bawa burung. Tak hanya itu juga ya, mereka mulai perlahan mendapatkan keuntungan dengan beternak," tuturnya.

Ia mendata ada puluhan orang bahkan hampir seratus peternak besar di Tanjungpinang. Untuk peternak kecil terdapat ratusan. Di antara mereka para pemuda di Tanjungpinang.

"Lumayan kalau untuk sambilan di usia saya yang masih kuliah. Sebulan bisa jual 5 burung Love Bird kadang. Kalau dihitung bisalah dapat 3 juta," kata Angga pemuda pecinta burung warga Batu 9 yang juga anggota KMT. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved