Yuk, Ikutan Iven Batam Menari Bersama Guruh Soekarnoputra. Targetnya, Libatkan 16 Ribu Orang
Rampai ini seperti bunga rampai, artinya bermacam-macam bunga. Jadi Rampai Batam ini tarian khas Batam yang terdiri dari beberapa etnis
Penulis: Dewi Haryati |
Laporan Tribunnews Batam Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Batam Menari akan menjadi even pariwisata berskala besar yang diadakan BP Batam pada 8 April mendatang.
Sebanyak 16 ribu orang ditargetkan menari dalam kegiatan ini.
Pesertanya diharapkan tidak hanya dari masyarakat Batam, tetapi juga para wisatawan.
Tidak hanya sekadar untuk membuat masyarakat bergembira dengan kegiatan even menari kolosal ini, bahkan ditargetkan bisa memecahkan Rekor Museum Indonesia (MURI) dengan jumlah penari terbanyak.
BP Batam ingin mengalahkan rekor MURI Tari Saman Aceh yang berhasil menyedot kepesertaan penari sebanyak 10 ribu.
Tak tanggung-tanggung, BP Batam menggandeng koreografer terkenal dari Kinarya GSP, Guruh Soekarnoputra.
Guruh akan mendesain sebuah tarian yang diberi nama Rampai Batam.
"Rampai ini seperti bunga rampai, artinya bermacam-macam bunga. Jadi Rampai Batam ini tarian khas Batam yang terdiri dari beberapa etnis," kata Guruh dalam konferensi persnya di BP Batam, Kamis (1/3/2018).
Di dalamnya memasukkan koreografi tarian asal Minang, Batak, Melayu, dan China.
Putra Presiden pertama RI Soekarno ini mengaku senang bisa berperan dalam kegiatan Batam Menari yang diadakan BP Batam.
"Dengan senang hati kami berperan di kegiatan ini. Kami sangat setuju dan antusias dengan ide-ide dari Pak Lukita untuk kemajuan Batam," ujarnya.
Persiapan dasar untuk even Batam Menari sudah dilakukan sejak dua bulan lalu.
Saat ini tim tari dari grup Kinarya GSP Production sudah datang ke Batam, melatih 100-150 guru tari di Batam, untuk selanjutnya 'ditularkan' lagi kepada ribuan orang lainnya.
"Kami minta doa restu, semoga yang kami lakukan ini mendapat ridho dan berkah. Kami bisa berperan sebaik-baiknya dalam mewujudkan perhelatan Batam Menari," ujarnya.
Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, meski baru kali pertama diadakan di Batam, kegiatan Batam Menari ini diharapkan bisa menjadi kegiatan pariwisata rutin tahunan.
Kehadirannya pun ditunggu-tunggu seperti halnya kegiatan pariwisata Jember Festival dan lainnya.
Dengan begitu, ke depan para wisatawan dari luar bisa menjadwalkan waktu kedatangannya ke Batam.
"Karena ini tahun pertama diadakan, kami tak terlalu berharap wisatawan mancanegara banyak datang ke Batam. Tapi lewat kegiatan ini, kami sampaikan ke publik di Batam, ada satu ikon baru pariwisata. Kami harapkan bisa jadi even yang ditunggu-tunggu kehadirannya," kata Lukita.
Kegiatan Batam Menari ini akan dilangsungkan pada malam hari, 8 April 2018, bertempat di Batam Center.
Kegiatan ini melibatkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Selain itu juga mendatangkan band papan atas Wali Band dan sejumlah artis lainnya dari Jakarta.
"Kegiatan ini akan disemarakkan Wali Band, Enjel Production dan pembawa acara, Ivan Gunawan," ujarnya.
"Kami harapkan masyarakat Batam bisa ikut menari dalam kegiatan ini. Karena kami ingin lebih mengajak masyarakat yang multi etnik di sini untuk menggerakkan pariwisata di Batam. Batam ini milik kita bersama," sambung Lukita.
