Perang Dagang As dan Cina
TERUNGKAP Inilah Alasan AS Tabu Genderang 'Perang Dagang' dengan Cina
Genderang proteksionisme perdagangan yang ditabuh Amerika Serikat (AS) kini semakin mengencang.
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON- Alarm perang dagang benar-benar telah berbunyi.
Genderang proteksionisme perdagangan yang ditabuh Amerika Serikat (AS) kini semakin mengencang.
Belum cukup dengan penetapan tarif impor baja dan aluminium, Negeri Paman Sam bersiap mengenakan tarif bea masuk impor produk lain dari Cina.
Presiden AS Donald Trump membidik Cina langsung sebagai negara yang selama ini dianggap menjalankan perdagangan berat sebelah dengan AS.
Defisit neraca dagang AS dengan China terus mendaki setiap tahun.
Defisit dagang AS dengan Cina sepanjang 2017 semisal, tercatat sebesar 375,22 miliar dolar AS atau naik 8,12 dari tahun 2016 yang sebesar 347,01 miliar dolar AS.
Ekspor AS ke Cina di 2017 hanya 130,36 miliar dolar AS, sementara impor AS dari Cina sebesar 505,59 miliar dolar AS.
Baca: MENILIK Cara McDonald Raih Keuntungan dengan Jual Makanan Seharga Belasan Ribu
Baca: SEDANG Persiapan Terbang, Pramugari Ini Buka Pintu Darurat dan Melompat. Akibatnya Sangat Fatal
Menurut Trump, mengurangi defisit dagang ini menjadi langkah paling efektif untuk mengurangi gempuran impor.
Sebagai pengusaha kawakan sebelum menduduki posisi orang nomor satu di Amerika, otak bisnis Trump masih berperan besar dalam membuat kebijakan ekonomi AS.
Sumber Reuters menyebut, tidak hanya baja dan aluminium, barang-barang lain di sektor teknologi informasi, elektronik, telekomunikasi, pakaian, alas kaki hingga mainan juga akan dikenakan tarif impor.
Jumlah barang yang akan terkena tarif impor bisa mencapai 100 produk.
Potensi yang bisa didapat AS dari penarikan tarif impor baru ini mencapai 60 miliar dolar AS.
Baca: Hasil Riset: Air Kemasan Merek-Merek Ternama Dunia Terkontaminasi Partikel Plastik. Apa Bahayanya?