Mengejutkan. Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad Saat Ditanya Pilih Mana Dalam Pemilu
Tahun 2018 dan 2019 dianggap genting, rawan muncul isu berbau multietnis, isu suku, isu agama yang dijadikan objek politik
TRIBUNBATAM.ID, BALIKPAPAN - Saat ini Indonesia sedang memasuki tahun politik.
Beberapa provinsi ada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.
Juga sebentar ini, tidak lama lagi, akan berlangsung pemilihan presiden dan para wakil rakyat atau biasa dikenal pemilihan umum (Pemilu).
Karena itu, Ustaz Abdul Somad saat berceramah di Masjid Baitul Aman Mapolres Balikpapan, Minggu (25/3/2018) pagi, mengimbau kepada seluruh warga jangan mengambil langkah abstain memilih alias golput (golongan putih) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pemilihan umum (Pemilu).
Baca: Kabarnya Prabowo Deklarasi Capres 5 April. Cawapresnya yang Terkuat Ternyata Sosok Ini
Baca: Sejak Usai Pilpres 2014, Mahfud MD Akui Sudah Tidak Sepaham dengan Prabowo
Baca: Terungkap. Jenderal Gatot Ingin jadi Presiden. Dia Melamar Partainya Prabowo
Ia menjelaskan, tahun 2018 dan 2019 dianggap genting, akan rawan muncul isu-isu yang berbau multi etnis, isu suku, isu agama yang dijadikan objek politik.
Kemungkinan bakal muncul berita-berita bohong yang berujung menciptakan kerusuhan dan keributan sosial.
Seandainya peristiwa sudah tergiring kepada hal yang merusak tentu saja memunculkan kerugian bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.
“Yang menang jadi arang, yang kalah menjadi abu. Dua, duanya jadi tidak bermakna. Arang dihembus angin menjadi abu, abu dihembus angin, huuss... menjadi hancur,” ujar Ustaz Somad.
Lihat peristiwa berita di layar kaca televisi, sebuah daerah yang mengalami kerusuhan, saling berperang, masyarakatnya suka berkelahi, bisa dipastikan negeri itu hancur berantakan berkeping-keping.
“Mudah-mudahan negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang aman, damai dan subur makmur),” tuturnya.
Baca: Masukkan Garam Saat Gunakan Mesin Cuci. Kamu Akan Terkejut Melihat Yang Terjadi. Dahsyat!
Baca: Tidak Bisa Sembarangan. Begini Teknik Memasak Mi Instan Agar Lebih Sehat
Dia pun menegaskan, masyarakat tidak perlu bersikap golput dalam pilkada dan pemilu.
Sebab, memberikan suara memilih pemimpin merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Pilihlah pemimpin yang dirasa cocok dan pantas.
“Hindari money politic. Money adalah uang, politic adalah politik. Karena money politic akan merusak. Yang kita pilih menang dengan money politic suatu saat kalau sudah jadi, pastinya akan tarik lagi itu uang. Seperti main layang-layang, pertama diulur-ulur kalau sudah waktu yang tepat, lalu ditarik lagi,” ungkapnya.
Menurut Ustaz Somad, saat menentukan pilihan kepala daerah atau pimpinan pelajari dulu secara mendalam.
Baca: Jokowi Banyak Tundukkan Kepala Salami Para Ulama di Haul Guru Sekumpul
Juga serahkan semua pada Allah. Pasrah pada Allah.
Sebelum mencoblos memilih, alangkah baiknya lakukan Salat Istikharah, memohon petunjuk kepada Allah.
“Gunakan telinga kita, mata kita, lihat orangnya seperti apa. Hati harus kontak dengan Allah. Salat Istikharah. Berhubungan dengan Allah, minta bimbingan pada Allah. Datang ke kotak suara. Bismillah. Semoga ini pilihannya,” katanya.
Lalu di hadapan para ratusan jemaah yang hadir di Masjid Baitul Aman, Ustaz Somad kemudian mengajak jemaah untuk beraudiensi dalam ceramahnya. Di antaranya, tentang pilihan dalam pemilu. Jawabannya cukup mengejutkan.
“Lalu (seolah-olah ada yang tanya), ustaz (Abdul Somad) mau pilih yang mana? Saya memilih pemilu yang langsung, umum, bebas dan rahasia,” ungkapnya. (*)