Nangis Ditilang karena Naik Motor Mini, Bocah TK Itu Justru Dapat Hadiah 'Mobil'
Restu sempat menangis ketika dihentikan polisi. Polisi akhirnya mengawal bocah itu pulang ke rumah
TRIBUNBATAM.ID - Masih ingat bocah TK yang dihentikan polisi setelah naik motor di jalan raya? Dia menangis histeris karena takut ditilang dan motornya disita polisi.
Bocah itu diketahui sebagai Restu, bocah laki-laki murid TK di Sampang, Madura.
Kejadian Restu dihentikan polisi itu terjadi pada hari Rabu (3/4/2018) sore.
Saat itu Restu dan sepupunya berkeliling gang kampung dengan motor mini miliknya.
Tapi aksi Restu itu terpaksa dihentikan polisi setelah melalui jalan protokol.
Baca: Ditilang Polisi karena Naik Motor Mini di Jalan, Dua Bocah TK Ini Teriak: Aku Ndak Punya Uang!
Baca: Hanafi Rais Kaget Sepeda Motor Bekas Amien Rais Dijual Online Rp 40 Juta
Baca: Disebut Kerahkan 20 Bus untuk Aksi 212, Ini Jawaban Menteri Susi. Pekerjaan Saya Banyak!
Restu sempat menangis ketika dihentikan polisi. Polisi akhirnya mengawal bocah itu pulang ke rumah.
Tak lama setelah kejadian itu Restu mendapatkan kejutan dari polisi.
Polisi yang merasa gemas menghadiahi Restu sebuah 'kendaraan' beroda empat.
Restu mendapatkan hadiah mobil mainan dari polisi.
Mobil itu mirip mobil patroli polisi di Indonesia berwarna putih.
Momen itu disaksikan beberapa pewarta dan tetangga dekat Restu.
Restu tak bisa menyembunyikan kebahagiannya mendapatkan hadiah mobil-mobilan tersebut.
Restu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada polisi tersebut.
Sebelumnya diberitakan sebuah video yang merekam dua orang bocah naik motor diberhentikan polisi viral di media sosial.
Video ini ramai jadi perbincangan warganet gegara sikap tenang bocah tersebut menghadapi polisi meski akhirnya menangis.
Dalam video itu memperlihatkan dua orang bocah mengendarai motor mini berwarna oranye.
Seorang bocah yang mengenakan baju kuning bergambar kartun berada di depan sebagai pengemudi.
Bocah itu mengenakan helm standar sebagai pelindung kepalanya.
Sedangkan bocah lain yang lebih muda berada di jok belakang.
Bocah lelaki yang mengenakan baju hitam itu terlihat berpegangan erat kepada kakaknya.
Mereka rupanya mengendarai motor itu melintasi jalan raya.
Polisi yang melihat aksi dua orang bocah itu terpaksa menghentikannya.
Polisi berhasil menepikan kendaraan bocah tersebut.
Baca: Kompol Fahrizal Masih Linglung. Motif Penembakan Adik Ipar Belum Terungkap
Baca: Deklarasi Gatot For President Tidak Dihadiri Gatot Nurmantyo. Gantinya, Video Pidato
Baca: Klasemen Langsung Berubah Setelah Persija Ditekuk PSMS. Takhta Tetap Diduduki PSM
Sesampainya di tepi jalan, polisi menanyakan keberadaan orangtua bocah ini.
Polisi bertanya kenapa mereka bisa mengendarai motor sampai ke jalan raya.
"Bapaknya di mana?" tanya seorang polisi.
"Di rumah.." jawab bocah itu polos.
"Rumahnya mana?" tanya polisi lagi.
"Di sebelah sana, di sebelah sampang mana tu, iya sana.." jawab si bocah.
Selain itu polisi memperingkatkan agar pakai helm.
Tapi bocah yang mengenaklan baju kuning mengatakan dirinya sudah memakai helm dan menuding adiknya tak pakai helm.
"Ini aku pakai helm, di belakang ini (tidak pakai helm)" jawab bocah itu.
Polisi pun segera mengamankan bocah ini dengan diiming-imingi roti dan es jeruk.
Tapi bocah itu menolak dan takut motornya ikut disita.
Polisi terus membujuk tapi bocah itu tetap enggan turun dari motor.
"Sepedanya jangan diambil.." kata bocah tersebut.
Ketika polisi tanya usia, bocah itu menerangkan baru duduk di TK.
Ketika polisi mengutarakan niat ingin mengantarkan pulang, bocah ini malah menangis.
Ia takut motornya disita dan dimarahi sang ayah. "Nanti bapak ku beli lagi nanti dia marah, aku endak punya uang..." tangis bocah itu pecah.
Video ini beredar luas di media sosial. (*)