Formula 1 2018

Formula 1 Akan Dirombak Total. Mulai dari Teknologi, Uang hingga Boring Penonton. Ini Rancangannya

Apa menariknya menonton balap Formula 1 saat ini selain melihat mobil-mobil yang konvoi dalam jarak yang cukup jauh selama dua jam?

Formula 1 

TRIBUNBATAM.id, BAHRAIN - Apa menariknya menonton balap Formula 1 saat ini selain melihat mobil-mobil yang konvoi dalam jarak yang cukup jauh?

Membosankan dan itu terjadi selama dua jam.

Bahkan, ketika balapan baru berlangsung 10 lap, hampir seluruh penonton televisi bisa menebak hasilnya.

Begitulah salah satu gambaran lomba jet balap tersebut hari ini dan itu juga alasan kenapa pengelola Sirkuit Sepang, Malaysia, menghentikan balapan Formula 1 dalam daftar mulai 2018 ini.

Baca: GP Bahrain - Kimi Raikkonen Jadi Raja Malam, Duo Ferrari Dominan. Bagaimana Hamilton?

Baca: GP Bahrain - NAAS! Lewis Hamilton Terkena Penalti 5 Grid. Ini Dosanya

Bahkan, jika dibandingkan dengan MotoGP, F1 sangat jauh tertinggal.

MotoGP setiap tahun selalu menampilkan aura persaingan yang manarik dan ketat. Selain persaingan para pebalap, persaingan tim-tim pun sangat kompetitif.

Termasuk tim satelit yang di lima seri sebelumnya hanya menjadi penggembira.

Isu tentang bagaimana nasib F1 ke depan menjadi perhatian di seri kedua Formula 1 2018 di Sirkuit Sakhir, Bahrain.

Proposal dari Liberty Media dan FIA yang menjadi penyelenggara F1 sejak tahun lalu disampaikan, Jumat (6/4/2018).

F1 memang berusaha keras untuk mengembalikan balap mobil bergengsi ini seperti sejatinya sebuah persaingan para pebalap di lintasan, seperti 10 tahun lalu.

Proposal ini lahir setelah pertemuan semua tim F1, Liberty dan FIA untuk tahun 2021 --dengan catatan Liberty tetap memegang hak komersial penyelenggaraan.

Proposal ini diharapkan bisa kembali membuat olahraga ini menarik penggemar, sponsor dan produsen baru yang ingin terjun ke dunia balap ini, termasuk regenerasi pebalap.

Liberty memang di bawah tekanan oleh pro dan kontra terkait F1, baik pebalap maupun tim.

Bahkan, kubu Ferrari, November lalu sempat mengungkapkan ancaman akan keluar dari lintasan jika tidak ada perubahan yang berarti.

Kesungguhan Liberty bahkan diragukan ketika membuat aturan baru 2018 yang semestinya tak perlu diurus, yakni penghapusan grid girls.

Grid girls Formula 1 yang akan dihapuskan mulai tahun 2018 ini.
Grid girls Formula 1 yang akan dihapuskan mulai tahun 2018 ini. (nytimes.com)

Buktinya, Monaco melakukan pembangkangan, tetap menampilkan para model-model cantik ini dengan alasan, hal itu salah satu daya tarik lintasan.

Baca: MotoGP Argentina - Marc Marquez Menyodok, Dovizioso Tercecer. Bagaimana Rossi?

Liberty kemarin menguraikan lima hal utama yang akan diperbaiki, menyangkut konfigurasi unit daya (PU), batas biaya, distribusi pendapatan yang lebih merata antartim, memperbarui aturan olahraga dan teknis serta menyederhanakan tatakelola F1.

Chairman dan CEO F1 Chase Carey, yang menggantikan Bernie Ecclestone sejak tahun lalu mengatakan bahwa proposal dibuat untuk melindungi kekuatan olahraga sembari memperbaiki hal lain yang terus dikritik oleh penggemar dan tim.

"Formula 1 adalah olahraga dengan sejarah yang kaya," kata Carey. “Kami ingin mempertahankan, melindungi, dan meningkatkan sejarah itu dengan menempatkan penggemar di jantung olahraga ini agar lebih lebih kompetitif dan menarik," katanya seperti dilansir crash.net, Jumat (6/4/2018).

Liberty memang berusaha keras untuk memperbaikinya.

Mantan boss Mercedes dan Ferrari Ross Brawn didapuk menjadi direktur pengelolaan Liberty untuk menyusun kerangka daya unit agar lebih sederhana dan kompetitif bagi semua tim.

Brown telah menguraikan perlunya penyederhanaan mesin turbo 1,6 V6 kendati tetap menjaga elemen hibrida, untuk menarik minat pabrikan untuk bergabung dengan olahraga ini.

Tiga pebalap, Hamilron, Rosberg dan Vettel bertarung hingga finis di Sirkuit Yas Marina,  Abu Dhabi.
Balapan seperti konvoi yang membosankan. (crash.net)

Salah satu hal yang masih menimbulkan pro dan kontra adalah membatasi biaya potensial setiap tim menjadi 150 juta dolar AS per tahun.

Bagi tim-tim besar yang haus gelar juara tentu hal ini tidak disuykai, tetapi bagi tim-tim kecil akan menjadi menarik karena bisa bersaing secara fair.

Selama ini terjadi kesenjangan besar antara tim-tim utama yang kaya dan tim "penggembira" yang kesulitan mengembangkan performa tim mereka akibat keterbatasan uang.

Akibatnya dari ini juga berdampak pada regenerasi pebalap.

Tim hanya akan memasang pebalap yang bisa mendatangkan sponsor sementara tim-tim kecil mencari pebalap baru yang mau membayar.

Kasus ini juga yang membuat karir pebalap Indonesia Rio Haryanto kandas, karena ia tidak mampu membayar tim agar bisa duduk di belakang kokpit.

Beberapa pebalap potensial lainnya yang bertahun-tahun menunggu giliran sebagai pebalap cadangan akhirnya mencari peruntungan di lintasan lain kendati tak seheboh F1.

Selain itu, Liberty juga akan menahan pemberian bonus tertentu bagi tim papan atas yang sebelumnya diprotes Ferrari.

Dalam rencana terbaru, bonus itu akan dialihkan kepada semua produsen mesin yang memberi kontribusi kepada tim lain.

Liberty juga ingin menghilangkan aturan yang terlalu rumit untuk membantu penggemar dan tim untuk meningkatkan penonton.

Begini 5 inti proposal Liberty Media untuk 2021:

Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein
Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein (ANDREJ ISAKOVIC / AFP)

1. Unit daya (PU)

• PU harus lebih murah, lebih sederhana, lebih keras, memiliki kekuatan yang lebih besar dan mengurangi hukuman penalti.

• Mesin hibrida dipertahankan dan memungkinkan produsen untuk membangun PU yang unik dan asli.

• Peraturan PU baru harus menarik bagi pendatang baru dan setiap produsen mesin harus memiliki akses dan kinerja yang setara dengan tim lainnya.

2. Biaya

• Bagaimana membelanjakan uang lebih penting daripada berapa banyak uang yang dibelanjakan sehingga biaya setiap tim harus dibatasi.

• Menerapkan batas biaya yang diperkirakan $ 150 juta per tahun.

 • Meskipun akan ada beberapa elemen standar, diferensiasi mobil harus tetap menjadi nilai inti

3. Pendapatan

• Kriteria distribusi pendapatan baru harus lebih seimbang, berdasarkan meritokrasi kinerja saat ini, hadiah bagi pemenang dan pemegang hak komersial.

• Dukungan pendapatan untuk mobil kedua (satelit) dan pemasok mesin.

4. Peraturan & olahraga dan teknis

• Membuat mobil lebih dapat bersaing untuk meningkatkan peluang overtaking.

• Teknologi rekayasa tetap menjadi landasan, tetapi keterampilan pengemudi harus menjadi faktor utama dalam kinerja balapan.

• Kinerja setiap tim tetaplah menjadi pembeda, seperti aerodinamis, suspensi, dan kinerja daya (PU). Namun, area yang menjadi kebutuhan penggemar akan distandarkan.

5. Organisasi

• Perampingan struktur organisadi lebih sederhana, antara tim, penyelenggara F1 dan FIA

Apakah lima hal ini akan memperbaiki boring Formula 1? Kita tunggu saja.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved