Motion
GenPi Anambas Bertekad Viralkan Spot Wisata Lewat Medsos
GenPI merupakan satu di antara komunitas yang aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan tempat-tempat wisata sampai viral.
SAAT ini, keberadaan media sosial benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memudahkan urusan banyak kalangan. Mudahnya komunikasi, promosi serta koordinasi membuat media sosial dinilai sangat bermanfaat.
Generasi Pesona Indonesia (GenPI), merupakan satu di antara komunitas yang aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan tempat-tempat wisata sampai viral.
Di Anambas, GenPI berdiri sekitar Oktober 2017. Meski sempat vakum setelah dibentuk ketika itu, beberapa generasi muda di Anambas, mencoba menghidupkan kembali GenPI dengan melakukan pertemuan di satu restoran di Tarempa 27 Maret 2018, lalu.
"Untuk launching-nya belum. Jadi, kami baru sebatas membentuk susunan kepengurusan. Membentuk dan memilih ketuanya pun di medsos," ujar Ketua GenPI Anambas Riki Tri Saputra kepada Tribun.
Kondisi sinyal telekomunikasi di Anambas, diakuinya sempat menjadi kendala menghidupkan GenPI di Anambas ketika itu. Namun, bagi yang ingin terlibat bisa bergabung dalam komunitas ini.
"GenPI ini sukarelawan. Pola kerjanya dengan media sosialnya saja. Jadi, syaratnya tidak gaptek (gagap teknologi) tadi. Selain harus terdaftar di database GenPi yang ada di pusat," ujarnya.
Saat ini, terdapat 55 anggota GenPI yang telah terdaftar di database GenPI regional. Pagelaran seni budaya yang rencananya digelar pertengahan April ini, menjadi target GenPI dalam waktu dekat ini. "Insya Allah GenPI nanti ikut andil," ungkapnya.
Rusdi, Pembina GenPI Anambas mengaatakan, hadirnya GenPI diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap promosi Anambas ke depan.
Dibentuk 27 Maret 2018, anggota GenPI cukup aktif di berbagai media sosial. Selain ketua GenPI, kepengurusannya di Anambas dibantu dengan beberapa divisi dan struktur organisasi seperti sekretaris, bendahara, divisi humas, divisi SDM dan organisasi, Ketua Offline sampai Ketua Online.
"Harapan kami seperti itu. Bagi masyarakat yang tertarik, silakan mendaftar ke GenPI.co agar terdata," ungkapnya (*)
Ingin Keelokan Anambas Dikenal Dunia
SEBAGAI laskar digital pariwisata di Indonesia, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) tidak hanya fokus pada promosi pariwisata.
Budaya dan kuliner di suatu daerah, juga menjadi target GenPI yang ada di Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, sebelum diresmikan dan menjadi program Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, GenPI bermula dari sebuah komunitas yang peduli akan pariwisata yang berasal dari Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dengan membuat akun media sosial demi kepentingan promosi di Lombok, komunitas ini pun, kemudian secara resmi berubah menjadi GenPI Lombok Sumbawa dan diresmikan secara langsung oleh Arief Yahya, 3 Oktober 2016.
GenPI merupakan program promosi wisata go digital yang tengah gencar dilakukan oleh Kementrian Pariwisata sebagai salah satu strategi pemasaran pariwisata Indonesia.
Anggota GenPi terdiri atas anak-anak (berjiwa) muda yang selama ini aktif melakukan promosi pariwisata melalui media sosial seperti blog, facebook, twitter, instagram, path, dan lainnya. Tidak jarang, anggota GenPI biasa disebut “Laskar Digital Merah Putih”. Sebutan ini sendiri menjelaskan arti lain GeNPI sebagai Gerakan Nusantara (untuk) Pariwisata Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur mengatakan, hadirnya GenPI memiliki peranan penting dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Anambas.
Tidak lagi menggunakan media promosi secara konvensional, hadirnya GenPI pun diharapkan dapat lebih mengenalkan Anambas tidak hanya secara nasional, namun juga secara Internasional.
"Bisa dibayangkan kalau ada 100 orang yang meng-upload satu tempat wisata saja di Anambas. Kemudian diteruskan ke rekannya yang lain. Anambas tentu akan lebih cepat dikenal. GenPI memiliki peranan termasuk strategi mempromosikan pariwisata yang ada di Indonesia, khususnya untuk Anambas," jelasnya.
Perlunya inovasi dan strategi jitu dalam memasarkan serta menghidupkan geliat pariwisata di Anambas, diakui Masykur menjadi hal yang penting. Selain berkoordinasi dengan GenPI, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya, langkah dengan melakukan kerjasama dengan laman medsos berbayar pun, coba dilakukan untuk lebih mengenalkan potensi pariwisata Anambas baik di mata nasional, maupun dunia Internasional.
"Untuk GenPI pun, kami cukup mengapresiasi dengan upaya yang dilakukan. Hanya kalau boleh saran, agar kiranya GenPI dapat membuat pertemuan paling tidak satu kali dalam sebulan. Jadi, selain berkumpul ada aksi nyata yang dilakukan di salah satu spot wisata yang ada di Anambas misalnya. Termasuk apakah dengan melakukan aksi sosial," ungkapnya. (*)
Siapkan Pasar Digital dan Wisata Mangrove
MESKI terbilang baru di Anambas, namun GenPI memiliki sejumlah program kerja yang telah disusun. Mulai program jangka pendek dengan mengembangkan pasar digital khusus untuk pariwisata, sampai program jangka panjang dengan mengubah hutan mangrove menjadi lokasi swafoto.
"Ada beberapa program memang yang telah kami susun. Termasuk program untuk mengubah hutan mangrove sedemikian rupa menjadi lokasi swafoto," ujar Ketua GenPI Anambas Riki Tri Saputra.
Kepedulian akan keberlangsungan hutan mangrove terutama lingkungan laut pun, diakuinya cukup menjadi prioritas pada GenPI yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri.
Hal ini yang kemudian coba ditangkap serta diaplikasikan oleh komunitas GenPI yang ada di
Anambas.
"Peduli akan lingkungan, terutama lingkungan laut menjadi fokus kami di Anambas. Dalam beberapa kesempatan, kami berkunjung ke salahsatu spot wisata, tidak jarang kami melakukan aksi kecil dengan memungut sampah yang ada di sekitar lokasi," ungkapnya.
Pembina GenPI Anambas Rusdi mengatakan, lokasi hutan Mangrove yang tersebar di Anambas, memiliki potensi untuk dijadikan obyek wisata baru. Selain menjaga lingkungan, hadirnya hutan Mangrove yang diubah menjadi lokasi swafoto, diharapkan dapat memberi kontribusi positif tidak hanya bagi wisatawan, namun juga bagi daerah.
"Sehingga ada dampak positif yang kami harapkan ada di situ. Dalam hal ini kepedulian akan lingkungan, terutama lingkungan laut juga menjadi perhatian. Selain, fokus program jangka pendek dengan mengembangkan pasar digital," ujarnya. (*)
