Kali Pertama pascakrisis, Rating Utang Luar Negeri Indonesia Naik Satu Tingkat. Apa Maknanya?

Untuk pertama kali sejak krisis ekonomi 1998, surat utang luar negeri Indonesia naik satu peringkat di kelas investment grade.

tribun batam
Sri Mulyani 

Pada saat bersamaan, Moody's juga melihat pengelolaan fiskal dilakukan secara hati-hati.

Misalnya, defisit fiskal dijaga di bawah 3 persen sejak tahun 2003 sehingga mampu menghadapi gejolak ekonomi dari luar.

Strategi pembiayaan jangka panjang, dinilai Moody's bisa meringankan beban utang dan mengurangi risiko pembiayaan.

Per Januari 2018, total utang luar negeri Indonesia mencapai 357,54 miliar dolar Indonesia.

Dari jumlah itu, utang senilai 303,27 miliar dolar AS bertenor panjang (lebih dari 1 tahun).

Sementara tenor di bawah setahun hanya 54,28 miliar dolar AS atau turun dibanding dengan periode sama tahun 2017 yang senilai 56,57 miliar dolar AS.

Di sisi moneter, BI dianggap berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca: KISAH El-Erian, CEO Perusahaan Besar yang Mundur demi Putri Kecilnya. Ini Pekerjaannya Kini

Baca: Mantan Direktur FBI Ungkap Donald Trump tak Pantas jadi Presiden karena Moral dan Kejujurannya

Inflasi juga terkendali di sekitar 3,5 persen.

Agus menyatakan, kenaikan peringkat utang ini merupakan hasil kerja keras BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI berjanji mewaspadai peningkatan risiko global dan mengoptimalkan aneka strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, kenaikan rating dari Moody's merupakan apresiasi atas pengelolaan utang dan keuangan negara yang kredibel dan efektif.

Kunci pencapaian itu adalah akuntabilitas, transparansi dan kehati-hatian mengelola APBN.

"Kami akan terus bekerja lebih baik," jelas Sri Mulyani.

(kontan/Elisabet Lisa Listiani Putri, Fauzan Zahid Abiduloh)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved