Pemilu Malaysia - HP Para Caleg Diretas, Ada Panggilan Terus-menerus dari Aerika dan Eropa

Hampir tidak ada insiden yang terjadi di seluruh pelosok Malaysia meskipun sempat beredar isu kerusuhan sehari sebelumnya.

The Star
Suasana Pemilu di Malaysia, Rabu (8/5/2018) 

TRIBUNBATAM.id, PETALING JAYA - Pemilu atau Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14 Malaysia berlangsung aman dan lancar.

Sekitar 14,4 juta warga Malaysia mendatangi tempat pemungutan suara dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat.

Hampir tidak ada insiden yang terjadi di seluruh pelosok Malaysia meskipun sempat beredar isu kerusuhan sehari sebelumnya.

Namun, di tengah eforia pesta demokrasi tersebut, ada kejadian aneh yang menimpa banyak calon legislatif sepanjang hari pemilihan, Rabu (9/5/2018).

Para caleg mengaku HP mereka diretas oleh orang tak dikenal sejak pagi hingga sore.

Kejadian ini tidak hanya terjadi pada caleg dari koalisi pendukung pemerintah, Barisan Nasional, tetapi juga terjadi pada kubu oposisi.

Seperti dilansir The Star Malaysia, para caleg tersebut mengaku mendapat panggilan terus-menerus dari nomor asing yang berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.

"Telepon para pemimpin BN telah mengalami serangan teknis sejak pagi," kata direktur Komunikasi Strategis BN Datuk Seri Rahman Dahlan.

"Panggilan dari luar negeri terus datang setiap beberapa detik sehingga kami kesulitan berkomunikasi satu sama lain," kata kandidat parlemen Sepanggar dini melalui akun Twitternya.

"Telepon saya tampaknya mendapat serangan spam pagi ini. Aneh," pemimpin Pemuda Barisan Khairy Jamaluddin yang menjadi kandidat parlemen Rembau, sambil me-screenshot nomor pemanggil tersebut.

"Saya telah menerima panggilan dari nomor Amerika Serikat dan Eropa, tidak ada yang bicara. Hal ini terjadi ke ponsel saya sejak pagi, pukul 9 sampai sekarang, tidak berhenti dan masih berlangsung," kata Sekjen Gerakan dan kandidat Simpang Renggam, Liang Teck Meng.

"Maaf kepada teman-teman yang tidak bisa menghubungi saya, tolong hubungi PA saya (asisten pribadi) Pak Beh untuk urgensi," katanya melalui akun Facebook.

Tak hanya dari BN, dari kubu oposisi, Sekjen DAP Lim Guan Eng juga menerima banyak panggilan dari nomor tak dikenal yang muncul seperti panggilan otomatis dari luar negeri.

Dia mengatakan, serangan cyber ke ponsel mereka adalah upaya mencegah anggota berkomunikasi satu sama lain.

Dia juga mendesak publik dan anggota partai untuk berhati-hati setiap kali mereka menerima panggilan yang muncul, karena itu adalah upaya untuk meretas ponsel mereka.

Lim mengatakan, bahkan asisten pribadinya Tan Khong Chong menerima pesan palsu yang mengaku dikatakan berasal darinya.

Pesannya berbunyi, "Sejak kemarin ponsel saya diretas ... semua kontak hilang."

Lim mengatakan, telepon milik ayahnya, Lim Kit Siang dan sekretaris persnya, Cheong Yin Fan, juga terkena dampak yang sama.

"Kami akan mencari tahu seberapa luas telah mempengaruhi anggota kami. Kami akan mengatur sistem paralel dengan sistem yang ada untuk memastikan bahwa kami dapat terus berkomunikasi," katanya saat konferensi pers di pusat Air Putih DAP.

Kandidat PKR Lembah Pantai Fahmi Fadhil juga mengatakan ponselnya "dibanjiri" dengan panggilan sejak pukul 7 pagi dari nomor tak dikenal dari Amerika Serikat.

Dia menerima panggilan setiap satu menit, membuatnya tidak mungkin untuk menerima panggilan dari nomor lain.

"Email saya juga dibanjiri dengan phising, mungkin untuk mendapatkan informasi di kata sandi saya dan mendapatkan akses ke Facebook saya atau akun media sosial lainnya," katanya kepada wartawan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved