Mahathir: Tolong Ingat, Saya Seorang Diktator. Ini Langkah yang Diambilnya demi Bebaskan Anwar

Sesuai perjanjian dengan Mahathir, Istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail akan menjadi wakil perdana menteri.

TV2 via Malaysia Kini
Mahathir Mohamad ketika mengucapkan sumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat. Dia menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia. 

Tetapi Mahathir mampu mengubah Malaysia dari negara terpencil menjadi negara industri modern.

Aliansi Mahathir dari empat partai mengalahkan Barisan Nasional (BN) Najib.

Ini pertama kali koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilihan.

Sebelumnya pada hari Kamis, Najib muncul meragukan Mahathir akan segera mengambil alih kantor karena tidak ada partai tunggal yang memenangi mayoritas kursi di parlemen beranggota 222. Keputusan tergantung pada raja.

Hasil resmi menunjukkan bahwa koalisi Mahathir memenangi 121 kursi, lebih dari 112 yang diperlukan untuk memerintah.

Dalam suasana gembira, Mahathir bercanda tentang usianya dan tentang dicap sebagai diktator pada konferensi pers.

"Tolong ingat, saya seorang diktator," candanya.

Mahathir telah mengulangi janji untuk mencabut pajak barang dan jasa (GST) yang sangat tidak populer yang diperkenalkan oleh Najib.

Dia juga berjanji untuk meninjau investasi asing, termasuk proyek-proyek infrastruktur besar yang merupakan bagian dari "jalur sutra" dengan Cina.

Baca: Mahathir Mohamad Dilantik jadi Perdana Menteri Malaysia, Begini Kicauan Pertamanya

Baca: Naik Mobil Proton ke Istana Negara, Mahathir Mohamad Segera Dilantik Jadi PM Malaysia!

Beberapa ekonom mengemukakan kekhawatiran janji-janji pemilihannya yang populis dapat merusak prospek ekonomi pada saat zaman semakin menantang bagi pasar negara berkembang.

Sementara itu ada juga harapan di tempat lain bahwa ia mungkin akan menghidupkan kembali pendekatannya yang berani terhadap manajemen ekonomi.

Mahathir sempat mengatakan sebagian utang Malaysia "terlalu besar" dan perlu dinegosiasi ulang.

Hanya sedikit orang yang memperkirakan Mahathir bakal menang melawan koalisi yang telah lama mengandalkan dukungan dari mayoritas etnis Melayu di negara itu.

Namun, Mahathir bergandengan tangan dengan pemimpin politik yang dipenjarakan Anwar Ibrahim dan bersama-sama aliansi mereka mengeksploitasi kekecewaan publik atas biaya hidup dan skandal 1MDB multi-miliar dolar yang memiliki mantap Najib sejak 2015.

Cari pengampunan untuk Anwar

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved