Rezim Najib Razak Terguling, Kasus Pembunuhan Model Cantik Mongolia Dibuka Lagi?

Tidak hanya 1MDB, ada satu kasus lainnya yang juga muncul di permukaan, yakni pembunuhan model cantik asal Mongolia Altantuya Shaariibuu.

FMT
Altantuya Shaariibuu 

"Pemerintah PH baru harus menunjukkan kemauan politik yang kuat untuk sampai ke dasar pembunuhan Altantuya atau berisiko dicap tidak berbeda dari pendahulunya," kata politisi yang memenangkan pemilihan sebagai anggota parlemen untuk Bukit Gelugor.

Ramkarpal mengatakan, kasus ini sangat aneh  karena dua pelaku tidak pernah menunjukkan siapa yang memerintahkan mereka untuk membunuh Altantuya.

"Mereka mengaku tidak mengenalnya. Bagaimana bisa polisi membunuh tetapi tidak tahu siapa yang memerintahkan dan mereka tidak memiliki alasan untuk melakukannya sendiri," katanya seperti dilansir freemalaysiatoday.com.

Anehnya lagi, kata Ramkarpal, jaksa tidak mengajukan banding ketika terdakwa ketiga, Abdul Razak Baginda, justru dibebaskan sementara ia tak pernah melakukan pembelaan di pengadilan.

Ramkarpal mengatakan siapa pun yang menginstruksikan Azilah dan Sirul untuk melakukan pembunuhan harus dituntut juga, karena telah berbagi niat bersama untuk membunuhnya.

Razak Baginda (FMT)

"Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa dunia harus tahu siapa yang memerintahkan pembunuhan Altantuya Shaariibuu dan alasan atau alasan di balik perintah tersebut," kata Ramkarpal.

Desakan tidak hanya dari Ramkarpal, tetapi juga dari tokoh utama oposisi Anwar Ibrahim yang baru dibebaskan dari tuduhan sodomi, Rabu lalu.

Anwar mengatakan. persidangan kasus itu adalah hasil kompromi pihak-pihak tertentu dengan hakim.

Sirul Azhar Umar ditahan di Australia sejak tahun 2015 karena pelanggaran imigrasi, tetapi ia tidak dideportasi karena permintaan suaka politiknya dikabulkan.

Seperti dikutip AFP, Anwar meminta agar Sirul disidang ulang untuk mengungkap di balik pembunuhan tersebut.

Sirul sebelumnya mengancam akan mengungkapkan siapa yang memberi perintah namun ia tidak percaya dengan sistem peradilan di Malaysia.

Anwar, seperti dilansir The Australian mengatakan, kasus itu membuat pengadilan Malaysia menjadi bahan ejekan karena para hakim tidak memanggil saksi yang relevan.

Sebuah laporan di Guardian pekan lalu mengatakan bahwa permintaan visa suaka sedang dipertimbangkan oleh Canberra, namun pihak berwenang Australia menolak untuk mengkonfirmasi hal ini.

Menurut surat kabar itu, Canberra telah mengizinkan pejabat Malaysia dan perantara mereka untuk bertemu dengan Sirul secara teratur, termasuk satu dari sayap pemuda Umno, dua minggu yang lalu.

Pihak "pengunjung" Malaysia ini menyampaikan pesan kepada Sirul untuk tidak mengatakan apa-apa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved