Bijaklah Gunakan Medsos. 2 Warga Batam Ini Berurusan dengan Polisi Karena Postingan di Facebook
RS ditangkap karena postingannya di facebook mengandung SARA, sementara IB membuat postingan hoax penangkapan teroris di Batam
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bijaklah menggunakan media sosial karena salah menulis sesuatu dampaknya sangat besar bagi yang melakukannya.
Bahkan, bisa-bisa berujung pada proses hukum seperti yang dialami dua warga Batam ini, RS dan IB.
Dua orang Batam ini diamankan pihak kepolisian di Batam terkait aktifitasnya di media sosial dan dua-duanya terkait teror bom yang terjadi beberapa hari lalu.
Baca: Warga Mengeluh. Usai Subuh Banyak Remaja Balapan Liar di Jalan Basuki Rahmat Tanjungpinang
Baca: Raisa Senang Lihat Suaminya Lahap Makan saat Sahur
Baca: Bangun Rumah Mewah Dilengkapi Lift Hingga Salon, Nikita Mirzani: Lift-nya Aja Miliaran Rupiah
RS ditangkap karena postingannya di facebook mengandung SARA, sementara IB membuat postingan hoax penangkapan teroris di Batam, dengan menyebar video penangkapan tahun 2016.
Penyesalan RS
RS adalah seorang perawat di Batam. Ia ditangkap Jajaran Sat Reskrim Polresta Barelang, Rabu (16/5/2018).
Penangkapan ini dibenarkan Kapolres Barelang Kombes Pol Hengki. Pihaknya menuturkan penangkapan ini lantaran RS memosting status yang mengandung SARA.
“Kita mendengar ada memosting status yang mengandung sara di Facebook, segera kita amankan," ujar Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki.
Kekecewaan RS berawal pasca kejadian teror yang menimpa sejumlah daerah di tanah air. Namun kekecewaan itu tidak terkontrol dan meluapkannya di Facebook.
Sayangnya, apa yang ditulis sangat mengandung SARA dan menghina agama lain.
Dari pemeriksaannya, Hengki mengatakan, pelaku mengaku tidak ada niat menghina agama lain.
Tindakan yang dilakukan, semata-mata karena terbawa emosi.
"Dirinya terbawa emosi atas kejadian aksi teror yang mengakibatkan kematian sejumlah orang yang tidak bersalah," tutur Hengki.
Kepada awak media di Mapolresta Barelang, RS mengaku menyesal membuat postingan provokatif di Facebooknya itu.
Menurut RS, dia membuat postingan itu lantaran kesal dengan aksi pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
Dia tak menyangka ungkapan kekesalannya itu justru dianggap melecehkan umat Islam secara umum.
“Saya tidak bermaksud menghina agama lain. Ternyata saya salah. Statusnya sudah sempat saya hapus, tapi sudah tersebar kemana-mana,” kata RS.
Usai menjadi viral, RS akhirnya menghapus postingan itu.
Namun sayangnya sejumlah pengguna facebook sudah terlanjur men-screenshot dan menyebarkannya di media sosial.
"Penangkapan RS untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari komentar RS di akun Facebooknya," kata Hengki.
RS saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak).
Kondisi Terkini
Belakangan beredar foto RS yang sedang menjalani tahanan.
Terlihat RS yang memiliki rambut pendek sebahu memakai rompi berwarna oranye.
Di hadapannya terlihat teralis besi.
Muka RS terlihat sembab, dari matanya berlinang air mata.
Penangkapan IB
Sehari berselang, IB, seorang warga Batam ditangkap Satuan Intelkam Polresta Barelang karena postingan yang diunggah di laman facebook-nya menjadi viral, Kamis (17/5/2018).
Unggahan itu berupa video informasi penangkapan terduga teroris di Batam, tepatnya di Perumahan Mediterania, Batam Centre.
Hanya saja, video postingan itu kejadian tahun 2016.
Ia membagikan informasi itu seolah-olah hal itu baru terjadi sekarang sehingga unggahannya sempat menghebohlan jagad maya.
Dalam video yang dibagikan, dia menulis keterangan:
"Wah sudah masuk jaringan teroris di Batam Centre.....
Tetap Waspada dan jangan pernah lengah...."
Dalam hitungan delapan jam, setidaknya unggahannya sudah 1.300 pengguna FB.
Video tersebut juga sudah ditonton sekitar 26.000 kali di laman FB-nya.
Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengatakan, informasi adanya penangkapan teroriss di kawasan Mediterania Batan Centre saat ini tidaklah benar alias hoax. Sebab, kejadian itu sudah 2016 lalu.
"Kita sudah amankan orang yang menyebarkan itu. Dari informasi yang kita dapatkan, dia mendapatkan kiriman dari temannya di NTT. Karena merasa terpanggil, ia kembali mem-posting berita itu tanpa konfirmasi," katanya, Kamis sore.
Karena unggahan ini sudah terlanjur viral, Hengki melakukan klarifikasi bahwa sejauh ini kondisi di Kota Batam aman dan kondusif.
"Saya tekankan di sini, itu adalah postingan lama yang kembali di share. Sudah ada beberapa orang yang menanyakan kepada saya juga. Batam aman kondisif," kata Hengki.
Saat ini video yang diunggah IB telah dihapus dari dinding facebooknya.
Himbauan Hengki
Hengky menghimbau Warga Batam untuk tidak menggunakan media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks.
Menurut Dia, pelaku penyebaran kebencian dan hoaks dapat berurusan dengan pihak berwajib.
"Masyarakat juga jangan terprovokasi, melihat status di medsos yang mengarah kepenghinaan, silakan langsung laporkan kepada kami. Biar kami proses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hengki.(koe)