Dilaporkan ke Interpol, Jho Low Bakal Sulit Sembunyi, Mantan CEO SRC Kabarnya Kabur ke Indonesia
Selain itu, pasangan suami istri ini disebut-sebut menghabiskan RM3 juta untuk liburan mereka ke Eropa, menggunakan kartu kredit perusahaan SRC.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Anggota parlemen Kebun Bunga, Jason Ong, mengatakan, masyarakat Malaysia tidak boleh terlalu cepat menilai pengusaha buronan MACC Jho Low akan kabur.
Jason Ong yang merupakan teman Jho Low sejak kecil tersebut mengatakan, pengusaha tersebut harus diberikan kesempatan membela diri.
Seperti diketahui, Jho Low adalah satu dari empat orang yang dinyatakan sebagai buron oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC/SPRM) terkait skandal korupsi di perusahaan investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang merugikan negara sekitar 2,6 miliar dolar AS.
MACC megeluarkan perintah penangkapan terhadap penasihat khusus 1MDB Jho Low serta CEO SRC International, Nik Faisal Ariff Kamil, terkait skandal korupsi yang diawali dari penyelewengan dana SRC Internasional, anak perusahaan 1MDB.
Baca: Terkait Skandal 1MDB, Singapura Sudah Masukkan Jho Low dalam Red Notice Interpol Sejak 2016
Baca: Skandal 1MDB, KPK Malaysia Keluarkan Perintah Penangkapan Terhadap 4 Orang, Termasuk Jho Low
Baca: Bisakah Najib Razak Mengelak? Liburan Bersama Istri, Belanja Miliaran Pakai kartu Kredit Perusahaan
Mantan Perdana Menteri Najib Razak sudah diperiksa dua kali sementara istrinya, Rosmah Mansor diperiksa satu kali terkait dugaan aliran dana ke rekening pribadi Najib.
Selain itu, pasangan suami istri ini disebut-sebut menghabiskan RM3 juta untuk liburan mereka ke Eropa, menggunakan kartu kredit perusahaan SRC.
MACC menyebutkan bahwa mereka akan meminta bantuan Interpol untuk menangkap ke dua orang itu.
Pimpinan MACC Khairuddin Abu Hassan mengatakan, dirinya telah bertemu dengan pejabat Interpol di Prancis dan meminta bantuan secara resmi untuk melacak Jho Low dan Nik Faisal.
Khairuddin mengatakan bahwa duo tersebut harus dilacak sehingga mereka dapat ditangkap dan dikembalikan ke Malaysia.
"Kami tahu di mana mereka berada," katanya.
Hingga saat ini, keberadaan Jho Low diduga berada di luar negeri. Rumors yang berkembang, ia diduga berada di Hong Kong atau Australia.
Begitu juga Nik Faisal, kabarnya kabur ke Indonesia, menurut sumber-sumber yang dilansir oleh media lokal Malaysia.

Khairuddin mengatakan bahwa Low dan Nik Faisal adalah "kunci" untuk membuka skandal 1MDB.
"Ini adalah skandal keuangan terbesar di dunia. Jika kami berhasil membawa pulang Jho Low dan Nik Faisal, saya sangat yakin bahwa setiap detail skandal 1MDB akan diketahui secara rinci," katanya.
Namun sebenarnya, Jho Low sudah menjadi buruan interpol sejak tahun 2016 oleh Singapura terkait pencucian uang 1MDB, hanya saja lembaga hukum di Malaysia tidak menanggapi.