Piala Dunia 2018
Rusia Tutup Bisnis Esek-esek Selama Piala Dunia, Tapi Ada Pengusaha yang Buka Hotel 'Boneka'
Presiden Vladimir Putin menggambarkan PSK Rusia "yang terbaik di dunia" dan negara itu terkenal dengan industri seks pada tahun 1990-an.
"Semua institusi negara menjadi lebih keras terhadap apa yang disebut pelanggar hukum dan elemen yang tidak diinginkan" kata Maslova yang dijuluki "ibu" oleh para PSK di Rusia.
Rusia pernah melakukannya pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014. Para PSK dan pengelola prostitusi ditangkapi dan didenda. Bahkan dalam beberapa kasus memenjarakan mereka selama kompetisi.
Maslova sendiri pernah ditahan di sel isolasi selama 48 jam ketika polisi meluncurkan operasi pembersihan menjelang peringatan 300 tahun Saint Petersburg pada tahun 2003.
Perempuan lain dikumpulkan dan dibuang hingga 60 kilometer di luar kota.
Maslova dan beberapa rekannya kemudian membentuk kelompok Silver Rose untuk memperjuangkan hak-hak pekerja seks.
"Kami melindungi hidup mereka, kesehatan mereka, keselamatan mereka, kadang-kadang reputasi mereka," katanya.
Kursus Bahasa Inggris
Di luar kesuraman para PSK yang takut oleh razia dan penangkapan, bisnis hiburan lain yang juga berhubungan dengan maksiat, namun dianggap legal secara hukum, justru berbenah.
Klub-klub penari telanjang, misalnya, melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut para tamu dari seluruh dunia.
“Kami mengharapkan kedatangan besar tamu --minimal dua atau tiga kali lebih banyak dari biasanya,” kata Lucky Lee, pemilik klub striptease Gold Girls di pusat Kota Moskow.
Lucky mengatakan, kelompok kabaret yang mereka miliki mengalami penurunan omset sejak krisis 2014.
"Sebelumnya, gaji (penari) biasanya antara AS$5.000 hingga $10.000 per bulan," katanya.
“Sekarang mereka hanya mampu kami gaji antara $2.000 hingga $5.000. Itu benar-benar penurunan yang serius."
kendati demikian, ia tetap optimistis Piala Dunia 2018 memberi peluang besar bagi bisnisnya.