Demi Ilmu Kebal, Hendika Mau Dikubur Hidup-Hidup Hingga Tewas
Warga Dusun Sukasari Desa Sukajadi Pamarican Ciamis tersebut ternyata dikubur hidup-hidup dengan alasan ilmu kekebalan.
TRIBUNBATAM.id, PANGANDARAN – Masih ingat mayat Hendika Saputra (30 yang ditemukan dikubur di pasir pantai di Pantai Barat Pangandaran Blok Padasuka Wonoharjo Jumat (1/6/2018) pukul 09.00?
Misteri kematiannya kita mulai terkuak.
Warga Dusun Sukasari Desa Sukajadi Pamarican Ciamis tersebut ternyata dikubur hidup-hidup dengan alasan ilmu kekebalan.
Pria kelahiran 2 Juni 1988 ditemukan sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-30.
Sehari-hari, dia bekerja sebagai buruh serabutan dan penjual seblak.
Dari keterangan Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakosa, dia dibunuh oleh DH (36), warga Dusun Sukamaju Desa Sukajadi Pamarican.
DH tidak lain adalah rekan korban sendiri.
DH tega membunuh Hendika dengan menguburnya hidup-hidup di pasir pantai.
Motifnya adalah untuk menguasai sepeda motor milik korban.
Baca: Trump akan Bersama Kim Selama 7 Jam, Ini Jadwal Lengkap Agenda Pertemuannya Hari Ini
Baca: Berlagak Pejabat Teras Polda NTT, Penipu Ini Punya Koleksi Mobil Mewah di Bawah Rumah Panggungnya
Baca: Kamu Mudik Bawa Apa? Karena Belum Bisa Bawa Calon Istri, Pria Ini Bikin Tulisan Lucu
Korban diperdaya pelaku dan mau dikubur dalam pasir untuk beberapa saat dengan dalih olah pernapasan untuk ilmu kekebalan.
“Tetapi ternyata korban meninggal setelah dikubur hidup-hidup, sepeda motor dan HP milik korban dibawa kabur. Pelaku ditangkap setelah tiga hari jasad korban ditemukan terkubur di pasir pantai Pantai Pangandaran,” ujar Teguh Prakoso di Mapolres Ciamis, Senin (11/6/2018) sore.
Sehari sebelum kejadian, pelaku dan korban berangkat dari Pamarican ke Pangandaran menggunakan sepeda motor Honda Beat milik korban.
Sesampainya di Pantai Pangandaran terjadilah tragedi penguburan hidup-hidup korban dengan dalih olah pernapasan untuk ilmu kekebalan tersebut.
Jasad korban pertama kali ditemukan warga yang sedang berjalan-jalan di pantai barat Pangandaran di Blok M Padasuka Wonoharjo Jumat (1/6) sekitar pukul 09.00 pagi.
Saat ditemukan, warga tersebut mencium bau busuk yang menyengat dari gundukan pasir.