PPDB 2018
Jika Ada Calon Siswa Tak Tertampung dalam Sistem Zonasi. Ini Solusi dari Wakil Wali Kota Batam
"Lebih memungkinkan untuk mengakomodir masyarakat yang tempat tinggalnya di sekitar sekolahan," kata Amsakar
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, proses PPDB tahun ini untuk sekolah negeri, dimungkinkan akan tetap ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
Itu mengingat antusiasme orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, masih tinggi.
"Cuma sekarang perlakuannya beda. Tahun ini menggunakan sistem zonasi. Tentu ada plus minusnya," ujarnya.
Baca: Westbike Messenger Service, Jasa Kurir Barang Pakai Sepeda yang Anti-Macet
Baca: Teknik Uitemate, Cara Mengambang di Atas Air Seperti Daun
Baca: Link Live Streaming Indonesia Open 2018. Jangan Lewatkan Duel Kevin/Marcus vs Hendra/Ahsan
Namun diyakinkan Amsakar, sistem zonasi ini tetap lebih baik dibanding sistem sebelumnya.
"Lebih memungkinkan untuk mengakomodir masyarakat yang tempat tinggalnya di sekitar sekolahan," kata Amsakar.
Lantas bagaimana jika masih ada calon siswa yang tidak tertampung di sekolah yang ditujunya?
Amsakar mengatakan, pihaknya masih melihat situasi dalam beberapa hari ini.
Kebijakan yang dibuat, satu rombongan belajar (rombel) itu terdiri dari 36 siswa. Berlaku untuk SD dan SMP.
"Kalau tidak tertampung, wajib ditampung. Solusi pertama, kita arahkan ke swasta. Kedua, kita cari opsi-opsi penyelesaiannya lainnya," ujarnya.
Baca: Jadwal Indonesia Open 2018. 14 Wakil Indonesia Bertarung Hari Ini. Derby Indonesia di Ganda Putra
Baca: 15 Fakta Kapal KM Lestari yang Kandas di Selayar. Sudah Berusia 30 Tahun dan Sudah 3 Kali Rusak
Baca: Gelontorkan Rp16,6 Triliun, PGN Resmi Mengintegrasi Pertagas
Tak mungkin semua di Sekolah negeri
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan menambahkan, diharapkan bagi orangtua calon siswa supaya mendaftarkan anaknya sesuai zonasi sekolah.
"Supaya tak terlalu jauh dengan tempat tinggal. Kita berikan pemahaman juga, jangan ngotot memasukkan anaknya ke sekolah negeri," kata Hendri.
Hal itu lantaran keberadaan sekolah negeri di Batam, secara kapasitas lebih kecil dibanding sekolah swasta.
"40 persen negeri, 60 persen swasta. Jadi kalau diharapkan tertampung semua di negeri, tak mungkin. Makanya kita arahkan ke swasta," ujarnya.
Ia juga mengimbau bagi orangtua calon siswa yang mampu, supaya menyekolahlah anaknya di sekolah swasta. (wie)