PIALA AFF 2018
Timnas Indonesia U19 vs Filipina - Perjudian Indra Sjafri yang Bikin Jantungan dan Tangis Penonton
Timnas U-19 Indonesia menang dramatis atas Filipina pada pertandingan ketiga penyisihan Grup A Piala AFF 2018, Kamis (5/7/2018) malam.
TRIBUNBATAM.id, SIDOARJO - Timnas U-19 Indonesia menang dramatis atas Filipina pada pertandingan ketiga penyisihan Grup A Piala AFF 2018, Kamis (5/7/2018) malam.
Saddil Ramdhani dkk mencetak empat gol hanya dalam waktu 8 menit di penghujung pertandingan setelah sempat tertinggal 0-1 di babak pertama.
Tampil menyerang sejak awal, lapangan memang dikuasai penuh oleh skuad Garuda Muda hingga 78 persen dibanding Filipina.
Namun, penyerangan itu gagal membuahkan gol. Malah, Indonesia sempat tertinggal di menit '33 melalui tendangan bebas Chester Gio Pabulan.
Baca: Timnas U-19 Indonesia vs Filipina. Dalam 8 Menit, Garuda Muda Cetak Empat Gol
Baca: Lechia Gdansk Belum Mau Melepas Egy Maulana untuk Bela Timnas U-19 di Piala AFF
Baca: Perempat Final Piala Dunia 2018. Sejarah Memihak Uruguay tapi Perancis Makin Kuat
Untungnya, Garuda Muda tidak kendor dari kekalahan itu dan berusaha mengejar ketertinggalan.
Aksi anak-anak muda yang diberi target juara Piala AFF 2018 oleh PSSI itu membuat 17 ribu lebih penonton di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, serta jutaan penonton televisi jantungan.
Sebab, gol yang ditunggu-tunggu itu baru tercipta di menit '82 melalui tendangan berkelas Saddil Ramdhani.
Gol Saddil itu seakan memecah temboh pertahanan Filipina yang kokoh sejak awal.
Sebab, hanya dalam jarak 8 menit, skuad asuhan Indra Sjafri ini berhasil menambah tiga gol melalui tandukan Firza Andhika (83'), Saddil (85'), dan Todd Rovaldo Ferre (90+1').
Empat gol telat ini memang membuat para penonton yang vdeg-degan sejak awal menjadi terkesima, bahkan dari linimasa, banyak yang mengaku sampai menangis.
Sebenarnya garuda Muda bisa mencetak gol lebih banyak sejak awal jika coach Indra Sjafri kembali "berjudi" dengan merotasi pemain dalam starting line-up.
Beberapa pemain inti dibangkucadangkan oleh pelatih asal Sumatera Barat ini untuk memberi menit bermain kepada pemain lapis kedua.
Para pemain yang disimpan itu adalah Saddil Ramdhani, Todd Rivaldo Ferre, Muhammad Firli, Asnawi Mangkualam dan David Kevin.
Sebagai gantinya, coach Indra menurunkan Julyano Pratama, Firza Andika, Rifad Marasabessy, Resky Fandi.
Rotasi ini sendiri sudah berlangsung sejak pertandingan kedua melawan Singapura.
Coach Indra memasukkan enam pemain baru yang berbeda dibanding saat menghadapi Laos.
Namun rotasi saat melawan Filipina dibanding ketika menghadapi Singapura memang tidak begitu memuaskan.
Meskipun bermain ofensif dengan tempo tinggi, pola serangan yang dibangun Rifad dkk tidak begitu rapi.
Terutama saat berada di kotak penalti lawan, mereka sering kehilangan bola karena posisi-posisi strategis sering kosong.
Barulah pada menit '38, Saddil dimasukkan mengganti Samuel Christiansen Simanjunta, setelah Indonesia kebobolan.
Pola penyerangan mulai tertata karena ada jenderal lapangan, tetapi hingga akhir babak pertama belum membuahkan gol.
Di awal babak kedua, Indra kemudian memasukkan dua pemain sekaligus, Syahrian Abimanyu dan Todd Rivaldo Ferre.
Permainan anak-anak muda Indonesia ini semakin menarik dan tajam dalam membongkar petahanan berlapis Filipina dan akhirnya memecah kebuntuan di menit '82.
Perjudian Indra ini memang sangat disayangkan karena hasilnya akan jadi lain jika tim inti dimainkan sejak awal.
Sebab, Indonesia butuh banyak gol untuk bersaing melawan Vietnam dan Thailand yang pesta gol pada pertandingan lainnya.
Meskipun Indra menyatakan bahwa itu bagian dari stategi permainan dan strategi kompetisi, namun hal ini tetaplah tidak lazim.
Biasanya, pelatih memberi menit bermain kepada lapis kedua jika timnya sudah memenangkan pertandingan, bukan di awal.
Soalnya, di pertandingan lain, Vietnam menang atas Laos 4-1 dan Thailand menang besar 6-0 dari Singapura.
Dengan hasil ini, Indonesia masih berada di puncak klasemen dengan nilai 9.
Untuk lolos, Witan Sulaiman dkk harus mengalahkan salah satu dari dua pesaing terberat tersebut.
Sebab, jika dua pertandingan terakhir berakhir seri, maka selisih poin akan sangat menentukan dan Indonesia dipastikan akan kalah karena selisih gol Thailand dan Vietnam lebih baik.
KLASEMEN GRUP A:
Tim: M M S K G +/- N
1. Indonesia 3 3 0 0 9 -1 8 9
2. Thailand 3 2 1 0 9-0 9 7
3. Vietnam 3 2 1 0 9-1 8 7
4. Filipina 3 1 0 2 3-10 -7 3
5. Laos 3 0 0 3 1-8 -7 0
6. Singapura 3 0 0 3 1-12 -11 0