ASIAN GAMES 2018

Asian Games 2018 - Jadwal Kirab Obor Api Asian Games 2018. Lewati 54 Kota di 18 Provinsi

Kini api obor untuk Asian Games 2018 itu sudah sampai di Indonesia, atau tepatnya di Yogyakarta, Selasa (17/7/2018)

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Mantan atlet bulu tangkis Susy Susanti membawa api untuk Asian Games 2018 seusai turun dari pesawat di Lanud ADi Sutjipto Yogyakarta, Selasa (17/7/2018). TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - ASIAN Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Indonesia, tinggal menghitung hari.

Api obor yang akan digunakan saat pembukaan Asian Games 2018 didatangkan dari sumber api abadi di India

Pengambilan api obor di India karena negara itu adalah tuan rumah penyelenggaraan Asian Games pertama tahun 1951.

Baca: Asian Games 2018 - 10 Cabang Olahraga Baru di Asian Games Tahun Ini. Termasuk Silat

Baca: Bintang Klub Liga Inggris Ini Dipastikan Main di Asian Games 2018 di Indonesia

Baca: Siapa Pembawa Obor Asian Games 2018? Artis Cantik Inilah Pembawanya!

Di India, obor api diserahkan secara simbolik oleh Indian Olympic Association (IOA) President, Narinder Batra, kepada Ketua Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia, Erick Thohir.

Kini api obor untuk Asian Games 2018 itu sudah sampai di Indonesia, atau tepatnya di Yogyakarta, Selasa (17/7/2018).

Selanjutnya, api obor Asian Games akan diarak keliling Indonesia dan menyinggahi 54 kota dan kabupaten di 18 provinsi di Indonesia.

Api Obor Asian Games 2018 ini akan menempuh jarak sekitar 18.000 kilometer.

Selain api abadi dari India, Indonesia juga mengambil api abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. 

Baca: Sebut Diver Inggris yang Selamatkan Remaja dari Goa Pedofil, Pengusaha Kapal Selam Ini Minta Maaf

Baca: Cerita Denada Tentang Isak Tangis Mantan Suami Saat Putrinya Dirawat: Aku Sedih Banget Lihat Kamu

Baca: Kajati Kepri Puji Gubernur Nurdin Basirun karena Sikapnya

Api tersebut akan disatukan dengan api abadi dari dari Mrapen, Jawa Tengah oleh Wapres Jusuf Kalla.

Setelah mengelilingi Indonesia kurang lebih satu bulan, obor tersebut rencananya akan tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat pada saat acara pembukaan pada 18 Agustus 2018.

Berikut jadwal dan rute kirab obor Asian Games 2018:

1. Prambanan-Daerah Istimewa Yogyakarta-Solo (17-19 Agustus)
2. Blitar Kepanjen-Malang-Bromo-Probolinggo-Situbondo-Bondowoso (19-21 Juli)
3. Banyuwangi (21-23 Juli)
4. Gilimanuk-Kuta-Denpasar-GWK (23-24 Juli)
5. Mataram (24-25 Juli)
6. Raja Ampat-Sorong (26-28 Juli)
7. Tj. Bira-Makassar (28-30 Juli)
8. Banjarmasin (30-31 Juli)
9. Banda Aceh (31 Juli)
10. Danau Toba (31 Juli- 1 Agustus)
11. Pekanbaru (1-2 Agustus)
12. Bukit Tinggi (2-3 Agustus)
13. Jambi (3 Agustus)
14. Palembang, Banyuasin, Pematang Hilir, Prabumulih, JSC, Ogan Ilir (4-7 Agustus)
15. Bandar Lampung (8-9 Agustus)
16. Serang (9-10 Agustus)
17. Kab. Purwakarta, Bandung, Garut (10-13 Agustus)
18. Cianjur-Bogor (13-15 Agustus)
19. Bogor-Istana-SUGBK (15-18 Agustus)

Api abadi Mrapen

Ada sebuah cerita dibalik terpilihnya Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah, sebagai tempat pengambilan Api Obor Asian Games 2018.

Cerita tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani, Rabu (18/7/2018).

Menurut dia, meski ada sumber api abadi di daerah lain, obyek wisata Api Abadi Mrapen dispesialkan karena menyimpan nilai historis yang tinggi.

Api Abadi Mrapen menjadi langganan pengambilan api obor beberapa agenda nasional dan internasional sejak era Presiden Soekarno hingga saat ini Api Abadi Mrapen untuk kali pertama diambil untuk upacara pembukaan Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) I pada 1 November 1963.

Kemudian, Pekan Olahraga Nasional (PON) pun juga mengambil Api Abadi Mrapen dimulai pada PON XVI 23 Agustus 1996.

Untuk acara keagamaan, Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.

"Sudah sepatutnya Api Abadi Mrapen dipilih karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sering digunakan apinya bahkan untuk agenda olahraga Ganefo tahun 1963 dan masih banyak lagi," kata Puan saat memberi sambutan dalam kegiatan pengambilan Api Asian Games 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Grobogan, Rabu (18/7/2018).

Puan berharap agar Api Obor Asian Games 2018 yang diambilkan dari sumber api abadi Mrapen Grobogan bisa menjadi pembakar semangat seluruh atlet nasional yang akan berlaga di Jakarta dan Palembang.

"56 tahun kita tunggu. Ayo para atlet bersemangat. Perjuangkan dan harumkan Indonesia. Kumandangkan lagu Indonesia dan kibarkan bendera merah putih. Kita satu tim Indonesia dan tidak terpecah cabor-cabor. Harus dikenal di dunia internasional, " tegas Puan.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengaku bangga karena Api Abadi Mrapen bisa terpilih sebagai lokasi pengambilan Api Asian Games 2018.

Setidaknya, melalui momen ini, Kabupaten Grobogan akan dikenal di mata dunia.

Terlebih lagi, putri asal daerahnya, Aries Susanti Rahayu (23), gadis asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan itu mengharumkan nama Indonesia setelah berhasil menjadi peserta tercepat pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing-IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, untuk kategori Speed Climbing Performa.

"Momen ini adalah kebanggan tersendiri dan sejarah bagi masyarakat Grobogan. Grobogan bisa terpilih dan dikenal masyarakat dunia. Kami juga bangga dengan Aries Susanti Rahayu dan akan selalu kami doakan bisa meraih juara dalam Asian Games 2018," kata Sri.

Cerita sejarah

Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat, keberadaan sumber api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi.

Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak mengalahkan Majapahit mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan menancapkan tongkatnya ke tanah.

Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber Api Abadi Mrapen.

Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan semburan air yang bersih dan bening.

Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk minum.

Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari api abadi Mrapen, memiliki diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo.

"Jika melihat dari asal muasal Api Abadi Mrapen yang erat hubungannya dengan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Indonesia, sudah selazimnya Api Abadi Mrapen diistimewakan," kata pengamat budaya Grobogan Edy Tegoeh Joelijanto.(sn/kompas/tribunnews)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved