HUT RI 2018

Ujang Datang dari Bandung Khusus Jual Pernak-Pernik HUT RI di Tanjungpinang, Untungnya Bisa Jutaan

Ujang pun berangkat dari Bandung ke Tanjungpinang dan menetapkan selama beberapa hari di sini untuk berjualan pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI.

Penulis: Thom Limahekin |
tribun batam
Ujang Supriyatno (45) pedagang musiman yang rela tinggalkan kampung halamannya di Bandung untuk berjualan barang dagangan bernuansa kemerdekaan di Tanjungpinang. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG- Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Indonesia tinggal tiga pekan lagi.

Di sejumlah ruang jalan Tanjungpinang, sudah mulai tampak para pedagang musiman menjual pernak-pernik untuk perayaan Hari Kemerdekaan.

Di antara para pedagang tersebut, ada yang sampai rela meninggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk sementara guna menjajakan pernak-pernik Hari Kemerdekaan.

Ujang Supriyatno (45) adalah salah satunya. Bersama kawan-kawannya, Ujang  menangkap HUT Kemerdekaan merupakan peluang bisnis yang cukup menguntungkan.

Ujang pun berangkat dari Bandung ke Tanjungpinang dan menetapkan selama beberapa hari di sini untuk berjualan pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI.

"Saya dan kawan-kawan tiba di sini sejak 14 Juli lalu. Kami ada delapan orang," ungkap Ujang kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (26/7/2018) pagi.

Di Tanjungpinang, mereka tidak memiliki sanak keluarga. Karena itu, tinggal di rumah kos menjadi pilihan satu-satunya untuk bisa menetap sementara.

Baca: Jangan Salah, Inilah Bentuk Logo Resmi HUT ke 73 Kemerdekaan RI Tahun 2018

Baca: Inilah Logo Resmi HUT ke - 73 Kemerdekaan RI. Slogannya: Kerja Kita. Prestasi Bangsa

Baca: Peringati HUT Bhayangkara ke-72, Kapolres Bintan Bacakan Amanat Presiden Jokowi

Sehari setelah tiba, Ujang dan kawan-kawan mulai mengadu nasib dengan berjualan umbul-umbul, bendera merah putih dan pernak-pernik lainnya. Mereka menyebar di beberapa titik lokasi.

"Saya pilih berjualan di sini. Alhamdulillah, di sini kan agak ramai," ucap Ujang saat ditemui di seberang Kompleks Perumahan Pajak, Jalan Ir Sutami, Tanjungpinang.

Di pinggir ruas jalan ini, Ujang memajangkan barang-barang dagangan dalam berbagai harga.

Umbul-umbul misalnya dipatoknya dengan harga Rp 150.000 dan kain panjang berwarna merah putih yang disebutnya 'background' dikenai biaya Rp 250.000.

"Ini harganya Rp 7.500. Kalau beli dua, saya kasih Rp 10.000," sebut Ujang menawarkan bendera merah putih berukuran kecil.

Ujang sendiri tampak tidak gundah kendatipun belum banyak orang menawar atau sekadar melirik barang dagangannya.

Sebab, dia yakin, menjelang hari kemerdekaan, barang-barang tersebut biasa habis dibeli orang.

Keyakinan ini lahir dari pengalamannya yang sudah berjualan di Tanjungpinang selama tiga tahun terakhir.

"Ini baru akhir Juli. Biasanya awal Agustus, menjelang hari kemerdekaan baru banyak pembelinya," ucapnya yakin.

Ujang pun begitu yakin, keuntungan sekitar Rp 2.000.000 atau lebih dari hasil penjualan sudah berada dalam dompetnya.

Ini merupakan hasil bersih setelah modal dagangannya sudah dikembalikan kepada bos.

"Kami biasa pulang pas tanggal 17 Agustus. Selama tiga tahun terakhir, saya bisa dapat untung bersih sekitar Rp 2.000.000 lebih," ungkap Ujang yang mulai berdagang di Tanjungpinang karena diajak saudaranya ini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved