Kisah-kisah Tak Terungkap Paspampres! Inilah Trik Pengawal Presiden Soeharto Akali Lampu Lalulintas
Pengamanan masa Presiden Soeharto dikenal sangat ketat, bahkan ibaratnya, lalat saja tak boleh masuk ring 1 pengamanan Presiden
TRIBUNNEWS.COM-Sejak 1946, Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, sudah mendarmakan baktinya pada presiden, sang pemimpin sekaligus simbol negara RI.
Nah, metode pengawalan dan pengamanan presiden RI berkembang menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan presiden RI yang menjabat.
Beberapa kisah Paspampres mengawal 7 presiden RI pun muncul.
Berikut kisah unik pengamanan presiden RI dari masa ke masa, disarikan Tribunnews dari Visual Interaktif Kompas:
1. Bung Karno Dilempar Granat
Presiden Soekarno selamat dari tujuh upaya pembunuhan.
Beberapa di antaranya, pasukan pengamanan presiden mengorbankan diri sebagai perisai hidup presiden.
Ketujuh upaya pembunuhan itu antara lain ketika Bung Karno ddua kali mengalami pelemparan granat, masing-masing di Sekolah Perguruan Cikini tahun 1957 dan Makassar tahun 1962.
Lalu ada penembakan Istana dari pesawat Mig-17 yang diterbangkan Daniel Maukar tahun 1960.
Ada pula momen mengerikan pencegatan di Jembatan Rajamandala tahun 1960.
Belum pula insiden penembakan saat shalat Idul Adha pada tahun 1962, penembakan mortir oleh kelompok Kahar Muzakar pada tahun 1960-an, dan granat Cimanggis tahun 1964.
2. Trik Lampu Hijau Soeharto
Pengamanan masa Presiden Soeharto dikenal sangat ketat, bahkan ibaratnya, lalat saja tak boleh masuk ring 1 pengamanan Presiden.
Meski Soeharto dikenal tertib mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, ada kalanya dia tak ingin pengawalan berlebihan.
Misalnya, saat hendak menuju Istana dari rumahnya di Jalan Cendana, Menteng, dia tidak ingin iring-iringan pengawalan panjang karena akan membuat macet jalan.
Paspampres pun mencari akal dengan meminta pihak kepolisian menyalakan lampu hijau setiap kali rombongan presiden melintasi lampu lalu lintas.
Trik Paspampres 'membohongi' Soeharto ini kemudian terendus oleh sang presiden yang populer dijuluki The Smiling General oleh media asing itu.
Soeharto akhirnya meminta agar cara itu tak dilakukan lagi.
3. Habibie Setir Mobil Sendiri
Presiden Habibie yang lama menetap di Jerman sangat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kesukaan Habibie adalah menyetir mobil sendiri.
Saat keinginan ini muncul, Habibie biasanya hanya memperbolehkan Komandan Paspampres dan ajudan untuk ikut serta dalam mobil tersebut.

4. Sarung dan Sandal Teman Gus Dur
Teman-teman Gus Dur ketika itu kerap mengunjungi Istana dengan menggunakan sarung dan sandal jepit sehingga tidak sesuai dengan protap, yakni berkemeja, sepatu, dan celana rapi.
Alhasil, Paspampres pun melonggarkan protapnya dengan memperbolehkan tamu-tamu Gus Dur tersebut.
Kepemimpinan Gus Dur yang kontroversial juga memicu banyak gelombang protes masyarakat.
Suatu ketika, pesawat Gus Dur yang baru mendarat dikepung demonstran.
Paspampres saat itu meminta Gus Dur tidak keluar karena ancaman yang mungkin muncul.
Namun, dengan santai, Gus Dur mengaku ingin turun dari pesawat. “Mereka hanya butuh diajak ngobrol,” ucapnya enteng.
5. Nasi Goreng Mega
Ketika berada dalam iring-iringan dan melewati keramaian, Megawati kerap menurunkan kaca “mobil keras” (mobil pengamanan presiden) untuk sekadar menyapa dan melambaikan tangan kepada khalayak.
Karena “mobil keras” didesain untuk pengamanan tertutup, fungsi naik kaca mobil ini sering rusak dan butuh perbaikan.
Megawati juga suka berkeliling Ibu Kota dengan menggunakan VW Caravelle.
Suatu ketika saat menggunakan mobilnya itu, Megawati ingin mencicipi nasi goreng Kebon Sirih.
Maka, Paspampres-lah yang kemudian memesan nasi goreng itu dan memastikan keamanan nasi goreng itu.
Setelah aman, nasi goreng itu baru diberikan kepada Megawati.
6. SBY Minimal 5 Meter
Protokoler pada masa pemerintahan SBY sangat tertib dan teratur dijalankan dengan pengamanan Paspampres.
Setiap acara temu warga hingga doorstop bersama wartawan, Paspampres memastikan ada jarak 5 meter dengan Presiden SBY.
Pada era pemerintahan SBY ini pula, Grup D Paspampres yang bertugas mengamankan para mantan presiden dan mantan wakil presiden dibentuk.
7. Pesawat Ekonomi Iriana Jokowi
Setelah Jokowi dilantik, jutaan warga memenuhi sepanjang Semanggi hingga Istana Merdeka.
Iring-iringan kendaraan yang mengangkut Jokowi pun terjebak kemacetan parah.
Paspampres pun memutuskan berjalan kaki sampai ke Istana sambil menghalau massa yang ada di sekeliling mobil Jokowi.
Kisah menarik juga datang dari keluarga Jokowi yang dikenal sederhana.
Ibu Negara Iriana, misalnya, lebih suka pulang ke Solo, Jawa Tengah, dengan menggunakan pesawat komersial di kelas ekonomi.
Paspampres pun harus berimprovisasi. (Visual Interaktif Kompas)