21 Tahun Kematian Putri Diana: Charles Pilih Camilla, Diana Bahagia dengan Cinta Dodi Al Fayed
Dua puluh satu tahun yang lalu, tepatnya 31 Agustus 1997, Putri Diana meninggal dunia karena kecelakaan di Paris
Hal itu berlangsung sebagai “kompensasi”nya melihat Charles menjalin kembali hubungan dengan Camilla.
Menurut Ken Wharf, perwira pengawal pribadi Diana, dalam buku memoirnya, Diana sangat sakit hati ketika orang menuduh Harry adalah anak Hewitt.
Jelas-jelas Harry sudah berusia dua tahun ketika ia berkenalan dengan Hewitt. Penghormatan dari para pemimpin dunia
Yang tidak terhindarkan akhirnya terjadi juga. Perceraian Charles dan Diana terjadi pada 28 Agustus 1996.
Diana tetap menyandang panggilan Princess of Wales. Namun, karena bukan anggota keluarga kerajaan lagi, ia tak lagi boleh menyandang sebutan HRH - Her Royal Highness.
William yang sejak kecil sering menyodorkan kertas tisu lewat bawah pintu bila ibunya menangis di kamar mandi menghiburnya, “Don’t worry Mummy, I will give it back to you when I am a king.”
Perkawinan akbar yang dulu disebut-sebut sebagai “perkawinan abad ini” akan dikenang sebagai “perkawinan paling penuh drama di abad ke-20”.
Seorang gadis remaja yang tak lulus SMA, tanpa teladan kasih sayang orangtua, tergulung oleh nasib menjadi istri seorang pria yang dua belas tahun lebih tua, calon raja pula.
Dengan modal akademik dan pengalaman kehangatan keluarga yang minim, Diana jatuh bangun mencoba memahami apa yang ia alami sambil mencari jati-diri.
Orang berharap Cinderalla ini akan hidup bahagia selamanya. Sayang kehidupan tak pernah seindah dongeng.
Tewasnya Diana dalam kecelakaan di Place de l’Alma, Paris, pada 31 Agustus 1997, hanya setahun setelah ia berstatus “bebas”, menutup rangkaian “kisah dongeng Putri Diana”.
Perempuan yang baru berusia 36 tahun itu tewas bersama pacarnya, Dodi Al Fayed.
Menurut Jennie Bond, reporter BBC untuk istana, pada masa menjelang kematiannya, Diana sudah berdamai dengan kenyataan tentang Camilla dan Charles.
Demikian pula menurut Lady Bowker, salah seorang sahabat Diana, “Diana bercerita .... dulu ia mengira akan mampu merebut Charles kembali karena merasa lebih muda dan cantik. ....
Namun akhirnya ia bisa menerima kenyataan. ... Pada saat bahagia, orang lebih mudah mengampuni.
(Di akhir hidupnya) ia menemukan kebahagiaan karena cinta Dodi Al Fayed ....”
(Sumber: Diana, 1961-1997, Intisari dan berbagai publikasi)
