MOTOGP
MotoGP Aragon - Marc Marquez Tahu Jebakan Betmen Andrea Dovizioso: Ingin Saya Lakukan Kesalahan
Sebagai pemuncak klasemen dengan defisit poin cukup jauh, 61 poin, Marc Marquez tak perlu ngotot untuk juara di MotoGP Aragon.
TRIBUNBATAM.id, ARAGON - Akhir pekan ini, para pebalap MotoGP kembali akan bertarung di MotoGP Aragon, Spanyol.
Sebagai pemuncak klasemen dengan defisit poin cukup jauh, 61 poin, Marc Marquez tak perlu ngotot untuk juara di MotoGP Aragon.
Marc Marquez cukup menjaga agar bisa berada di tiga besar MotoGP Aragon dan hal itu bukanlah hal yang sulit karena praktis, hanya dua pebalap Ducati Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo yang menjadi pesaingnya.
Menurut Marc Marquez, jika mereka lebih unggul 5 poin perlombaan, tidak masalah.
Bahkan jika Marc Marquez kehilangan 11 poin pun dari Andrea Dovizioso di enam seri yang tersisa, ia masih akan memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2018.
"Beruntung bagi kami, Ducati sangat kuat di pertengahan musim kedua. Jadi kami memiliki 67 poin keuntungan. Jika mereka mendapatkan 5 poin setiap balapan, tidak masalah," kata Marquez yang berhasil meraih podium kedua di MotoGP San Marino, Minggu pekan lalu.
Baca: Jelang MotoGP Aragon - Pekan Depan Marc Marquez Raih Penghargaan yang Belum Pernah Didapat Rossi
Baca: MotoGP Aragon - Link Live Streaming MotoGP Aragon di Trans7. Mampukah Valentino Rossi Juara?
Baca: Jadwal dan Live Streaming MotoGP Aragon - Neraka Valentino Rossi, Statistik Berpihak pada Marquez
Tetapi apakah pebalap Repsol Honda benar-benar siap untuk menunjukkan kesabaran seperti itu?
Apalagi, tikungan 10 di Sirkuit Aragon akan berganti nama menjadi Tikungan Marquez pada Kamis (20/9/2018) lusa.
"Tahun ini akan istimewa karena ini akan menjadi yang pertama kalinya sebuah sirkuit mendedikasikan tikungan untuk saya, dan saya sangat gembira tentang itu," katanya, seperti dilansir Crash.net.
"Aragon adalah salah satu sirkuit favorit saya di kalender, trek di mana saya biasanya merasa nyaman dan saya bisa naik dengan sangat baik. Saya menantikan balapan di depan kerumunan penonton di rumah saya."
Marquez belum meraih juara sejak MotoGP Jerman, Juli lalu karena Dovizioso dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo meraih kemenangan dalam tiga balapan sejak itu.
Ketika Dovizioso mengatakan bahwa Marquez akan berambisi untuk meraih kemenangan di depan penggemarnya di Aragon, Marc marquez justru melihat kata-kata itu ingin menjebaknya.
"Dia ingin mendorongku melakukan kesalahan!" kata Marquez tersenyum.
Dari enam seri tersisa, Marc Marquez memang harus menjaga agar tidak mengalami kecelakaan untuk menjaga posisinya untuk kembali meraih gelar juara edunia MotoGP.
Sebab, poin maksimal yang bisa diraih oleh pabalap adalah 150 poin.
Jika seluruh balapan dimenangkan oleh Dovizioso, maka poin maksimal yang diraihnya baru 304 poin.
Marquez hanya perlu menjaga posisinya di tempat ketiga hingga akhir, maka ia akan meraup 96 poin.
Di akhir musim, Marquez akan mengkoleksi 317 poin, jelas tidak mungkin tersaingi oleh Dovizioso.
"Saya berusaha tampil baik setiap akhir pekan. Saya fight di MotoGP Austria sampai putaran terakhir. Saya juga melakukannya sini di Misano, di Brno. Saya bewrpacu tetapi tetap di bawah kontrol. Setiap Kamis kami berpikir bahwa kami akan menang balapan. Kemudian selama akhir pekan kita melihat, tetapi mentalitas adalah, 'serangan untuk mempertahankan'."
"Apa yang tidak bisa saya lakukan hanyalah kesalahan bodoh. Saya harus mengelola. Saya mencoba untuk bersaing terus sampai putaran terakhir. Di Aragon saya akan bersaing lagi, tetapi kita akan lihat. Jika kita tidak bisa menang, caranya adalah menyelesaikan podium di semua balapan. Ini adalah target saya. "
Tapi Marquez mengakui bahwa keunggulan teknis saat ini memang terlihat di Ducati.
"Selalu rumput tetangga terlihat lebih baik dari Anda. Tapi dari apa yang saya lihat di trek, dalam empat atau lima balapan pertama, saya memiliki motor terbaik. Sekarang motor terbaik terlihat seperti Ducati. Tapi itu selalu kompromi antara pengendara dengan tim."
Honda memang hanya melihat Ducati sebagai saingan di musim ini karena Yamaha masih belum juga bisa selesai dari masalah motornya.
Valentino Rossi yang saat ini tertinggal tiga poin di belakang Dovizioso belum meraih satupun gelar juara sepanjang 2018.
Bahkan jika dihitung sejak 2017, 23 balapan tanpa sekalipun Yamaha dipuncak dan sepertinya masih jauh untuk bisa bersaing dengan tiga pebalap tersebut.
Marquez menang di Aragon pada musim 2013, 2016 dan 2017, dan rekan satu timnya Dani Pedrosa, meraih kemenangan pada tahun 2012.
Sementara, MotoGP Aragon 2014 dan 2015 dimenangkan oleh Jorge Lorenzo saat masih bersama Yamaha.
Pedrosa saat ini hanya berada di urutan kesebelas dan belum mampu untuk bersaing di lima besar dari beberapa musim MotoGP terakhirnya tahun ini.
KLASEMEN MOTOGP 2018:
1 Marc Marquez Repsol Honda 221
2 Andrea Dovizioso Ducati 154
3 Valentino Rossi Movistar Yamaha 151
4 Jorge Lorenzo Ducati 130
5 Maverick Vinales Movistar Yamaha 124
6 Cal Crutchlow LCR Honda 119
7 Johann Zarco Monster Yamaha Tech3 110
8 Danilo Petrucci Alma Pramac dUCATI 110
9 Andrea Iannone Suzuki Ecstar 92
10 Alex Rins Suzuki Ecstar 79
11 Dani Pedrosa Repsol Honda 76
12 Alvaro Bautista Angel Nieto 64
13 Jack Miller Alma Pramac Ducati 61
14 Tito Rabat Reale Avintia 35
15 Pol Espargaro Red Bull KTM 32
16 Franco Morbidelli EG 0,0 Marc VDS 26
17 Hafizh Syahrin Monster Yamaha Tech3 24
18 Aleix Espargaro Aprilia Gresini 19
19 Bradley Smith Red Bull KTM 15
20 Takaaki Nakagami LCR Honda 14
21 Scott Redding Aprilia Gresini 12
22 Mika Kallio Red Bull KTM 6
23 Karel Abraham Angel Nieto 4
24 Michele Pirro Ducati 1
25 Xavier Simeon Reale Avintia 0
26 Sylvain Guintoli Suzuki Ecstar 0
27 Thomas Luthi EG 0,0 Marc VDS 0
28 Stefan Bradl Honda 0
