Inilah Asal Usul Nama Tsunami yang Membawa Bencana Mahadahsyat

Gempa dan Tsunami yang terjadi Donggala dan Palu menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

www.scrivial.com
Ilustrasi Tsunami 

TRIBUNBATAM.id -  Gempa dan Tsunami yang terjadi Donggala dan Palu menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Hari itu adalah hari yang biasa bagi warga Sulawesi Tengah, aktivitas berjalan  seperti biasa.

Siang itu terjadi lima kali  gempa  dengan skala kecil dan  dianggap biasa bagi warga.

Hal ini terungkap dari selebgram Nurrani yang mengaku sebagai ‘ istri’ sah Iqbaal  ini merekam kengerian gempa.

Beberapa jam sebelum terjadi gempa di sore hari yang mengguncang dan menyebabkan tsunami, Nurrani sempat merasakan gempa itu sebanyak lima kali.

Kala itu, Nurrani tampak sedang bermain bersama seorang rekannya.

Nurrani awalnya mengira gempa tersebut adalah gempa biasa yang mengguncang Palu.

Ia pun menceritakan rentetan gempa yang ia rasakan sambil bercengkerama dengan temannya.

Namun tiba-tiba, beberapa jam setelah merekam gempa kelima, Nurrani tampak histeris.

Suara cerianya yang tadi dengan santai menceritakan kondisi gempa di Palu pun sirna.

Nurrani mendadak histeris dan gemetar saat merekam gempa yang terjadi di Palu.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) pada Jumat (28/9/2018) pukul 17:02 WIB.

Gempa tersebut berada di titik lokasi 0,18 Lintas Selatan, 119,85 Bujur Timur atau tepatnya di 27 kilometer Timur Laut Donggala.

Kedalaman titik gempa berada di 10 kilometer dan berpotensi tsunami.

BMKG memastikan tsunami terjadi di pesisir Palu, Donggala dan Mamuju.

Gempa besar berkekuatan 7,7 yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) dipastikan disertai tsunami.

Tsunami itu terjadi beberapa saat setelah gempa 7,7 SR mengguncang Kota Donggala, Sulawesi Tengah.

Air laut terlihat menerjang daratan.

Air dengan ketinggian setinggi papan baliho itu, meluncur deras di sepanjang garis pantai.

Rumah dan kendaraan yang ada tersapu.

Kepanikan terdengar dari warga yang menyaksikan tingginya air laut dari atas Palu Grand Mall.

Dalam seketika, deretan rumah yang ada di pinggir pantai, tersapu air bah.

Air juga masuk deras ke dalam kota. Masuk ke dalam masjid dan pusat pertokoan.

Teriakan warga terdengar dari atas Palu Grand Mall. Pekik ketakutan pun terdengar dari warga.

Saat ini jumlah korban gempa dan tsunami mencapai 844 jiwa.

Sebenarnya apa sih arti nama Tsunami itu?  Tribun Batam melansir dari  Wikipedia.

Tsunami berasal dari bahasa jepang  Tsu  yang berarti pelabuhan, Name artinya gelombang,

Secara harafiah berarti Tsunami adalah ombak besar di pelabuhan

Tsunami  adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.

Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.

Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500–1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang.

Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam,

Namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.

Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.

Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved