GEMPA

Gempa Hari Ini: Sesar Kambing Penyebab Gempa Situbondo, Terbentuk 5 Juta Tahun Lalu

Gempa hari ini yakni gempa Situbondo yang mengguncang daerah Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (11/10/2018)

twitter/bmkg
Pusat Gempa di Sumenep (tanda bintang) 

TRIBUNBATAM.id - Gempa hari ini yakni gempa Situbondo yang mengguncang daerah Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (11/10/2018) dini hari pukul 1.44 WIB.

Gempa hari ini yaitu gempa Situbondo memiliki kekuatan 6,4 SR dan efeknya dapat dirasakan tak hanya di Jawa Timur tetapi hingga wilayah Bali, Sumenep, Gianyar, bahkan Lombok Barat dan Mataram.

Berdasarkan info dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) di Twitter resminya @infoBMKG, pusat gempa hari ini atau gempa Situbondo berada di 61 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Baca: Kisah Warga Saat Gempa Jatim: Lari Sambil Gendong Anak, Loncati Jendela dan Cari Selimut Cucu

Beruntung, BKMG menginformasikan gempa Situbondo ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Meskipun begitu, gempa Situbondo menimbulkan sejumlah kerusakan, bahkan terdapat korban yang meninggal akibat terjadinya gempa ini.

Menurut Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, gempa Situbondo mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 7 orang luka, dan beberapa rumah rusak di kabupaten Sumenep.

BMKG hingga kini belum melansir pernyataan resmi mengenai penyebab gempa Situbondo.

Namun Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky Dwi Putrohari, memperkirakan gempa ini terjadi disebabkan adanya pergerakan pada sesar Kambing.

"Kajian ringkas dan sederhana dari data peta geologi serta penelitian struktur geologi daerah sekitar Jawa Madura ini, diperkirakan gempa Situbondo disebabkan karena sesar Kambing," kata Rovicky seperti dikutip dari Intisari.grid.id.

Istilah sesar Kambing tentu masih terdengar asing bagi masyarakat awam.

Sesar merupakan satu bentuk rekahan tanah pada lapisan batuan bumi yang menyebabkan pergerakan satu blok tanah terhadap blok tanah lainnya.

Nama sesar Kambing diambil dari pulau yang dilewati sesar ini, yaitu pulau Kambing yang terletak di sebelah selatan pulau Madura, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi yang dilansir situs geologi.co.id, sesar Kambing berbentuk mendatar dan lebar, serta memanjang dari sisi utara Jawa Timur hingga memotong melewati Pulau Madura sampai Sakala di sebelah utara Kangean.

Oleh karenanya, panjang sesar Kambing diprediksi mencapai 300 kilometer.

Sesar ini diperkirakan termasuk dalam cabang zona Rembang Madura Kangean Sakala (RKMS).

Tak hanya itu, patahan ini diperkirakan telah terbentuk lebih dari 5 juta tahun yang lalu.

Berikut lokasi sesar Kambing dan sesar RKMS seperti dilansir geologi.co.id.

Sesar Kambing ditunjukkan oleh garis kuning, sedangkan sesar RKMS ditunjukkan oleh garis merah yang membentang di utara Jawa Timur.

 

Peta sesar Kambing yang diduga jadi penyebab gempa Situbondo
 

Tak hanya sesar Kambing, wilayah Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur dilewati sesar-sesar penyebab gempa lain yang perlu diwaspadai.

Berdasarkan peta yang dilansir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2017, diketahui wilayah Indonesia meliputi pulau Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga Papua dilewati oleh sesar yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana gempa bumi.

 

Peta Gempa di Indonesia, sesar Kambing yang disebut IAGI sebagai penyebab gempa Situbondo termasuk di dalamnya
 

Mengenai kekuatan maksimal gempa yang dapat ditimbulkan oleh pergerakan sesar Kambing, Rovicky Dwi Putrohari masih belum bisa memberikan jawaban pasti.

Oleh karena energi suatu gempa tergantung dari magnitudo gempa yang dihasilkan.

Berkaitan dengan gempa, berdasarkan pantauan BMKG, hingga pukul 8.00 WIB terjadi 14 aktivitas gempa susulan (aftershock).

Baca: Kepala BMKG Tanjungpinang Sebut Kepri Pernah Terjadi Tsunami. Ini Penjelasannya

Gempa susulan paling kuat terjadi pada pukul 2.22 WIB dengan kekuatan M = 3,5 dan gempa susulan paling lemah terjadi pada pukul 3.13 WIB dengan kekuatan M = 2,4.

Semoga gempa di Situbondo segera usai dan situasi di daerah tersebut dan sekitarnya kembali kondusif. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved