Perusahaan di Jerman Ini Larang Karyawan Punya WhatsApp di Hapenya, Ada Apa?
Menggunakan WhatsApp sebagai sarana perpesanan juga dinilai lebih efisien dan hemat.
TRIBUNBATAM.id - Siapa yang tak kenal WhatsApp?
Beberapa waktu belakangan ini, tampaknya WhatsApp menjadi aplikasi yang harus didownload dalam sebuah smartphone.
Bagaimana tidak, aplikasi ini memberikan berbagai fitur keren bagi penggunanya dalam berkirim pesan.
Menggunakan WhatsApp sebagai sarana perpesanan juga dinilai lebih efisien dan hemat.
Pasalnya, dengan aplikasi ini kamu juga bisa melakukan panggilan suara dan panggilan video tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli pulsa.
Dari banyak manfaat WhatsApp tersebut, ternyata ada loh negara yang salah satu perusahaannya melarang karyawan menggunakan WhatsApp.
Baca: WhatsApp Siapkan Inovasi Baru, Bikin Fitur Pengguna Tak Terganggu Obrolan ketika Berlibur
Baca: 4 Fitur WhatsApp Ini Jarang Anda Gunakan, Namun Fungsinya Penting dan Bermanfaat Lho
Baca: Waspada, Begini Ciri-ciri WhatsApp Kamu Sedang Disadap, Berikut Cara Mudah untuk Cek
Perusahaan tersebut bernama Continental AG.
Continental AG merupakan sebuah perusahaan otomotif asal Jerman.
Perusahaan ini melarang semua pegawainya mendownload WhatsApp terutama di tablet kantor.
Pasalnya, perusahaan tak mau menanggung kerugian jika sewaktu-waktu WhatsApp mencuri data dari perangkat mereka.
Sebagai informasi, beberapa waktu belakangan ini memang banyak terjadi pencurian data.
Puncaknya menimpa perusahaan Facebook hingga CEO nya harus menjalani sidang.
Di luar negeri, beberapa malware seringkali dikirim secara broadcast melalui WhatsApp.
Konon, pesan ini berupa link yang menuju ke situs tertentu.
Bukan hanya itu, beberapa pengguna juga mengeluhkan tentang pesan suara yang saat diklik malah menuju situs tak dikenal.
Nah, inilah yang menjadi alasan Continental AG untuk tak mengizinkan karyawannya mendownload WhatsApp di perangkat kantor.
Ya meskipun belum ada fakta yang menunjukkan bahwa WhatsApp mencuri data penggunanya.
Namun, untuk tetap waspada adalah hak setiap orang kan? (*)