Mengapa Istri dan Anak FX Ong Tak Melawan ketika Ditembak? Begini Penjelasan Polisi
Kasus bunuh diri satu keluarga di Palembang dinilai sangat rapi oleh kepolisian.
TRIBUNBATAM.id - Kasus bunuh diri satu keluarga di Palembang dinilai sangat rapi oleh kepolisian.
Jasad istri dan dua anak di tempat tidur memperlihatkan mereka tak melawan saat masih hidup ditembak FX Ong.
Dilansir Tribun dari Kompas.com, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkap penyebabnya menurut dokter forensik.
Baca: Israel Bombardir Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Begini Nasib Para Pasien
Baca: Akibat Buka Pintu Darurat, Pria Ini Nyaris Terhisap Mesin Pesawat. Lihat Videonya!
Baca: GEMPA HARI INI - BMKG Rilis Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Klungkung, Bali, Sabtu Sore Jam 16.06 WIB
Baca: BERITA PERSIB - Persib Bandung Kian Memanas, Giliran Manajemen Tuntut Tanggungjawab Mario Gomez
"Penjelasan dokter forensik ternyata, jika seseorang langsung diserang di bagian kepala dan mengenai otak akan langsung lumpuh dan tidak bisa memberontak, karena respon otak begitu cepat," kata Zulkarnain, Jumat (26/10/2018).
Beda cerita jika yang diserang jantung, istri dan anak-anaknya kemungkinan masih bisa berupaya melawan.
"Misalnya dia menyerang jantung, dan ternyata tidak kena otomatis istri dan anaknya akan terbangun dan melakukan perlawanan. Atau lari sempoyongan, nabrak, tetapi ini yang diserang adalah kepala dan mengenai otak, sehingga langsung lumpuh. Penjelasan kedokteran forensik begitu. Tanda-tanda perlawanan juga memang tidak terlihat sangat bersih," ujarnya.
Sementara itu, suara tembakan tak terdengar karena senjata telah dimodifikasi.
Menurut Zulkarnain, laras senjata FX Ong dibuat sendiri, sedangkan gagangnya merupakan pabrikan Taiwan.
"Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang adalah pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan," kata Zulkarnain.
"Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan, bisa jadi kondisi malam pembantunya sudah tidur, sehingga tidak terdengar," imbuhnya.
Meski telah dinyatakan murni bunuh diri, kasus ini akan terus diselidiki polisi.
"Penyelidikan belum begitu (ditutup) nanti akan digelar, ahli juga akan dimintai, kasusnya juga masih ditangani Polresta Palembang," tutup Zulkarnain.
Diberitakan Sripoku.com sebelumnya, Fransiskus Xaverius atau FX Ong (45), Margareth Yentin Liana (43), Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12), ditemukan tewas di rumah mereka, di Kompleks Villa Griya Kebun Sirih kawasan Patal Pusri Palembang, Rabu (24/10/2018).
Dua anjing peliharaan keluarga pengusaha tersebut juga ditemukan tak lagi bernyawa.
Seluruh korban memiliki luka tembak, dan di sebelah jasad FX Ong terdapat pistol.
Diduga FX Ong terlebih dulu menembak keluarga dan anjingnya, baru mengakhiri hidupnya sendiri.
Berdasarkan obrolan di WhatsApp dengan sang istri, FX Ong diduga nekat menembak keluarga dan dirinya setelah sang istri minta cerai.
Kedua ART korban mengatakan, FX Ong tak mau bercerai dan menyerahkan hak asuh anak pada istrinya.
Dua carik kertas yang diduga tulisan FX Ong juga ditemukan di meja komputer milik korban.
Foto dua carik kertas tersebut juga dibagikan oleh akun Facebook Tony Candra.
Pesan pertama bertuliskan, "Aku sudah sangat lelah. Maafkan aku."
Pesan kedua berisi, "Aku sangat sayang dengan anak istriku... choky & snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini." (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)