BATAM TERKINI
Elpiji 3 Kg di Botania Langka, Ada Warga Terpaksa Masak Pakai Minyak Tanah
Sejumlah warga Botania Batam, mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kg atau melon di wilayah tersebut.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sejumlah warga Botania Batam, mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kg atau melon di wilayah tersebut.
Warni (35), seorang warga Botania kepada Tribunbatam.id, Selasa (11/6/2018) pagi mengatakan, sejak Senin (5/11/2018) pagi, suaminya sudah tujuh kali keliling Botania untuk mencari gas melon, namun tidak ketemu.
"Tidak ada yang jual. Kok bisa begitu yah? Kami sangat kewalahan atas kelangkaan gas ini,''katanya.
Di rumah Warni, hanya gas melon itu lah satu-satunya. Tidak ada tabung gas yang lebih berat.
Baca: INFO CUACA - Siapkan Payung! Senin (6/11) Kepri Berpotensi Hujan Ringan hingga Sedang Disertai Petir
Baca: BERITA PERSIB - Berhasil Patahkan 2 Rekor Buruk, Ini Modal Persib Bandung Hadapi PSMS Medan
Baca: Selalu Terlihat Tegar, Ternyata Maia Estianty Sempat Stres hingga Harus Datangi Pskiater
Baca: Kejar Target Imunisasi MR Jelang Akhir Desember 2018, Dinkes Kepri Minta Dukungan Kepala Daerah
Baca: Puluhan Peserta Tes CPNS 2018 Tertangkap Bawa Jimat di Bra hingga Celana Dalam. Ini Isi Jimatnya!
"Terpaksa kami pakai kompor minyak. Itu pun, minyak tanahnya suami beli di Jodoh. Susah juga dapat di Botania,"katanya.
Selain Warni, Damayanti Warga perumahan Komplek Taman Raya Tahap III juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia mengatakan, sebenarnya, kelangkaan gas itu tidak saja hanya Senin kemaren. "Sudah tiga minggu yang lalu gas melon gak dijual di agen biasa,''ujarnya.
Tribunbatam.id mencoba memastikan ketersediaan di agen yang biasa menjual, kenyataannya, memang tidak ada.
"Nggak masuk bang. Sudah lebih tiga minggu nggak masuk. Kami juga tidak dikabarin kenapa nggak masuk," kata salah satu agen.
Kelangkaan gas di Botania muncul berbagai spekulasi dari masyarakat. Ada yang mengatakan gas sengaja dimainkan oleh oknum agen.
Dan ada juga yang bilang, kelangkaan gas melon disebabkan, gas yang diperuntukan bagi keluarga miskin itu akan ditarik pemerintah. Akan diganti dengan gas bright 5,5 kg.
Hanya saja, kepastian spekulasi ini belum diketahui. Hingga berita ini dimuat, Tribunbatam.id masih berapa kepada pemangku untuk dikonfirmasi. (*)
Pemotongan Kapal Ilegal Harus Kena Sanksi, Fadli : Jangan Jadikan Batam Tempat Mafia Perkapalan |
![]() |
---|
Kapal Tangkapan Terbakar, Bea Cukai Pastikan tak Ganggu Pemeriksaan dan Persidangan |
![]() |
---|
DPRD Batam Dorong KSOP Batam Segel Kapal Acacia Nassau |
![]() |
---|
JUMLAH Pasien Covid-19 RSKI Galang Tambah 27 Pasien, Kini Rawat 269 Orang |
![]() |
---|
Selama Februari, Terungkap 7 Kasus Penyelundupan di Sekupang Batam, Pelabuhan Rakyat Bakal Diawasi |
![]() |
---|