PIALA AFF SUZUKI CUP 2018
PIALA AFF SUZUKI CUP 2018 - Dua Legenda Bertemu Lagi, Fandi Ahmad dan Bima Sakti Saling Puji
Bima Sakti juga memberikan penghormatannya kepada dua pelatih timnas Singapura, yakni Fandi Ahmad dan asisten pelatih Noh Alam Shah
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Timnas Indonesia membuka Piala AFF Suzuki Cup 2018 dengan pertandingan tandang melawan Singapura 2018.
Pertandingan akan digelar, Jumat (9/11/2018) hari ini, di National Stadium, Kallang, Singapura, pukul 19.00 WIB.
Timnas Indonesia dan Singapura sama-sama dilatih oleh bekas pemain yang pernah sama-sama mengharumkan nama negaranya, yakni Fandi Ahmad dan Bima Sakti.
Fandi Ahmad memang bukan orang asing lagi bagi Indonesia karena ia pernah bermain di Niac Mitra, Surabaya, pada kompetisi Galatama 1982-1983.
Fandi juga pernah menukangi Pelita Jaya pada musim 2006-2010.
Fandi bahkan berharap dua putranya yang saat ini masih berusia muda (21 dan 19 tahun), nanti bisa berkarir di klub-klub Indonesia.
Alasannya, kompetisi di Indonesia sangat bagus dan ketat, begitu juga dengan suasana pertandingan yang selalu dipenuhi penonton.
Selain bakal adu strategi untuk saling mengalahkan, Fandi Ahmad dan Bima Sakti sama-sama saling puji dalam jumpa pers menjelang pertandingan.
Usia mereka memang terpaut cukup jauh, Fandi Ahmad saat ini 56 tahun sementara Bima Sakti baru 42 tahun.
Namun keduanya pernah bertemu pada SEA Games 1997 saat membela negara masing-masing.
Dalam pertandingan yang dimenangkan Indonesia 2-1, keduanya juga sama-sama mencetak gol saat itu.
Bagi Fandi, pertandingan itu sangat berkesan karena itu adalah pertandingan terakhirnya bagi Timnas Singapura.
"Saya mulai di Jakarta pada tahun 1979, saya mengakhiri karir saya mencetak gol melawan Indonesia. Saya membungkam 100.000 (suporter di Stadion Senayan)," katanya.
Pujian Fandi Ahmad
Fandi Ahmad mengatakan, meskipun Bima Sakti baru menukangi Timnas Indonesia selama tiga minggu, namun Indonesia adalah lawan yang berbahaya.
Fandi percaya bahwa Indonesia akan lebih berbahaya di bawah mantan gelandang Timnas Indoneasia itu.
Status Bima Sakti sebagai pahlawan Indonesia di masa lalu akan menjadi motivasi bagi skuad-nya untuk tampil baik, yang tidak diperoleh di bawah kepemimpinan Luis Milla.
"Dengan Luis atau Bima, tim tidak banyak berubah. Dengan Bima, mereka akan lebih berbahaya karena faktor motivasi," kata fandi Ahmad seperti dilansit TRIBUNBATAM.id dari The New Paper.
"Dia adalah legenda di sana ... Dia dihormati oleh para pemain, dan saya pikir itu memberi mereka keunggulan dengan Bima daripada Luis. Dia pahlawan bagi Indonesia," kata Fandi.
"Tentu saja Luis membawa dimensi yang berbeda untuk permainan Indonesia, dengan gaya yang mirip dengan tiki-taka, tetapi saya pikir faktor motivasi adalah positif besar bagi mereka."
Pujian Bima Sakti
Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti juga memberikan penghormatannya kepada dua pelatih timnas Singapura, yakni Fandi Ahmad dan asisten pelatih Noh Alam Shah.
Kedua sosok tersebut sempat berkarier di persepakbolaan Indonesia.
Bima Sakti juga punya kenangan bersama dengan Fandi Ahmad.
Itu terjadi saat SEA Games 1997 yang berlangsung di Jakarta saat timnas Indonesia berjumpa dengan timnas Singapura.
"Saya sangat respek dengan Fandi dan Noh Alam Syah," kata Bima Sakti.
"Saya ingat pada 1997 ketika Indonesia bertemu Singapura di semifinal SEA Games. Hasil bola crossing dari sepak pojok dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Fandi Ahmad untuk menanduk bola ke gawang kita. Padahal saat itu saya yang menjaga pergerakan dari Fandi Ahmad. Tapi kita tetap menang 2-1 saat itu," kenang Bima Sakti sweperti dilansir BolaSport.com.
Baca: PIALA AFF SUZUKI CUP 2018 - Pelatih Singapura Iri dengan Pemain Timnas Indonesia: Mereka Spesial
Baca: AFF SUZUKI CUP 2018 - Live Streaming Singapura vs Indonesia: Singapura: Kuncinya Evan Dimas
Baca: Mau Nonton Timnas Indonesia vs Singapura di Piala AFF 2018? Harga Tiket Mulai 8 Dolar Singapura
Bima Sakti juga masih mengingat kepada Noh Alam Shah yang sempat membela Arema Indonesia musim 2009-2011 dan PSS Sleman musim 2013.
Noh Alam Shah sukses merasakan gelar juara bersama Singo Edan pada musim 2009-2010.
Saat Noh Alam Shah bermain di Indonesia, Bima Sakti membela Persema Malang dan Mitra Kukar.
Bima masih mengingat jelas tajamnya Noh Alam Shah saat bermain di Indonesia.
Noh Alam Shah yang saat ini berusia 38 tahun, sekarang bertugas menjadi asisten pelatih timnas Singapura untuk membantu Fandi Ahmad.
"Noh Alam Shah juga merupakan pemain yang sukses saat berkarier di Indonesia. Dia juga merasakan gelar juara bersama Arema Indonesia. Dia pemain hebat dan berkualitas," kata Bima Sakti.
Kini mereka bertemu lagi dalam aroma persaingan yang sama, tetapi tetaplah sebuah reuni yang penting.
"Bima adalah teman baikku. Bola itu bulat, apa pun bisa terjadi, jadi semoga kita akan memutarnya sekarang," kata Fandi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/indonesia-vs-singapura_20181109_112847.jpg)