Cawapres KH Maruf Amin ke Batam

Kiai Maruf Amin ke Batam Akan Ngaji Bareng di Pesantren Mega Legenda

Kiai Ma'ruf juga akan menghadiri kegiatan ngaji bareng kitab kuning Syarah Ibnu Aqil 'Ala Alfiyyah Ibnu Malik.

Penulis: Dewi Haryati |
tribunbatam.id
Ketua Panitia Pelaksana Ngaji Bareng, Nuryanto memberikan penjelasan rencana agenda yang akan dihadiri KH Maruf Amin di Mega Legenda, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin akan datang ke Batam, Kamis (15/11). Selain menghadiri kegiatan politiknya, Kiai Ma'ruf juga akan menghadiri kegiatan ngaji bareng kitab kuning Syarah Ibnu Aqil 'Ala Alfiyyah Ibnu Malik.

Acara itu digelar di Mega Legenda II, Batam Center sekitar pukul 14.30 WIB. Ketua Panitia Pelaksana Ngaji Bareng, Nuryanto SH mengatakan, acara akan diikuti oleh 2.000 orang dari pesantren-pesantren yang ada di Batam.

"Rencananya ada 2000 orang yang hadir dari pesantren-pesantren di Kota Batam," kata Nuryanto, Rabu (14/11) di Batam Center.

Baca: Kiai Maruf Menginap di Batam, Temui Tokoh Lintas Agama hingga Warga Berkebutuhan Khusus

Baca: Jelang Kedatangan Cawapres Kiai Maruf Amin ke Batam, Polda Kepri Siagakan 500 Personel

Ia berharap momentum kedatangan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu ke Batam, bisa menjadi kegiatan temu kangen antara santri dan para alim lainnya. Kegiatan itu juga bertujuan untuk merekatkan hubungan antara santri dan ulama.

Dalam kegiatan itu, Ma'ruf akan menguji santri dalam kegiatan ngaji bareng itu, yakni membaca kitab kuning dengan metode Al-Ghooyah.

"Mudah-mudahan kegiatan berjalan lancar dan bisa melahirkan santri yang paripurna dan masyarakat yang alim," ujarnya.

Sementara itu, Penemu Metode Al-Ghooyah Abdurrohman Nabrowi mengatakan, metode Al-Ghooyah merupakan cara penguasaan membaca, menerjemahkan dan memahami Alquran dan nahwu shorof sejak usia dini.

"Metode ini akan lebih memudahkan anak-anak dalam memahami agama dengan utuh," kata Abdurrohman.

Biasanya untuk sampai tahap ini, anak-anak usia kelas 4,5, dan 6 sekolah dasar butuh waktu tiga sampai enam tahun untuk mempelajari kitab kuning. Namun dengan metode Al-Ghooyah, diklaim hanya butuh waktu 20 hari saja.

Kehadiran metode ini, lanjutnya, juga diharapkan bisa menggairahkan kembali kitab kuning yang mulai tidak diminati. Dengan alasan sulit dan lama untuk mempelajarinya.

"Ini juga kado terindah untuk Indonesia dari Kepri. Ada beberapa alasan kitab kuning harus ada di Kepri yaitu, historisnya, kebutuhan, budaya dan kebangsaan atau NKRI," ujarnya. (wie)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved