KALEIDOSKOP 2018

KALEIDOSKOP 2018 - Kecelakaan & Bencana Alam Tahun 2018, Gempa dan Tsunami Palu Hingga LionAir Jatuh

Tahun 2018 akan segera berakhir. Tahun 2018 ini terjadi banyak kecelakaan dan bencana alam yang menyita perhatian publik Indonesia hingga dunia

Editor: Mairi Nandarson
ist
Tsunami di Teluk Palu, Sulawesi Tenggara 

TRIBUNBATAM.id - Tahun 2018 akan segera berakhir. Tahun 2018 ini terjadi banyak kecelakaan dan bencana alam yang menyita perhatian publik Indonesia hingga dunia.

Sejumlah bencana alam yang terjadi selama tahun 2018 antara lain tanah longsor, gempa bumi bahkan tsunami.

Sementara kecelakaan yang terjadi ada yang di perairan dan juga udara.

Baca: KALEIDOSKOP 2018 - Inilah Keistimewaan Mobil Mewah Andalan Prabowo Subianto

Baca: KALEIDOSKOP 2018 - Inilah Keistimewaan Paskhas TNI AU yang Bikin Pasukan Australia Tutup Mulut!

Baca: KALEIDOSKOP 2018 - Inilah 10 Orang Terkaya Dunia Sepanjang Masa.Kekayaan Mansa Musa Paling Fenomenal

Sedangkan korban jiwa dari peristiwa tersebut mencapai ribuan orang.

Dari berbagai sumber, Banjarmasinpost.co.id telah merangkum kecelakaan dan bencana alam yang menyita perhatian di tahun 2018 sebagai berikut :

1. Tenggelamnya Kapal Sinar Bangun di Danau Toba

Korban KM Ramos Risma Marisi, Rahmat Danim dievakuasi oleh Tim SAR di Danau Toba.
Korban KM Ramos Risma Marisi, Rahmat Danim dievakuasi oleh Tim SAR di Danau Toba. ()

Masyarakat dihebohkan dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun.

Kapal yang berangkat dari Simarindo, Kabupaten Samosir itu karam saat berangkat menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

KM Sinar Bangun dikabarkan terbalik di Danau Toba pada hari Senin (18/6/2018) sore.

Cuaca buruk dan kapasitas berlebih diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun ini.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan menjelaskan, jumlah korban KM Sinar Bangun seluruhnya 188 orang.

Angka itu berasal dari data yang didapat tim SAR Gabungan.

Kapal Motor Sinar Bangun merupakan sebuah kapal feri berjenis ro-ro yang tenggelam di utara Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia, pada 18 Juni 2018.

Diperkirakan 164 penumpang hilang akibat tenggelamnya kapal ini, akan tetapi ketiadaan manifes mempersulit kepastian jumlah penumpang dan kendaraan yang terangkut saat pelayaran.

Hingga 21 Juni 2018, sedikitnya 3 orang meninggal dunia serta 21 orang selamat akibat kejadian ini.

2. Gempa Lombok

Masjid roboh gempa Lombok berskala 7 SR melanda Lombok Utara, Minggu (5/8/2018) malam.
Masjid roboh gempa Lombok berskala 7 SR melanda Lombok Utara, Minggu (5/8/2018) malam. (Twitter)

Dikutip dari Kompas.com, gempa berkekuatan 7.0 SR mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (05/08/2018). Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 18:46:35 WIB.

Titik gempa berada di 8.37 Lintang Selatan - 116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur, NTB dengan kedalaman 15 kilometer.

Melalui laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) dijelaskan jika gempa tersebut sempat diprediksi memicu tsunami.

Korban meninggal dunia akibat rangkaian gempa yang mengguncang Lombok pada Agustus 2018, tercatat mencapai 564 orang.

Selain itu, BNPB mencatat terdapat 42.239 rumah dan 458 unit sekolah yang mengalami kerusakan.

Keterangan dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, disebutkan jika korban meninggal dunia paling banyak berasal dari Kabupaten Lombok Utara, yaitu 467 orang.

"Jumlah korban jiwa meninggal dunia sebanyak 564 orang dengan rincian, yaitu Kabupaten Lombok Utara sebanyak 467 orang, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 44 orang, dan Kabupaten Lombok Timur sebanyak 31 orang," ujar Sutopo, melalui siaran pers, Senin (01/09/2018).

Selain itu, sebanyak 2 korban berada di Kabupaten Lombok Tengah, 9 korban berada di Kota Mataram, 6 orang di Kabupaten Sumbawa, dan 5 korban di Kabupaten Sumbawa Barat

Sutopo juga menyebutkan ada 1.584 korban luka-luka yang tersebar di beberapa tempat.

Daerah dengan korban luka-luka terbanyak berada di Lombok Utara dengan jumlah 829 orang.

Sementara, Lombok Barat sebanyak 399 orang dan Lombok Timur sebanyak 122 orang.

Kemudian, korban luka-luka di Sumbawa Barat berjumlah 115 orang.

3. Banjir dan Longsor di Sumatera

Kondisi bus family raya terseret oleh longsor di Sitianjau Laut, Padang
Kondisi bus family raya terseret oleh longsor di Sitianjau Laut, Padang (instagram/infosumbar)

Dikutip dari TribunWow yang melansir Kompas.com, banjir dan juga tanah longsor terjadi di Sumatera, tepatnya di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada Kamis dan Jumat (11-12/10/2018).

Akibat banjir dan tanah longsor tersebut, sebanyak 22 orang meninggal dunia dan 15 orang dinyatakan hilang.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Barat, korban tewas, hilang dan luka tersebar di 4 wilayah, yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman Barat.

Banjir dan longsor tersebut diketahui melanda 9 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara yakni Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada Jumat (12/10/2018) pagi dan sore hari.

Jalan lintas sumatera di Kotanopan, Mandailing Natal rusak parah diterjang banjir bandang, Rabu malam
Jalan lintas sumatera di Kotanopan, Mandailing Natal rusak parah diterjang banjir bandang, Rabu malam (twitter/sutopopurwonugroho)

Sebanyak 11 murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat (12/10/2018) sore saat jam pelajaran sedang berlangsung.

Banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal juga menyebabkan 17 unit rumah roboh, 5 unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1 hingga 2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis.

Kemudian bencana serupa juga terjadi di Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Kamis (11/10/2018).

Hujan menyebabkan longsor di beberapa daerah di Kota Sibolga pukul 16.30 WIB. Longsor tersebut menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 3 orang luka ringan.

Kerugian material meliputi 25 rumah rusak berat, 4 unit rumah rusak sedang dan sekitar 100 rumah terendam banjir dengan tinggi 60-80 centimeter.

4. Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala

Kondisi terkini tsunami di Palu, Sulawesi Tengah
Kondisi terkini tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (ISTIMEWA)

Dilansir dari Tribunnews.com, gempa bumi dan juga tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/09/2018).

Gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB.

Gempa tersebut berkekuatan 6 SR dengan kedalaman 10 km dari permukan laut.

Setelah gempa pertama tersebut, terjadi kembali gempa pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu 7,4 SR dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro.

Lima menit pascagempa, rangkaian bencana yang terjadi, ternyata belum berakhir.

Sekitar pukul 17.22 WIB tsunami terjadi dengan ketinggian mencapai 6 meter.

Sejak gempa dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.

Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas 5 SR sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.

Korban meeninggal akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Sulawesi Tengah tercatat mencapai 2.073 orang.

"Korban meninggal terdiri dari Kota Palu 1.663 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulbar," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (11/10/2018).

5. Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610

Petugas mengecek roda Lion Air yang ditemukan
Petugas mengecek roda Lion Air yang ditemukan ()

Senin (29/10/2018) pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan dekat daerah Karawang, Jawa Barat.

Sebelum terjatuh, pesawat sempat hilang kontak sesaat setelah pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB.

Pesawat ini memuat 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan lima flight attendant.

Sebanyak 79 jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di kawasan perairan Karawang, telah berhasil diidentifikasi hingga Sabtu (10/11/2018).

Jumlah ini bertambah dua dari daftar korban yang sudah dikenali sebelumnya pada Jumat (09/11/2018), yaitu sebanyak 77 jenazah.

Proses identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

"Hasil sidang rekonsiliasi di RS Bhayangkara TK 1 RS Soekanto, Sabtu (10/11/2018) pukul 11.00 WIB, ada dua penumpang yang dinyatakan teridentifikasi," ujar Kepala Disaster Victim Identification (DVI), Kombes Pol Lisda Cancer melalui keterangan tertulis dilansir dari Kompas.com.

Lisda menambahkan, rincian jenazah korban yang telah dikenali hingga saat itu terdiri dari 59 laki-laki dan 20 perempuan.

(Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Kaleidoskop 2018 : Bencana Alam dan Kecelakaan pang Paling Menyita Perhatian Publik di 2018
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved