TSUNAMI SELAT SUNDA

Ucapan Duka Mantan Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla atas Bencana Tsunami: Tetap Kuat Indonesia!

"Sangat sedih mendengar berita bencana dari Indonesia. Saya mendoakan yang terbaik untuk semua di sana. Tetap kuat Indonesia," tulis Luis Milla

Editor: Mairi Nandarson
bolasport.com/Feri Setiawan
Luis Milla 

TRIBUNBATAM,id - Mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, turut prihatin dengan bencana tsunami yang melanda wilayah Banten dan Lampung.

Luis Milla berharap Indonesia, khususnya para korban yang tertimpa bencana diberikan kekuatan.

"Sangat sedih mendengar berita bencana dari Indonesia. Saya mendoakan yang terbaik untuk semua di sana. Tetap kuat Indonesia," tulis Luis Milla dikutip dari Twitter resmi pribadinya.

Baca: Ratusan Ribu Pegawai Negeri Amerika Serikat Terancam Tak Gaji hingga Tahun Baru. Ini Sebabnya!

Baca: H-1 Jelang Natal, Begini Kondisi Arus Mudik di Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Punggur Batam

Baca: Cerita Korban Selamat Tsunami Selat Sunda di Lampung: Dalam Sekejap Saya Sudah Tergulung Ombak

Baca: Video & Lirik Lagu KEMARIN - Seventeen. Lagu Terakhir yang Diciptakan Herman Seventeen

Bencana tsunami yang melanda wilayah Banten dan Lampung ini terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Ombak setinggi hampir empat meter menghantam daratan akibat anak Gunung Krakatau erupsi.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia hingga Senin (24/12/2018) adalah 281 jiwa.

Selain itu, 1.016 orang mengalami luka-luka dan 57 lainnya masih belum ditemukan.

Musibah ini menjadi yang terparah sepanjang tahun 2018 setelah gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Banjir simpati dan bantuan pun mulai berdatangkan kepada para korban yang mengalami musibah ini.

Kronologi Tsunami BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memaparkan kronologi terjadinya peristiwa tsunami di wilayah pantai di sekitar kawasan Selat Sunda.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12/2018) dini hari.

Baca: BERITA JUVENTUS - Arti Penting Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus Musim Ini

Baca: RESEP MASAKAN - Resep Es Agar-agar dengan Lengkeng. Segar dan Manis Diminum saat Panas

Baca: Hasil Lengkap, Klasemen dan Top Skor Liga Jerman. Dortmund Masih Unggul 6 Poin dari Muenchen

21 Desember, BMKG deteksi erupsi anak gunung Krakatau

Dwikorita memaparkan pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 13.51 WIB, BMKG telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dengan status level Waspada.

"Kemarin pukul 13.51 WIB pada tanggal 21 Desember Badan Geologi telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dan levelnya pada level Waspada," kata Dwikorita.

22 Desember, BMKG umumkan peringatan dini potensi gelombang tinggi

Pada Sabtu (22/12/2018), kata Dwikorita, BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07.00 WIB akan potensi gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.

"Diperkirakan (gelombang tinggi terjadi) kemarin tanggal 21 hingga nanti 25 Desember 2012. Ini peristiiwa beda tapi terjadi pada lokasi yang sama. Yang pertama erupsi Gunung Krakatau dan potensi gelombang tinggi," katanya.

Menurut dia, sekitar pukul 09.00-11.00 WIB, tim BMKG ada yang sedang berada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen.

"Di situ memang terverifikasi bahwa terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang, karena itu tim kami segera kembali ke darat," ujarnya.

22 Desember, BMKG deteksi gunung Krakatau alami erupsi lagi

Sekitar pukul 21.03 WIB, BMKG mencatat erupsi gunung anak Krakatau.

Di satu sisi sejumlah tide gauge (alat pendeteksi tsunami) BMKG menunjukkan ada potensi kenaikan permukaan air di pantai sekitar Selat Sunda.

"Dan kami analisis, kami memerlukan waktu analisis apakah kenaikan air itu air pasang akibat fenomena atmosfer yang tadi ada gelombang tinggi? Jadi memang ada fase seperti itu. Namun ternyata setelah kami analisis lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami," kata dia.

Adapun rinciannya, berdasarkan hasil pengamatan tidegauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Cinangka, Serang, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian gelombang 0,9 meter.

"Kemudian tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter," kata Dwikorita.

Selanjutnya, lewat tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter.

Yang terakhir tidegauge Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.

Menurut dia, berdasarkan ciri gelombangnya, tsunami yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah lalu.

"Periodenya (periode gelombang) pendek-pendek," katanya.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga diiimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan Selat Sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi," ujarnya. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved