Wajah Baru Stadion Gelora Bung Tomo Markas Persebaya Mirip Stadion Tim Eropa

TRIBUNBATAM.id - Kondisi terkini Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya layaknya stadion milik tim-tim sepakbola Eropa.

Stadion yang jadi kandang Persebaya Surabaya direnovasi dan menambah fasilitas baru menyambut Liga 1 2019.

Terbaru, ada penambahan bench (tempat duduk) pemain dan official, juga lorong pemain yang lebih panjang dari sebelumnya.

Dimana lorong pemain terbaru langsung menjorok sampai lapangan.

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) SUrabaya dalam tahap renovasi. Fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Lebih Mewah Seperti Milik Tim-tim Eropa (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

Berdasarkan pantau Surya.co.id di Stadion GBT, hingga hari ini, Jumat (4/1/2019), bench baru pemain sudah terpasang.

Bench pemain terlihat lebih mewah seperti di stadion tim-tim Eropa.

Tampak, bench pemain disominasi warna merah itu terpasang dimana sebagian masih terbungkus plastik.

Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana yang juga hadir ke GBT untuk meninjau langsung, penambahan banch pemain karena memang selama ini pihak pengelola GBT, Pemkot Surabaya belum miliki bench pemain.

Dimana, yang digunakan selama ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak Persebaya Surabaya sendiri.

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya dalam taharenpovasi, salah satunya menambah bench pemain dan offecial tim. Fasilitas Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Lebih Mewah Seperti Milik Tim-tim Eropa (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

"Bench selama ini dari Persebaya, kan lucu, stadion sebesar ini gak punya bench pemain," terang Wisnu, Jumat (4/1/2019) usai pantau GBT.

Wisnu yang juga ketua Panpel Persebaya itu menyebut, bahwa penambahan lorong pemain untuk memberikan kenyaman lebih pada para pemain.

"Penambahan lorong biar pemain keluar-masuk aman," terang Wisnu.

Lorong pemain yang baru dibangun di Stadion GBT Surabaya (tribun jatim/ndaru wijayanto)

Selain penambahan fasilitas itu, Wisnu memastikan, tahun ini juga akan ada renovasi dan penambahan beberapa fasilitas stadion, satu diantaranya skoring board. 

Selama ini, skoring board tidak dimiliki Stadion GBT.

Setiap pertandingan, papan skor dibuat secara manual pakai kain.

Ya, Pemkot Surabaya tahun ini sangat serius membenahi Stadion Gelora Bung Tomo.

Tidak tanggung-tanggung, sebagaimana disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, anggaran dana sebesar Rp 50 miliar disiapkan.

“Anggaran perbaikan stadion di Dinas Cipta Karya, nanti saya cek. Kamarin total anggarannya Rp 10 miliar di Cipta Karya, sementara Rp 40 miliar untuk pembenahan,” terang Wisnu, Jumat (4/1/2019) usai tinjau langsung GBT bersama perwakilan Bonek Mania.

Ditambahkan Wisnu, renovasi stadion meliputi penambahan fasilitas pemain, penonton, juga akses jalan.

“Fasilitas stadion, khususnya untuk kamar mandi, mushola, lif juga sudah kami anggarkan, itu paling penting,” tandasnya.

Khusus untuk fasilitas ibadah akan tersedia di masing-masing tribun, sebab fasilitas ibadah selama ini menurutnya menjadi keluhan utama para suporter.

“Kasihan juga selama ini ada yang pakai sepanduk, bicara kesucian juga tidak layak,” tutur Wisnu.

Kondisi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang sedang dalam tahap renovasi, Jumat (4/1/2019). (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

Hal lain yang akan dironovasi adalah penerangan stadion, juga tutup tribun.

Sebab, Wisnu juga menyadari bahwa kompetisi tahun lalu, khususnya jelang akhir ada beberapa fasilitas penerangan stadion yang mati.

“Sama tambahan lampu dan tutup tribun. Kalau lampu tinggal ganti saja.

Sebetulnya titik-titik lampu di stadion ini sudah didesain untuk cukup, 1500 luck, desain awal begitu, nanti kami cek, lampu yang mana yang mati kita ganti,” tambahnya.

Penambahan tribun sendiri akan difokuskan untuk tribun utara dan selatan dimana selama ini tidak memiliki atap.

Diluar itu, ronovasi juga akan dilakukan untuk memfasilitasi kreativitas dan kenyamanan Bonek di masing-masing tribun.

Untuk itu, sebelum memulai renovasi, hari ini, Kamis (4/1/2019), Wisnu mengajak perwakilan Bonek masing-masing tribun meninjau langsung serta menyerap saran dan masukan dari perwakilan mereka.

“Saya butuh masukan, sehingga desainnya nanti sesuai dengan kebutuhan yang ada, Kalau kita desain sendiri ternyata nanti tidak sesuai dengan yang dibutuhkan kan percuma,” terang Wisnu.

Kondisi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang sedang dalam tahap renovasi, Jumat (4/1/2019). Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, panpel dan Bonek berkeliling melihat hasil renovasi. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

Wisnu menyebut, salah satu masukan adalah panambahan penerangan, khususnya untuk tribun selatan dan utara.

Juga termasuk beberapa fasilitas tambahan dalam memudahkan masing-masing tribun menuangkan kreativitas.

“Nanti kita cek, dan konsultasikan dengan ahlinya, bangun stadion biar tidak mengganggu yang di lapangan kalau masalah penerangan tribun.

Sementara untuk pembenahan akses menuju stadion, terdekat akan ada pelebaran jalan.

“Sudah ada anggarannya, untuk depan pasti kita perlebar, terus lahan parkir belakang akan kita perbaiki untuk lebih layak.

Kondisi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang sedang dalam tahap renovasi, Jumat (4/1/2019). Perwakilan Bonek melihat hasil renovasi. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

Kemarin selama satu musim masih darurat semua, di belakang sudah diratakan, itu panpel yang meratakan tanpa dana APBD,” tambahnya.

Pengerjaan ronovasi GBT ditargetkan akan selesai sebelum kompetisi Liga 1 2019 bergulir.

“Pengerjaan tahun ini, tinggal nanti kami cek dari usulan tadi, dengan anggaran yang ada cukup enggak, kalau enggak nanti kita akan usulkan untuk penambahan.

Ini mumpung ada libur panjang kompetisi, kita harapkan perbaikan kecil-kecil bisa selesai sebelum kompetisi dimulai,” tutupnya. (amn)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Lebih Mewah Seperti Milik Tim-tim Eropa, Ini Penampakan Terbaru, http://surabaya.tribunnews.com/2019/01/04/stadion-gelora-bung-tomo-surabaya-lebih-mewah-seperti-milik-tim-tim-eropa-ini-penampakan-terbaru?page=all.
Penulis: Khairul Amin
Editor: Fatkhul Alami