BATAM TERKINI

Istri Ikbal Bantah Suaminya Berusaha Kabur: Dia Lompat Pagar Karena Rindu Ingin Memeluk Saya

Mastam alias Ikbal Bin Samsudin, seorang tahanan narkoba yang diduga hendak kabur, membuat geger pengunjung Pengadilan Negeri Kelas IA Batam.

TRIBUNBATAM.id/LEO HALAWA
Petugas sedang mengamankan Ikbal, tahanan narkoba di Pengadilan Negeri Batam yang diduga berusaha kabur, Senin (7/1/2019) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mastam alias Ikbal Bin Samsudin, seorang tahanan narkoba yang diduga hendak kabur, membuat geger pengunjung Pengadilan Negeri Kelas IA Batam, Senin (7/1/2018).

Saat ini, Ikbal masih di dalam ruang tahanan PN Batam dan dipisahkan dengan tahanan lain, sementara pihak keluarga dan wartawan, belum bisa menemui Ikbal.

Sella, istri Ikbal saat ditemui PN Batam, terlihat tak berhenti menangis.

Kata-kata sayang acap kali keluar dari bibirnya.

Sella juga sesekali merintih lantaran menahan sakit di wajah, tangan kiri dan kakinya. Lantaran terinjak saat petugas hendak mengamankan Ikbal.

Dia menyebut Ikbal, suaminya sebenarnya tak berniat kabur.

Baca: Tanggapi Prostitusi Artis, Deddy Corbuzier Akui Pernah Ditawar Tante-tante Seharga Rp 2 Miliar!

Baca: Kasus Skandal Asusila, Polisi Akan Ungkap Nama dan Foto 2 Perwira Selingkuhan Brigpol Dewi?

Baca: Polda Jatim: Tarif Kencan Artis & Model, Termahal Rp100 Juta, Termurah Rp25 Juta, Gunakan WhatsApp

Baca: OJK Ingatkan Bahaya Fintech Lending Ilegal Berikut Ini

Baca: Malaysia Cari Raja Baru, Setelah Sultan Muhammad V dari Kelantan Mendadak Putuskan Turun Takhta

Baca: BREAKINGNEWS. Seorang Tahanan di PN Batam Nyaris Kabur, Anakku Ya Allah, Jangan Dipukuli

"Tadi pas mau jumpa, suami saya kan di arena ruang tahanan. Saking rindunya, dia memeluk saya sehingga ia lompat pagar tahanan. Jadi itu lah yang terjadi," kata Sella.

Sella menjelaskan, saat dia dan Zuharia yang tak lain ibu Ikbal menjenguk di tahanan, keduanya spontan menangis saat melihat Ikbal.

Mungkin, karena tak tahan melihat tangisan kedua orang yang dia sayangi, membuat Ikbal lepas kontrol sehingga melompat pagar.

"Bahkan waktu dipisahkan suami saya sedang memeluk saya erat, kaki saya terinjak. Kaki saya nggak bisa digerakkan masih sakit. Tangan saya pun nggak bisa bawa motor lagi ini. Saya sangat sedih suami saya dipukuli tadi," kata Sella.

Sella menceritakan, dia dan Ikbal baru menikah sekitar satu tahun yang lalu. Sella dan Ikbal juga belum dikaruniai anak.

''Dulu saya pernah keguguran waktu usia kandungan saya dua minggu. Saat itu saya jatuh dari motor, " ujar Sella.

Selama pernikahan mereka, Sella sangat merasakan kasih sayang Ikbal. Ikbal, kata Sella orangnya penyayang. Sella merupakan isteri kedua Ikbal.

"Istri pertama suami saya sedang proses cerai. Kami sudah sah suami-istri kok," ungkapnya.

Sella siang itu tak henti-henti menangis. Bahkan, Sella memilih mojok di sudut gedung PN Batam daripada berkumpul dengan keluarga lain yang berada di kantin PN.

"Saya begitu terpukul atas ini semua. Saya tidak tega melihat suami saya diperlakukan kek binatang," kata-kata Sella yang memegang tangannya yang masih kesakitan.

Sella pun tak yakin, apa yang dituduhkan jaksa terhadap suaminya tidak lah benar. Apa lagi dikait-kaitkan dengan narkoba.

"Apa itu narkoba. Nggak tau saya bang. Suami saya tidak pernah gitu-gituan (jual narkoba),'' tambahnya.

Sejak Ikbal ditangkap polisi Juni 2018 lalu, Sella masih tinggal di rumah mertuanya alias orang tua Ikbal di Tanjung Uma.

Untuk membantu ekonomi keluarga, Sella memilih kerja.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan Zuharia ibu kandung Ikbal.

Zuharia mengklaim, anaknya bukan lah kabur siang itu. Melainkan, melompat untuk memeluk istrinya.

"Jadi nggak benar dia lari. Mau lari kemana," katanya seraya meneteskan air mata.

Sama dengan Sella, Zuharia pun tak henti-hentinya menangis.

Ia mengatakan, Ikbal adalah anak pertamanya dari lima bersaudara. Sejak kecil, Ikbal dan keempat adik-adiknya sudah ditinggalkan ayah kandung.

"Suami saya pertama meninggal," katanya.

Saat ini, Zuharia bersama suami keduanya tinggal di Tanjung Uma. Zuharia dibuat pusing atas kasus anaknya saat ini.

"Saya hanya jual gorengan pak. Saya pun mengurus ini, sudah habis uang. Makanya waktu ditanya, pakai pengacara? Mau kasih uang apa?," katanya dengan nada sedih.

Selain itu, tindakan petugas kejaksaan dan polisi yang bertugas saat itu sangat disayangkan Zuharia. Ia mengatakan, seharusnya tidak seperti itu.

"Anak saya manusia ya Allah. Nggak tega sangat di depan saya dipukuli anak saya," kata-katanya.

Baik Sella dan Zuharia berdoa yang terbaik untuk Ikbal. Mereka percaya, bahwa apa yang dituduhkan menjual narkoba tidak lah benar.

"Insya Allah anak saya bebas dari jeratan ini," katanya. (leo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved