Skandal Pengaturan Skor - Wakil Satgas Antimafia Bola Krishna Murti Sambangi Rumah Krisna Adi

Saya nengok Mas Krisna, liat kesehatannya Beliau. Desember lalu mengalami kecelakaan parah, sekarang sudah bisa bicara sedikit-sedikit

Instagram
Wakil Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Khrisna Murti menjenguk pemain PSMP Mojokerto Krisna Adi Darma 

TRIBUNBATAM.id - Wakil Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Krishna Murti menyambangi rumah pemain PSMP Mojokerto Krisna Adi Darma, Rabu (9/1/2019) siang. 

Namun, kedatangan Satgas Antimafia Bola ke kediaman pesepakbola yang mendapat larangan bermain seumur hidup oleh Komdis PSSI itu bukan dalam rangka pemeriksaan.

Krishna Murti hanya sekadar melihat perkembangan kondisi Krisna Adi Darma.

Sebelumnya, Krisna Adi yang memperkuat PSMP Mojokerto pada musim lalu mengalami kecelakaan yang membuatnya sempat kritis dan terbaring di rumah sakit.

Insiden itu dialaminya tak lama setelah mendapat sanksi dari Komdis PSSI.

Baca: Skandal Pengaturan Skor - Satgas Antimafia Bola Periksa Vigit Waluyo yang Ditahan Dalam Kasus Lain

Baca: Skandal Pengaturan Skor. Sekjen PSSI Akui Larang Fakhri Husaini Hadiri Mata Najwa. Ini Alasannya

Baca: Skandal Pengaturan Skor - Giliran Anggota Komdis PSSI Mbah Putih Diamankan Satgas Antimafia Bola

"Saya nengok Mas Krisna, liat kesehatannya Beliau. Info awal yang kami dengar Desember lalu mengalami kecelakaan parah, sekarang sudah bisa bicara dan sedikit-sedikit mengingat peristiwanya," kata Krishna Murti seperti dilansir Tribun Jogja.

Pertemuan tim satgas ke kediaman pemain --yang terkenal berkat tendangan penalti 'ajaib'-nya-- itu berlangsung sekira 20 menit.

Pertemuan di rumah yang terletak di bilangan Gamping, Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta itu berlangsung tertutup.

Krishna Murti bersama rombongan tiba di lokasi dan langsung disambut oleh sang kakak, Johan Arga, pada pukul 13.10 WIB.

Rencana proses pemeriksaan terhadap eks pemain PS Mojokerto Putra itu bakal dilaksanakan setelah Krisna benar-benar sembuh.

"Saya atas nama Satgas hadir untuk nengok Krisna Adi, bukan menggali informasi, tapi melihat kondisinya. Kalau cukup sehat, kami bisa mintai keterangan. Kalau belum sehat, ya, kami tunggu sampai sehat. Tapi kita tidak berhenti di keterangan satu dua orang, tapi banyak sumber," ujar Krishna, menambahkan.

Pemain 23 tahun ini disebut-sebut salah satu saksi kunci dalam skandal pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.

Pria yang pernah membela PSIM Yogyakarta itu menjadi sorotan setelah aksinya kala bertanding melawan Aceh United pada babak delapan besar Liga 2 2018 terindikasi sebagai salah satu upaya praktik pengaturan skor.

Krisna Adi dinilai sengaja tidak membobol gawang Aceh United saat mendapatkan hadiah penalti dari wasit.

Penyelidikan Satgas Antimafia Bola sebelumnya menangkap wasit Nurul Safarid karena diduga menerima suap.

Saat ini, Persibara Banjarnegara dan Persekabpas Pasuruan juga menjadi incaran Stagas yang dibentuk Kapolri untuk membonbgkar mafia persepakbolaan dan skandal pengaturan skor.

 Nurul Safarid terbukti menerima uang sebesar Rp45 juta dari mantan Komisi Wasit, Priyanto, dan anggota Komisi Disiplin (nonaktif), Dwi Irianto.

Dengan uang tersebut, Priyanto dan Dwi Irianto meminta Nurul Safarid memenangkan Persibara Banjarnegara saat berhadapan dengan Persekabpas Pasuruan.

Selain itu, Nurul Safarid juga terbukti mengadakan pertemuan dengan sejumlah tersangka pengaturan skor seperti Priyanto, Dwi Irianto, Johar Lin Eng, dan Anik Yuni Artika Sari yang sebelumnya sudah ditangkap.

Kabiro Penerangan Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, satgas akan memanggil Persibara Banjarnegaradan Persekabpas Pasuruan untuk dimintai keterangan.

"Pelatih dan pemain Persibara, pihak lawan Persekabpas Pasuruan baik pelatih dan pemainnya juga dipanggil," kata Dedi.

"Tunggu keterangan Nurul buka peran masing-masing," ucapnya.

 Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola telah mengamankan lima tersangka atas dugaan suap pengaturan skor.

(Exco PSSI Johar Lin Eng, anggota Komdis PSSI Dwi Irianto, mantan Komite Wasit Priyanto dan anaknya Tika menjadi empat tersangka yang diamankan pertama.

Menyusul kemudian Nurul Safarid yang baru diciduk pada Senin kemarin.

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved